Mohon tunggu...
Satria Samudra Yohanes
Satria Samudra Yohanes Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa yang masih semester dua di UNIMED.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sistem Periodik Unsur Si Tabel Kompleks nan Ajaib

9 Mei 2023   22:08 Diperbarui: 9 Mei 2023   22:17 8363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai saat ini telah ditemukan total 118  unsur kimia yang telah teridentifikasi. Setiap  unsur ini, disusun dalam suatu susunan tabel yang disebut dengan tabel periodik unsur atau disebutjuga sistem periodik unsur. Dari 118 unsur kimia tersebut, sebanyak 94 unsur diantaranya terjadi secara alami dan 24 sisanya merupakan unsur sintesis (buatan). Untuk lebih mengenal tentang sistem  periodik unsur ini, maka kita haruslah menilik ke belakang dahulu. 

Sejarah pembentukan sistem periodik unsur dapat dimulai dari istilah "atom". Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Democritus yang merupakan seorang filsuf Yunani kuno yang hidup pada tahun 460 SM - 370 SM. Atom berasal dari kata "a"yang berarti "tidak" dan juga "tomos" yang berarti "dipotong-potong atau dibagi-bagi lagi". Jadi atom dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.  Berabad-abad kemudian John Dalton mengenalkan konsep atom sebagai partikel terkecil. Kemudian dari sinilah teori atom terus-menerus berkembang. Pada tahun 1869, kemduain seorang ilmuwan kimia Prancis, Antoine Lavoisier memperkenalkan tentang definisi unsur dan kemudian membuat daftar sekitar 33 unsur kimia.  

Dari sini puulalah teori dan konsep atom berkembang menjadi unsur dan lama-kelamaan sampai kita memperoleh tabel periodik unsur modern yang umum digunakan saat ini.  Setiap unsur ini akan "ditempatkan" dalam "posisi" tertentu yang nantinya akan terlihat terstruktur dan berderet rapi. Dari sinilah "tabel kompleks nan ajaib" dapat terlihat dengan lebih lebih luas. 

Hal ini karena sistem periodik unnsur terbaru (modern) ini disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan konfigurasi elektronnya, disusun berderet dalam baris dan kolom, serta setiap kolom (golongan) memiliki karakteristik yang mirip dan pada bagian baris (periode) memiliki kenaikan nilai  tertentu yang cenderung naik. Namun, karena materi sistem periodik unsur sangat kompleks karena memuat tentang konsep dan diuraikan secara luas dan terhubung secara sistematis maka perlu waktu yang relatif cukup lama untuk memahaminya. Hal ini juga semakin sulit bila metode belajarnya yang cenderung sering menggunkan metode ceramah yang relatif panjang, bertele-tele, dan cukup membosankan bagi peserta didik.

Untuk mengatasi hal ini kita dapat mensiasatinya dengan menggunakan metode  yang disebut dengan metode "jembatan keledai". Jembatan keledai adalah metode menghapal dengan cara menyingkat atau memberi kata kunci pada suatu topik pembelajaran sehingga dapat dipahami dan diingat secara efektif. Konsep  ini dapat kita sesuaikan dengan hal-hal yangmkita sukai. Misalnya dengan menggunakan rangkaian kalimat unik dan menarik untuk menghapalkan sistem periodik unsur. Perhatikanlah contoh kalimat berikut ini:

01. Hari Libur Naik Kuda Rabu Kamis Free ( Hidrogen - Litium -  Natrium - Kalium - Rubidium - Cesium - Fransium ) Golongan IA

02. Beli Mangga Campur Sirup  Banyak Rasa ( Berilium - Magnesium - Kalsium  - Stronsium - Barium - Radium ) Golongan IIA

03. Bang Ali Gak Ingin Teleponan     ( Boron - Aluminium - Galium - Indium - Talium) Golongan IIIA

04. Cece Si Gendut Senang Perlombaan ( Karbon - Silikon -- Germanium -  Stannum/Timah - Plumbum/Timbal ) Golongan IVA

05. Nina Pergi Asal Sabtu Bisa (Nitrogen - Phosphorus/Fosfor - Arsenik - Stibium/Antimon -  Bismut ) Golongan VA

06. Om Saya Senang Teh Poci ( Oksigen - Sulfur/Belerang - Selenium - Telurium -  Polonium ) Golongan VIA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun