Mohon tunggu...
Satria Sakir
Satria Sakir Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Satria adalah seorang mahasiswa filsafat yang memiliki hobby menulis. Saat ini, ia menjalani masaa kuliahnya di Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero, di Maumere.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Panggilan Tuhan

5 Juni 2024   09:41 Diperbarui: 5 Juni 2024   09:51 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perjalanan panggilan hidup sebagai seorang frater, banyak pengalaman yang menyentuh hatiku. Dari pengalaman-pengalaman itu, aku belajar banyak hal. Pengalaman-pengalaman itu membantuku dalam membentuk kepribadianku menjadi lebih baik. Satu pengalaman yang mengubah hidupku ialah ketika aku harus meninggalkan kehidupan di dunia luar dan masuk seminari, tempat di mana para calon imam dibina.

Gaya hidupku diubah di tempat ini. Aku harus meninggalkan teman-teman lama, rumah dan terutama aku harus meninggalkan keluarga. Gaya hidup bebas di luar seperti jalan-jalan makan bakso, belanja sepuasnya, jajan sepuasnya, tidur-tiduran dan bermain dengan teman terpaksa harus ku tinggalkan dan diubah oleh gaya hidup baru. Keinginan-keinginan duniawi yang harus dipenuhi kini dibatasi. Kemauan-kemauan untuk melakukan apa saja, kini dibatasi dengan aturan-aturan yang harus diikuti di seminari. Hidup doa, belajar dan bekerja adalah beberapa aktivitas dari sekian banyak aktivitas yang harus kujalani selama masa pembinaan. Tetapi aku percaya bahwa semua itu adalah cara untuk melatih diriku menjadi pribadi yang lebih baik. Dari kegiatan-kegiatan itu, aku bisa mengenal diriku lebih jauh lagi. Bukan hanya mengenal diriku, terlebih lagi aku tahu bahwa Tuhan turut bekerja dan ada dalam diriku.

Aku belajar bahwa cara terbaik menemukan Tuhan dalam diriku adalah dengan hidup doa. Keheningan doa membantuku memahami, merasakan dan mengalami kehadiran Tuhan dalam hati perjalanan hidup panggilanku. Doa membawaku dalam ketenangan hati yang belum pernah kualami ketika hidup di luar. Ketenangan itu membantuku menemukan pribadiku lebih jauh serta menemukan Tuhan secara nyata di sana. Rasa sakit, pusing karena pekerjaan, perasaan-perasaan yang mengganggu dalam hidup, semuanya kuserahkan kepada Tuhan. Dan benar bahwa Tuhan mencintaiku. Dia selalu memberikan yang terbaik bagiku.

Aku belajar bahwa Tuhan selalu ada kapanpun dan dimanapun aku berada. Tuhan hadir dalam diri orang-orang di sekitarku. Teman-teman, pastor, suster dan karyawan-karyawati, mereka memberikan dukungan dan bahkan kebahagiaan dalam diriku. Canda dan tawa yang mereka bagikan, menciptakan suasana yang harmonis. Hidup bersama Tuhan adalah hal terindah dalam hidup.

Aku menyadari bahwa mengikuti Tuhan memang tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dikorbankan. Tetapi aku percaya bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagiku nantinya. Tuhan tahu  kapan dan saatnya aku bahagia. Bukan hanya kebahagiaan duniawi yang Ia janjikan melainkan kebahagiaan sejati bersama Bapa dalam Kerajaan Surga. Bagiku, mengikuti Tuhan adalah kebahagiaan terbesar dalam hidup.

Menyadari bahwa mengikuti Tuhan tidak mudah, aku mengambil motto sebagai penopangku dalam menapaki panggilan suci ini. Motto itu aku ambil dari Kitab Yesaya 40:29, "Dia memberikan kekuatan kepada yang lemah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya." Motto ini menjadi ungkapan tanda syukurku atas penyelenggaraan-Nya kepadaku dalam menapaki panggilan-Nya. Motto ini menyadarkanku bahwa di saat manusia melakukan suatu perbuatan atau menggapai suatu prestasi, pertama-tama yang harus disadari bahwa pada hakikatnya semua hal itu bukan disebabkan bukan karena kehebatanku, tetapi karena Tuhanlah yang memberikan kemudahan kepadaku. Tuhan menuntunku sampai pada titk terbaik di mana Ia menghendaki itu bagiku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun