Mohon tunggu...
Wisnu Wicaksana
Wisnu Wicaksana Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Jurnalis Pilar ke 4 Demokrasi

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Mendapat Provokasi Dari Oknum OTK Saat Blusukan, Dani Ramdan Hanya Lemparkan Senyuman

16 November 2024   17:51 Diperbarui: 16 November 2024   18:25 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pada umumnya setiap pesta demokrasi Pilkada banyak Paslon blusukan ke Pasar Induk Cibitung," tambah Sunaryo tokoh pedagang Pasar Induk.

Lebih lanjut ia mengatakan, kedatangan Dani Ramdan sudah diberikan izin oleh pengembang Pasar, bahkan Abah Muktar memberikan izin.

"Kita ciptakan demokrasi yang sehat, jangan beda pilihan jadi saling benci, kita jalankan pesta demokrasi ini dengan damai, aman, tentram," imbuhnya.

Melihat hal tersebut, H. Apuk Idris Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Bekasi, seperti dikutip dari akun tiktoknya menyampaikan, "Saya sebagai orang Bekasi sangat menyayangkan yang terjadi di Pasar Induk Cibitung pada hari Jumat tanggal 15 Nopember 2024."

"Sudah jelas sebagai orang Bekasi menjaga kultur orang Bekasi, yang sopan santun dan berwibawa, tapi kejadian tersebut mencoreng nama orang Bekasi, saya orang Bekasi sangat kecewa, dan menghimbau seluruh masyarakat Bekasi, jaga Pilkada ini, aman, tertib dan bijak," katanya di Tiktok. Jumat, (15/11/24).

Saat dikonfirmasi awak media diacara senam sehat Golkar, Dani Ramdan sangat menyayangkan kejadian seperti itu bisa terjadi didalam kontestasi pesta demokrasi.

"Dalam demokrasi hal yang wajar beda pilihan, tapi sangat disayangkan cara-cara yang kurang etis, tidak perlu mengganggu kegiatan kampanye yang lain," tuturnya.

"Saya datang ke Pasar Induk Cibitung atas undangan dari perwakilan pedagang, yang intimidasi kemarin itu bukan seluruh warga pasar, mudah-mudahan Timses yang bersangkutan bisa mengklarifikasi, apakah ini suruhan atau bagaimana," pungkasnya. (Red)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun