Mohon tunggu...
Wisnu Wicaksana
Wisnu Wicaksana Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Jurnalis Pilar ke 4 Demokrasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fickoh Budi Utami Seorang Anak Petani yang Akan Memperjuangkan Hak Petani di Kursi DPRD Kabupaten Tegal

30 Januari 2024   20:19 Diperbarui: 30 Januari 2024   20:21 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tegal - Fickoh budi utami, wanita yang lahir di Desa Cilongok, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, merupakan anak pertama dari pasangan bapak Sunanto dan ibu Wasitoh yang merupakan petani kampung dengan kehidupan sederhana. Selasa, 30 Januari 2024.

Mba fickoh sapaan akrabnya, terjun kedunia politik karena panggilan dan permintaan masyarakat untuk memperjuangkan tanah kelahirannya dan hak masyarakat.

Sebagai putri daerah Desa Cilongok, Mba Fickoh merasa daerahnya kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Banyak aspirasi dari Desa-desa terutama yang ada di Kecamatan Balapulang yang harus di perjuangkan.

"Kemungkinan aspirasi di Balapulang kurang merata karena sejak 3 periode yang lalu atau 15 tahun lamanya Kecamatan Balapulang tidak memiliki perwakilan dewan dari daerahnya," ujarnya kepada media.

Untuk itu, lanjutnya, dalam Pemilu legislatif 2024 ini, saya memberanikan diri maju untuk menjadi calon DPRD Kabupaten Tegal.

"Niat baik saya untuk membantu memperjuangkan hak masyarakat Kabupaten Tegal disambut baik oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP)," jelasnya.

"Kini saya diberikan kepercayaan oleh PPP menjadi Calon Legislatif dengan no urut 3 untuk maju di Dapil 6 Kabupaten Tegal yang meliputi wilayah Kecamatan Balapulang, Kecamatan Margasari dan Kecamatan Pagerbarang," tambahnya.

"Alhamdulillah selama perjalanan perjuangan saya menuju kursi DPRD Kabupaten Tegal, banyak dukungan dari berbagai elemen, mulai dari tokoh masyarakat, ibu jamaah pengajian, petani, kelompok pemuda, kelompok pedagang kaki lima, hingga dukungan para masyarakat di perantauan," ucapnya.

"Dukungan tersebut datang karena mereka semua rindu akan sosok yang dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat khususnya di Kecamatan Balapulang," pungkasnya.

(Red)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun