Ditahun 2020 sekarang ini, sudah dipastikan setiap orang mempunyai telephone pintar (HP), Bahkan memiliki lebih dari satu. Kehadirannya sekarang ini jadi alat komunikasi terdepan dan terpercaya ditambah dengan fitur-fitur pendukungnya.
Tidak sedikit orang dewasa menggunakan  HP untuk bisnis, pekerjaan, menyambung silaturahmi dengan keluarga jauh, bahkan ada yang menemukan jodoh lewat HP (Medsos, WA, FB, IG, dll).Â
Namun disatu sisi HP, jadi barang menyeramkan dan merusak keharmonisan, keutuhan jalinan keluarga. Bagaimana tidak insensitas obrolan keluarga jadi berkurang dan terasa hambar bin garing. Coba anda amati dalam 24 jam, bercengkrama, bersendau gurau dengan anak, isteri/suami berapa jam?Â
Sebagian orang yang terlahir tahun 90an, merindukan masa-masa dimana berkumpul keluarga, nongkrong, bermain dengan teman tangan tidak disibukkan diri dengan HP, hanya cukup alunan musik di radio .Â
Coba anda rasakan dan bayangkan memory tersebut sekarang!  Bagaimana rasanya? Tulis dikomentar ya! Hehe....Â
Pantas kalau ada orang berkata, dekat terasa jauh dan jauh terasa dekat. Itulah keadaan realita sekarang. Jangan salahkan Ibu yang mengandung loh, hehe... Lantas siapa yang perlu dikoreksi dan disalahkan? Iya diri sendiri! Koreksi pola asuh anak anda selama ini apa ada yang keliru?Â
Sikap hati-hati dan manajerial waktu sudah sepatutnya dilakukan, terlebih bagi orang tua yang mempunyai anak bahkan jadi korbannya kecanduan HP/Gadget,apalagi kalau sudah bermain game dan minta jatah beli kuota, Ini sudah keterlaluan, mirisnya lagi kalau dilarang maen HP anak jadi ngamuk, padahal Mata si anak sudah tidak normal (alat bantu kacamata).Â
Anak merupakan peniru ulung, apa yang dilihat, dirasa dan didengarkan akan menirukan. diusianya yang belia tentu ia akan merespond dan mengaplikasikan tanpa memikirkan akibatnya.Â
Adapun triknya, sangatlah sederhana yang terpenting dipraktekkan :
1. Beri pengertian ala. orang tua kerap pakai HP (urusan kerja/bisnis).Â
2. Atur jadwal anak untuk bermain HP.Â
3. Ketika pada jam jadwal anak tidak pegang HP, sebaiknya orang tua menghormati untuk tidak bermain HP didepannya, (menjaga perasaan).Â
4. Jika belum berhasil, Minta bantuan seseorang untuk memberikan pengertian kepada anak tersebut, bisa Guru Sekolah, guru les bahkan jika memungkinkan therapys Hypnotherapy.Â
Selamat mencobanya, semoga apa yang diharapkan akan berhasil sukses ya.....Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H