Meskipun Evil Does Not Exist memiliki cerita yang menggigit dan isu yang menarik, film ini ditutup dengan babak akhir yang memiliki unsur thriller dengan ending yang membingungkan. Ya, Hamaguchi mungkin sengaja menghadirkan adegan metaforis yang bertujuan untuk menyampaikan pesan. Tatkala filmnya usai, muncul diskusi menarik antar penonton, membahas kemungkinan-kemungkinan maksud dari ending yang disampaikan.
Hal ini tentu menjadi ciri khas film Hamaguchi yang terkesan abstrak, padahal sejatinya ada makna di dalam tiap adegan yang ia hadirkan. Bisa saja, rusa terluka yang membangkitkan insting bertahan hidupnya menjadi pertanda bahwasannya kejahatan sejatinya tidak benar-benar ada, yang ada hanyalah usaha bertahan hidup.Â
Itulah ulasan saya mengenai film Evil Does Not Exist, apakah kamu tertarik untuk menontonnya?
Overall, Evil Does Not Exist merupakan film slow paced Jepang yang memiliki sinematografi dan instrumen musik yang indah. Mengangkat perihal alam, keseimbangan, dan upaya saling mendengarkan, pesan-pesan dalam film ini terasa spesial di hati saya sebagai penonton.Â
Walaupun ending-nya menimbulkan banyak pertanyaan, Hamaguchi sukses memberikan pengalaman menonton yang menyenangkan sekaligus menghadirkan refleksi yang mendalam. Evil Does Not Exist berhasil menjadi salah satu film favorit saya di tahun ini. Film ini akan tayang di KlikFilm pada 01 Agustus 2024.
Rating pribadi: 9.5/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H