Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film "Monster" (2024), Thriller Minim Dialog yang Tampil Serba Tanggung

18 Mei 2024   06:24 Diperbarui: 18 Mei 2024   17:06 5432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua anak SD yang diculik dalam film Monster. Sumber foto: Netflix

Sayangnya, Monster kurang mampu memanfaatkan elemen tersebut dengan baik. Alhasil, film ini hanya mengandalkan skoring musik yang cukup berisik, dan kurang mampu membangun ketegangannya secara natural.

Penampilan Terbaik dari Anantya Kirana

Anantya Kirana berperan sebagai Alana dalam film Monster. Sumber foto: Netflix
Anantya Kirana berperan sebagai Alana dalam film Monster. Sumber foto: Netflix

Jajaran pemain dalam film ini berperan penting dalam jalannya cerita. Alex Abbad sebagai penculik mampu tampil dengan misterius, dan Marsha Timothy juga tampil sebagai penculik kejam yang badass. Penonton dibuat takut dengan karakternya yang menggila di babak akhir.

Secara mengejutkan, Anantya Kirana menjadi daya tarik utama dalam film ini. Ia mampu memerankan karakter Alana dengan sangat baik. Ia mampu mengolah beragam emosi karakternya, mulai dari bocah yang dikuasai oleh ketakutan hingga menjadi gadis pemberani yang dipaksa untuk mengalami pendewasaan secara instan. Kehadirannya juga mampu melepas stereotip bahwa anak perempuan adalah sosok yang cenderung 'dilindungi' dibanding anak laki-laki, padahal anak perempuan juga mampu melindungi seseorang yang disayanginya.

Itulah review saya mengenai film Monster, apakah kamu tertarik untuk menontonnya?

Dua anak SD yang diculik dalam film Monster. Sumber foto: Netflix
Dua anak SD yang diculik dalam film Monster. Sumber foto: Netflix

Secara keseluruhan, film Monster cukup mampu menghadirkan sesuatu yang segar di industri perfilman kita. Gaya penceritaan tanpa dialog sebetulnya dapat menjadi nilai lebih yang sayangnya berujung menjadi sekadar gimmick. Walau begitu, perlu diakui bahwa Monster berhasil membangun ketegangan di beberapa adegan, khususnya yang menghadirkan daya kejut yang tinggi.

Penggunaan skoring musik yang berlebihan setidaknya masih bisa tertutupi dengan akting jajaran pemain yang totalitas. Naskah buatan Alim Sudio juga cukup mampu menebarkan petunjuk di beberapa sudut ruangan sehingga membuat penontonnya mengaitkan sendiri benang merah cerita dalam film ini.

Monster cocok ditonton bagi kamu yang merindukan film thriller dengan nuansa hening yang bikin deg-degan. Saran saya, gunakan headset atau earphone agar pengalaman menontonnya menjadi lebih maksimal.

Rating pribadi : 6.5/10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun