Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film Agak Laen, Horor Komedi yang Penuh Tawa

9 Februari 2024   19:40 Diperbarui: 10 Februari 2024   17:06 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bene, Bokir, Oki, Jegel dalam film Agak Laen. (Sumber foto: Imajinari)

Jarang sekali ada film Indonesia yang menghibur sekaligus mempunyai cerita yang bagus. Agak Laen mampu membawakan filmnya ke dalam berbagai unsur, baik horor, komedi, investigasi, hingga drama. Namun, dikarenakan film ini bergenre komedi, maka mayoritas adegan diisi oleh humor-humor dan tingkah laku konyol tiap karakter yang mengundang tawa.

Humor yang Mengundang Tawa

Keempat sahabat yang bekerja di wahana rumah hantu. (Sumber foto: Imajinari)
Keempat sahabat yang bekerja di wahana rumah hantu. (Sumber foto: Imajinari)

Humor yang dihadirkan oleh Acho Muhadkly Acho bukan hanya hadir sebagai penghias cerita, melainkan juga berpengaruh pada jalannya cerita. Kedekatan keempat sahabat; Bene, Bokir, Oki, Jegel, berhasil terbangun melalui humor yang mereka lontarkan ke satu sama lain. Bukankah semakin dekat persahabatan seseorang, maka ia akan semakin mudah untuk bercanda?

Acho juga turut menghadirkan kritik sosial melalui komedi yang ia tulis, beberapa contohnya seperti: praktik pungli, isu politik, tuntutan materi tatkala ingin menikah, hingga menyentil perihal sikap masyarakat yang kerap berlebihan tatkala membahas perihal agama (melalui kalimat "Lo sengaja nyindir-nyindir Islam hah!?").

Namun, bukan berarti humornya selalu berjalan mulus. Ada momen-momen di mana humor yang dilontarkan terasa hambar, terutama di paruh awal film. Untungnya, menjelang pertengahan hingga akhir, humornya berhasil membuat saya dan penonton lain dalam studio tertawa lepas dengan tingkah laku dan jokes yang dikeluarkan oleh setiap karakternya.

Inkonsistensi Elemen Horor

Keempat sahabat yang bekerja di wahana rumah hantu. (Sumber foto: Imajinari)
Keempat sahabat yang bekerja di wahana rumah hantu. (Sumber foto: Imajinari)

Salah satu hal yang sangat disayangkan dari film Agak Laen adalah inkonsistensi tema horor yang dibawanya. Awalnya, sehabis pengunjung pertama meninggal, ia berubah menjadi arwah yang menghantui rumah hantu tersebut. 

Melihat rumah hantu tersebut menjadi semakin seram karena arwah, dan membuat banyak orang tertarik untuk masuk, keempat sahabat tersebut akhirnya melakukan cara 'konyol' agar arwah tersebut marah dan tetap membuat wahana tersebut menjadi seram.

Namun, berjalannya durasi, semakin luntur elemen horor yang dibawa di awal film. Khususnya tatkala keempat sahabat tersebut dalam posisi terdesak, dan harus memindahkan mayat pengunjung tadi ke tempat pemakaman umum. Mayat tersebut hanya diam, sebagaimana mayat pada umumnya. 

Padahal, seharusnya mayat maupun arwah tersebut kembali menghantui mereka berempat. Maka menjadi pertanyaan, mengapa arwahnya sama sekali tak memberikan perlawanan? Padahal, jikalau kuburannya diganggu saja ia marah, maka seharusnya hal tersebut juga terjadi ketika mayatnya dipindahkan.

Lemah dalam Segi Drama

Bene, Bokir, Oki, Jegel dalam film Agak Laen.(Sumber foto: Imajinari)
Bene, Bokir, Oki, Jegel dalam film Agak Laen.(Sumber foto: Imajinari)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun