Begitu pula dengan Laudya Cynthia Bella yang berperan sebagai Siti Raham. Ia mampu menghidupkan karakternya dengan baik, menunjukkan dukungan Siti Raham dalam setiap kegiatan yang Hamka lakukan.Â
Chemistry keduanya berhasil dijalin dengan apik, meski sorotan untuk kedua karakternya masih belum berimbang. Porsi romansa yang menyorot momen berdua juga tampil sedikit sekali dalam film ini.
"Hamka & Siti Raham Vol. 2" berhasil menghindarkan keindahan Minang dan kekayaan alamnya. Namun tatkala Hamka pindah ke Jakarta, sorotan terhadap kondisi perkotaan kala itu kurang mampu ditampilkan dengan baik. Sinematografi dengan penggunaan color grading yang serba kuning juga cukup mengganggu saya sebagai penonton.
Bukan berarti Hamka & Siti Raham Vol. 2Â gagal sebagai tontonan inspiratif. Film ini tetap berhasil menghadirkan pesan dakwah yang dalam dan menyentuh, hanya saja pengemasannya kurang mampu melibatkan rasa. Naskahnya yang seperti buku rangkuman sejarah membuat film ini terasa hambar, tanpa adanya puncak konflik yang memantik rasa penasaran penonton.
Rating pribadi: 6/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H