Keluarga Kamala Khan yang membawa budaya Pakistan dan nilai-nilai Islam menambah nuansa unik dalam film. Momen Aamiir mengucapkan tahlil saat pesawat kapsul milik Nick Fury terombang ambing, dan momen Kamala mengucap bismillah sebelum mengeluarkan kekuatannya di ending, menjadi ciri khas tersendiri yang menjadi pembeda dibandingkan dengan superhero lainnya.
Desain Produksi dan CGI yang Kurang Spesial
Dari segi produksi dan CGI, masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki. Visual The Marvels dianggap kurang spektakuler dibandingkan dengan film-film Marvel lainnya.Â
Desain kostum karakternya terlalu biasa saja, dan sulit untuk membedakan ciri khas makhluk dari masing-masing planet. Seharusnya, The Marvels dapat belajar dari Star Wars mengenai desain kostum yang menarik untuk film berlatar luar angkasa.
Itulah review saya mengenai film "The Marvels". Apakah kamu tertarik untuk menontonnya?
Overall, "The Marvels" berhasil menjadi film Marvel yang menyenangkan walau banyak potensi yang kurang dimaksimalkan. Plot yang sederhana dibuat rumit, dan naskahnya kurang mampu bertutur secara rapih. Walau begitu, film ini tetap menghibur berkat kehadiran Kamala Khan dan keluarganya yang sukses menarik perhatian sepanjang film.
"The Marvels" tidak boleh kamu lewatkan, khususnya bagi kamu fans sejati film-film Marvel. Dalam film ini, ada satu post credit scene yang cukup penting bagi kelanjutan film-film MCU di fase berikutnya.
Skor pribadi: 7/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H