Film Sleep Call sejatinya menunjukkan tentang ketakutan terbesar manusia, yakni ketika hidup tak mempunyai 'uang'. Bagaimana banyaknya uang yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhi posisi dan martabatnya di dunia nyata.
Hal ini ditunjukkan melalui karakter Dina, yang hidupnya penuh tekanan di lingkungan kerja yang toxic, namun ia tetap bertahan agar tetap dapat melunasi hutangnya dan mendapat uang. Berbagai cara Dina lakukan, walau harus memarahi orang dan membiarkan dirinya dimanfaatkan.
Tak hanya itu, film Sleep Call juga menunjukkan perihal perbedaan kelas sosial, tatkala Dina bersama rekan kerjanya datang ke acara pesta yang diadakan bosnya, disana dipisahkan antara makanan tamu penting dengan makanan karyawan biasa di tempat yang berbeda.Â
Tatkala para atasan dan 'tamu penting' tertawa melihat Dina dan kawan-kawan terbasahi oleh alat penyiram air, penonton seakan diajak untuk menertawakan jurang kelas.
Tema yang diangkat mengenai uang menjadikan Sleep Call terasa relate dan dekat bagi kehidupan banyak orang, yang terkadang rela meminjam uang di perusahaan pinjol demi membeli kebutuhan atau sekadar untuk bersenang-senang. Film ini membuat kita dapat melihat bahwa uang memiliki peran penting dalam kehidupan seseorang.
Namun perlu diakui bahwa terkadang Sleep Call terlalu berambisi dalam menyampaikan isunya, sehingga terasa terlalu over dan ada beberapa adegan yang tidak terlalu dibutuhkan.
Plot yang Membolak-balikan Perspektif Penonton
Plot dalam film Sleep Call disusun bak teka-teki, dengan alur non linear. Sleep Call membagi fokus penonton pada 2 dunia, yakni dunia nyata dan dunia khayal/mimpi yang dialami karakternya tatkala melakukan sleep call. Hal ini membuat saya sedikit kebingungan dengan gaya penceritaannya yang terkadang terasa jumpy.Â
Namun, jika diperhatikan lebih dalam, sejatinya Fajar Nugros sengaja ingin membolak-balikan perspektif penonton mengenai siapa pelaku utama yang ada di film ini.
Film ini memiliki alur yang cepat sehingga tidak membuat penonton bosan. Sleep Call juga banyak menghadirkan detail-detail penting yang kelak akan berpengaruh di ending. Detail-detail kecil dan penting yang dihadirkan di awal kelak akan mengubah prespektif penontonnya di akhir film, sehingga saya sebagai penonton merasa terkejut tatkala hadir twist yang mengejutkan.
Naskah buatan Husein M. Atmodjo dan sang sutradara, Fajar Nugros cukup piawai dalam membawakan ceritanya hingga mampu menghadirkan klimaks yang berkesan.