Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film "Insidious: The Red Door", Sekuel Terakhir yang Mengecewakan dan Kurang Seram

14 Juli 2023   20:10 Diperbarui: 15 Juli 2023   20:12 1450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluarga Lambert pasca 9 tahun, sumber foto ANTARA/HO-via IMDb 

Alhasil, alih-alih takut ketika menontonnya, film ini justru membuat saya merasa mengantuk saat memasuki bagian horornya. Selain karena naskahnya yang kurang mendalam, penyutradaraan Patrick Wilson juga terlihat tidak terlalu berbeda dari kebanyakan film horor lainnya. 

Dialog yang berusaha tampil humoris, namun berujung cringe

Sumber foto : Sony Pictures
Sumber foto : Sony Pictures

Dalam Insidious: The Red Door, terdapat porsi drama yang cukup signifikan. Dialog yang diungkapkan oleh Dalton dan Josh sebagai anak dan ayah sebenarnya berhasil menghadirkan nuansa emosional yang kuat dan memberikan kedalaman pada film ini. Namun, kehadiran dialog-dialog yang cringe antara Dalton dan teman barunya, Chrish Winslow (Sinclair Daniel), justru menghancurkan atmosfer emosional yang telah terbangun sebelumnya.

Karakter Chrish sebenarnya memiliki potensi untuk mencegah film ini menjadi monoton, berkat kehadiran humor-humor yang ia bawakan. Meskipun beberapa penonton mengeluarkan tawa kecil saat menontonnya, saya merasa bahwa dialog dan humor yang disajikan terasa dipaksakan dan mengada-ngada.

Tetap bisa dinikmati walau banyak kekurangan

Sumber foto: Sony Pictures
Sumber foto: Sony Pictures

Insidious: The Red Door tetap bisa dinikmati sebagai tontonan hiburan, terutama bagi mereka yang jarang menonton film horor. Jika tujuanmu hanya mencari tontonan yang menakutkan, film ini cukup berhasil menyajikan momen-momen horor dan jumpscare yang mengagetkan. 

Namun, bila kamu adalah penggemar horor sejati, film ini mungkin tidak memberikan kebaruan yang signifikan. Naskahnya terasa kurang matang dan mengalami kesulitan dalam menggabungkan elemen horor dan drama. Akibatnya, pengalaman menontonnya terasa biasa saja dan tidak meninggalkan kesan yang istimewa. 

Sumber foto : Sony Pictures
Sumber foto : Sony Pictures

Itulah review saya mengenai film "Insidious: The Red Door", apakah kamu tertarik untuk menontonnya?

Overall, Insidious: The Red Door belum mampu menjadi sajian horor yang memberikan experience horor yang imersif dan intens. Dialognya cenderung hambar, naskahnya memiliki banyak kelemahan, dan jumpscare yang dihadirkan cenderung murahan dan sudah banyak ditemukan dalam film horor kebanyakan.

Skor pribadi : 5.5/10

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun