Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review "Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One", Sajian Aksi yang Seru dan Menegangkan

11 Juli 2023   08:38 Diperbarui: 11 Juli 2023   15:49 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Paramount Pictures

Bagi kamu pecinta film aksi, tentu sudah tidak asing dengan frachise Mission Impossible. Ya, Mission Impossible merupakan film yang dibintangi oleh Tom Cruise, dan sudah memiliki 7 film.

Film ketujuh-nya ini berjudul "Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One". Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One merupakan sebuah film yang penuh dengan intrik dan aksi, yang mengajak penonton pada petualangan seru bersama Ethan (Tom Cruise) dan timnya.

Dalam film ini, tidak hanya manusia sebagai lawan yang harus dihadapi, namun juga entitas teknologi yang memberontak, yaitu kecerdasan buatan (AI).


"Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One" bercerita tentang Ethan Hunt yang diberi misi penting untuk menemukan dua kunci berbentuk salib yang menjadi buruan berbagai pihak.

Kunci tersebut memiliki keistimewaan karena dapat membuka senjata baru yang berpotensi mengancam keamanan umat manusia. Dalam upayanya untuk mencari dan merebut kunci-kunci tersebut, Ethan harus berhadapan dengan musuh baru, yaitu entitas teknologi yang diwakili oleh Gabriel (Esai Morales).

Dalam perjalanan mencari kunci, Ethan tidak hanya bertemu dengan musuh-musuhnya, tetapi juga berinteraksi dengan beberapa kenalan lama. Ia kembali berhadapan dengan Ilsa Faust (diperankan oleh Rebecca Ferguson) dan Vanessa Kirby (diperankan oleh Alanna Mitsopo), serta bekerja sama dengan orang baru, yakni Grace (diperankan oleh Hayley Atwell), seorang pencuri yang sangat lihai.

Apakah Ethan berhasil menemukan kunci tersebut? Bagaimana ia menghadapi musuh barunya?

Dengan durasi film selama 164 menit dan disutradarai oleh Christopher McQuarrie, Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One menawarkan petualangan yang epik dan penuh dengan kejutan.

Yuk simak, ini review-nya!

Premis yang menarik namun naskahnya terasa datar

Sumber foto: Paramount Pictures/Imdb.com
Sumber foto: Paramount Pictures/Imdb.com

Naskah Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One ditulis oleh sang sutradara, Christopher McQuarrie, bersama Erik Jendresen, mengangkat mengenai pro-kontra AI di era modern. Filmnya fokus pada konflik tersebut, menggambarkan bagaimana AI yang selama ini dianggap membantu, nyatanya dapat menjadi bahaya di saat yang bersamaan.

Sayangnya, konflik tersebut dikemas dengan gaya bercerita yang terasa datar. Tanpa adegan aksi, mungkin film ini akan kehilangan nyawanya. Penyajian naskah terkait pengenalan konflik sering kali terjebak dalam penggunaan istilah-istilah rumit dan dialog yang suram. 

Sebetulnya hal tersebut dapat diatasi jika jarak antara obrolan antar karakternya tak diberi jeda terlalu panjang dengan adegan aksi. Sayangnya, film ini seakan sengaja memperpanjang 'obrolan'nya agar filmnya dapat dibuat menjadi 2 bagian.

Menontonnya benar-benar membutuhkan fokus yang lebih, dan dalam kondisi yang fresh agar mampu mencerna maksud dari filmnya dengan baik.

Disarankan untuk menonton film-film sebelumnya agar lebih emosional

Sumber foto : dok. Paramount Pictures 
Sumber foto : dok. Paramount Pictures 

Jika kamu ingin merasakan experience emosional yang lebih dalam ketika menonton film ini, disarankan untuk menonton film-film Mission Impossible yang sebelumnya. Jika terasa terlalu banyak, minimal kamu mengenal dan mengetahui karakter-karakter yang berperan penting dalam franchise Mission Impossible ini.

Walau ceritanya baru dan tidak berkaitan dengan film sebelumnya, ada banyak karakter lama yang kembali muncul dalam "Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One", dan memiliki porsi screentime yang cukup banyak. 

Ada Alanna si penjual senjata (Vanessa Kirby) yang pernah muncul dalam Mission: Impossible - Fallout, juga ada Ilsa Faust si mantan agen MI6 (Rebecca Ferguson) yang pernah muncul di film Mission: Impossible -- Rogue Nation. Juga kawan-kawan Ethan: Benji dan Luth yang sebelumnya pernah muncul di film-film sebelumnya. 

Deretan aksi yang megah dan seru

Sumber foto: Paramount Pictures/Imdb.com
Sumber foto: Paramount Pictures/Imdb.com

Hal yang membuat film ini terasa begitu megah dan menyenangkan adalah unsur aksinya yang tampil dengan totalitas dan beragam. Memang, nilai jual utama dari film ini adalah aksi, dan menjadi ciri khas dari franchise Mission Impossible ini. Ada kejar-kejaran, baku hantam, adu pisau, hingga upaya lolos dari kejaran maut, yang semuanya menjadi paket lengkap dalam film aksi ini. 

Namun tak semua aksinya terasa spesial. Beberapa aksinya mungkin pernah kita temukan dalam film aksi kebanyakan. 

Namun, jika ditanya tentang aksi yang paling istimewa, maka adegan kejar-kejaran di kota Roma menjadi puncak dari aksi yang mendebarkan. Tata kamera yang brilian berhasil memposisikan penonton seolah berada di tengah-tengah aksi tersebut, diselipi dengan humor segar, serta ketegangannya berhasil dibangun dengan memukau.

Yang membuat aksi ini terasa lebih istimewa adalah keterlibatan langsung Tom Cruise dalam melakukan adegan tersebut tanpa bantuan CGI. Saat menonton, penonton pasti akan kagum melihat aura dan kekuatan aksi Tom Cruise yang terlihat begitu meyakinkan.

Kehadiran aksi spektakuler ini menjadikan Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One sebagai sebuah film yang tak bisa dilewatkan, khususnya bagi para penggemar aksi yang menginginkan pengalaman sinematik yang spektakular.

Sajian spionase yang menambah keseruan

Sumber foto : Paramount Pictures
Sumber foto : Paramount Pictures

Selain adegan aksi yang menjadi keunggulan dari film ini, suguhan spionase-nya juga memancing rasa penasaran penonton. Penonton akan terkesima oleh cara spionase ditampilkan, terutama dalam bagian permainan tipu-menipu melalui penggunaan topeng palsu.

Adegan yang berlangsung di bandara juga memberikan pengalaman spionase yang intens, yang membuat penonton ikut merasakan ketegangan yang dirasakan oleh Ethan Hunt dan rekannya.

Chemistry yang solid walau karakterisasi diabaikan

Sumber foto : Paramount Pictures
Sumber foto : Paramount Pictures

Kemampuan Tom Cruise dalam membangun chemistry dengan Hayley Atwell sebagai Grace juga memberikan warna yang menarik dalam film ini. Meskipun di awal mungkin penonton merasa kesal dengan karakter Grace yang pandai menipu Ethan, namun seiring berjalannya waktu, berkat kemahiran Ethan yang diperkuat oleh pesona Tom Cruise, Grace akhirnya luluh dan membantu Ethan.

Namun, sayangnya beberapa karakter perempuan yang muncul dalam film ini terkesan hanya sebagai karakter pendukung yang muncul semata-mata untuk membantu Ethan mencapai tujuannya, tanpa memiliki perkembangan karakter yang signifikan. Beberapa karakter perempuan bahkan diabaikan tanpa adanya pendalaman yang berarti.

Villain dalam film ini, Gabriel yang diperankan oleh Esai Morales, muncul dengan kehadiran yang cukup mengintimidasi, namun belum berhasil mencapai tingkat ketegangan yang membuat penonton benar-benar merasa was-was terhadap kehadirannya. 

Esai Morales berhasil menampilkan karakter Villain dengan ekspresi yang kuat, namun naskahnya belum sepenuhnya mampu membangun backstory yang cukup untuk menjelaskan seberapa berbahayanya musuh baru Ethan ini.

Karakter pendukung lainnya yang menjadi daya tarik sepanjang durasi film ini adalah Paris, yang diperankan oleh Pom Klementieff. Naskahnya berhasil membangun kesan misterius pada karakter tersebut, ditambah dengan akting Pom Klementieff yang piawai dalam berekspresi. Namun, sayangnya, rasa penasaran dan kesan misterius yang dihadirkan pada karakter ini terabaikan di akhir film. 

Klimaks yang cukup intens namun ditutup dengan mengecewakan

Sumber foto : Paramount Pictures
Sumber foto : Paramount Pictures

Klimaks dalam film ini sebetulnya sudah cukup berkesan, namun cara film ini dalam menutup bagian pertamanya terasa cukup mengecewakan. Ya, seharusnya film ini ditutup dengan momen 'nanggung' ataupun momen di saat nasib karakternya ada di ujung tanduk. 

Sayangnya, film ini mengakhiri bagian pertamanya dengan cara yang terasa kurang memuaskan. Meskipun demikian, saya tetap penasaran dengan kelanjutan cerita film ini, karena masih ada banyak pertanyaan yang belum terjawab. 

Sumber foto : Paramount Pictures
Sumber foto : Paramount Pictures

Itulah review saya mengenai film Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One, apakah kamu tertarik untuk menontonnya?

Overall, "Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One" cukup berhasil menjadi sebuah film aksi yang seru dan menyenangkan. Penonton akan terkagum-kagum dengan aksi yang dilakukan oleh Tom Cruise dan rekannya. Namun, naskah film ini belum mampu konsisten dalam membangun intensitasnya, dan beberapa adegan terasa datar. 

Selipan humor segar, ditambah sajian spionase yang intens, membuat durasi 2 jam setengah yang dimiliki oleh film ini tidak terasa terlalu lama. Bagi kamu yang merindukan film aksi dari franchise Mission: Impossible, film ini merupakan tontonan yang tak boleh dilewatkan. 

Rating pribadi : 7.8/10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun