Naskah Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One ditulis oleh sang sutradara, Christopher McQuarrie, bersama Erik Jendresen, mengangkat mengenai pro-kontra AI di era modern. Filmnya fokus pada konflik tersebut, menggambarkan bagaimana AI yang selama ini dianggap membantu, nyatanya dapat menjadi bahaya di saat yang bersamaan.
Sayangnya, konflik tersebut dikemas dengan gaya bercerita yang terasa datar. Tanpa adegan aksi, mungkin film ini akan kehilangan nyawanya. Penyajian naskah terkait pengenalan konflik sering kali terjebak dalam penggunaan istilah-istilah rumit dan dialog yang suram.Â
Sebetulnya hal tersebut dapat diatasi jika jarak antara obrolan antar karakternya tak diberi jeda terlalu panjang dengan adegan aksi. Sayangnya, film ini seakan sengaja memperpanjang 'obrolan'nya agar filmnya dapat dibuat menjadi 2 bagian.
Menontonnya benar-benar membutuhkan fokus yang lebih, dan dalam kondisi yang fresh agar mampu mencerna maksud dari filmnya dengan baik.
Disarankan untuk menonton film-film sebelumnya agar lebih emosional
Jika kamu ingin merasakan experience emosional yang lebih dalam ketika menonton film ini, disarankan untuk menonton film-film Mission Impossible yang sebelumnya. Jika terasa terlalu banyak, minimal kamu mengenal dan mengetahui karakter-karakter yang berperan penting dalam franchise Mission Impossible ini.
Walau ceritanya baru dan tidak berkaitan dengan film sebelumnya, ada banyak karakter lama yang kembali muncul dalam "Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One", dan memiliki porsi screentime yang cukup banyak.Â
Ada Alanna si penjual senjata (Vanessa Kirby) yang pernah muncul dalam Mission: Impossible - Fallout, juga ada Ilsa Faust si mantan agen MI6 (Rebecca Ferguson) yang pernah muncul di film Mission: Impossible -- Rogue Nation. Juga kawan-kawan Ethan: Benji dan Luth yang sebelumnya pernah muncul di film-film sebelumnya.Â
Deretan aksi yang megah dan seru
Hal yang membuat film ini terasa begitu megah dan menyenangkan adalah unsur aksinya yang tampil dengan totalitas dan beragam. Memang, nilai jual utama dari film ini adalah aksi, dan menjadi ciri khas dari franchise Mission Impossible ini. Ada kejar-kejaran, baku hantam, adu pisau, hingga upaya lolos dari kejaran maut, yang semuanya menjadi paket lengkap dalam film aksi ini.Â