Walau mengusung konflik yang lebih kelam, Guardians of The Galaxy Vol. 3 tetap mampu menghadirkan humor khas-nya dengan tepat sasaran. Komedinya juga menunjukkan kedekatan antar karakter. Semakin dekat hubungannya, semakin sering juga karakter tersebut berkelakar.
Nilai positif dalam penggunaan komedi di film ini adalah ketika komedi-nya keluar, film ini tak lupa dengan penokohan karakter yang dibangun sedari awal.
Aksi yang unggul dan cukup brutal
Dengan rating 13+, James Gunn menjadi sedikit lebih leluasa dalam menampilkan kekerasan yang 'brutal' dalam film Guardians of The Galaxy Vol. 3. Terbukti, adegan pembuka ketika menampilkan baku hantam Adam Warlock dengan para Guardians mampu membuat penonton merasa tegang berkat kehadiran aksi yang menampilkan kekerasan yang cukup sadis.
Namun, tanpa mengandalkan kekerasan yang brutal sekalipun, sejatinya sajian aksi yang disuguhkan sudah mampu membuat penonton merasa kagum.Â
Aksi-nya hadir di atas rata-rata film buatan Marvel lainnya. Koreografinya yang khas, ditambah dengan shot kamera yang piawai menyorot adegan aksi dalam sudut pengambilan gambar yang cantik, semakin meningkatkan keseruan menontonnya.
Visualisasi yang ciamik
Guardians of The Galaxy Vol. 3 juga unggul dari segi visual. Visualisasi dari alam semesta dan beberapa planet yang dikunjungi benar-benar terlihat realistis. Tak hanya itu, penggambarannya juga unik.Â
Misalnya, planet Orgosphere yang diluar terlihat menjijikan karena bentuk planetnya bak bagian dalam tubuh manusia, namun ternyata di dalam terlihat indah dengan kecanggihan teknologi yang ada.
Penggunaan efek visual yang ciamik dalam Guardians of the Galaxy Vol. 3 juga dilengkapi dengan desain produksi yang detail dan rumit, yang menciptakan dunia fiksi yang kompleks dan fantastis. Penggunaan tata rias dan kostum yang kreatif juga menambahkan dimensi visual yang menarik dalam film ini.