Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film Buya Hamka Vol 1: Besarnya Cinta Buya Hamka pada Keluarga, Pers, Islam, dan Indonesia

11 April 2023   23:09 Diperbarui: 21 April 2023   19:51 2325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar trailer resmi film "Buya Hamka" (YouTube/Falcon) 

Faktanya, skoring musiknya juga melibatkan musisi kelas dunia. Proses recording ilustrasi musik untuk film Buya Hamka dikerjakan oleh 43 musisi kelas dunia. Proses ini dilakukan di Praha, republik Ceko dan dipimpin langsung oleh Kang Purwa Tjakra.

Akting pemain yang totalitas

Tangkapan layar trailer resmi film
Tangkapan layar trailer resmi film "Buya Hamka" (YouTube/Falcon) 

Tak perlu diragukan lagi, kekuatan film ini terletak pada akting para pemainnya yang totalitas. 

Vino G.Bastian sukses memerankan karakter Buya Hamka yang kharismatik dan berhasil memberikan gambaran yang tepat mengenai sosoknya. Tiap kali Vino bergestur, bertutur, dan berinteraksi, saya dapat melihat adanya kekuatan dan daya tarik yang besar pada karakternya.

Laudya Cynthia Bella yang berperan sebagai Siti Raham juga berhasil memerankan karakternya dengan sangat baik. Ia berhasil menunjukkan bahwa istrinya juga berperan penting pada kemajuan yang dialami oleh Buya Hamka. Bagaimana kecintaannya pada suaminya dan peran besarnya sebagai support system berhasil memantik simpati para penontonnya.

Chemistry keduanya (Laudya - Vino) begitu kuat, dialog-dialog romantis yang mereka keluarkan berhasil membuat saya sebagai penonton tersenyum gemas. Dialog-dialog mereka yang romantis tetap terasa spesial karena ada makna yang mendalam tiap ada kalimat yang keluar dari keduanya.

Akting pemain pendukung lainnya, seperti Donny Damara yang berperan sebagai Haji Rasul, Ayah dari Buya Hamka juga sukses diperankan dengan apik. Seluruh pemainnya berhasil dengan fasih menggunakan bahasa Minang.

Satu-satunya yang terasa sedikit mengganjal bagi saya adalah penggunaan bahasa Jepang pada karakter penjajah Jepang yang terasa kaku. Dialognya yang minim bahasa Jepang dan lebih dominan bahasa Indonesia membuatnya kurang terasa realistis dan membangkitkan ketegangan kala menontonnya.

Cocok menjadi tontonan di saat lebaran

Tangkapan layar trailer resmi film
Tangkapan layar trailer resmi film "Buya Hamka" (YouTube/Falcon) 

Overall, Buya Hamka volume 1 berhasil menjadi film biopik Indonesia yang inspiratif, menghibur, dan juga penuh dengan nilai sejarah.

Berkat penceritaannya yang padat, walau sedikit terasa jumpy, berhasil memberikan gambaran mengenai sosok Buya Hamka dan perannya untuk Islam dan Indonesia, dan semakin membuat saya yakin bahwa Buya Hamka adalah sosok yang layak dijadikan teladan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun