Alhasil terciptalah karakter villain yang terasa relate dan dekat dengan dunia remaja.Â
Bagaimana ketika Riani dan kawan-kawannya takut untuk menunjukkan keinginan mereka di hadapan orangtua juga sangat relatable bagi para remaja. Bagaimana film ini bisa menunjukkan, bahwa kadang bukan orangtua yang tidak mau memahami kita, melainkan kita sendiri yang takut untuk lebih terbuka dengan mereka.
Aksi dan efek visual yang terlalu biasa
Sebagai film superhero, Virgo and The Sparklings belum mampu menghadirkan visual efek yang membuat penontonnya kagum, ataupun koreografi aksi yang memukau. Alih-alih memikat, kehadiran adegan aksinya pun hanya sekedar pelengkap saja.Â
Padahal Riani sudah memiliki kekuatan yang menarik, yakni api dan sinestesia. Ia mampu melihat warna suara, dan juga warna dari perasaan orang-lain. Bahkan ia bisa mengetahui apakah lawan bicaranya berbohong atau tidak. Sayangnya, kemasannya kurang menarik.Â
Ada segudang cara yang lebih indah dan emosional untuk menghadirkan visualisasi dari kekuatan sinestesia yang dimiliki Riani. Tapi sang sutradara beserta tim editingnya luput menimbulkan estetika dari kekuatannya tersebut. Alhasil, penonton akan menganggap bahwa kekuatan yang dimiliki Riani biasa-biasa saja.
Bicara soal CGI, wajar saja jika belum sempurna. Sebetulnya CGI dapat tertutupi jika dibarengi dengan sajian aksi yang khas dari sang superhero. Tapi Virgo and The Sparklings belum mampu menghadirkan hal tersebut.
The Virgo's yang ceria dan Scorpion Sisters yang punya pesona
Zara yang berperan sebagai Riani mampu menghidupkan karakternya dengan baik. Kita dapat melihat Riani sebagai remaja SMA yang sedang dalam proses pencarian jati diri. Mencari mimpi, cinta, serta persahabatan. Karakternya yang dekat membuat kita dengan mudah jatuh cinta dengan karakternya.
Di sisi lain, Mawar yang berperan sebagai Carmine, pemimpin dari Scorpion Sisters juga ikonik. Entah mengapa, setiap kehadirannya saya melihat pesona yang berbeda. Terlihat betapa 'kesepian' dan dinginnya ia, dan Mawar mampu men-deliver emosi tersebut dan membuat karakternya terasa realistis sekaligus memikat.
Chemistry Zara-Ashira-Satine-Rebecca mampu hadir secara solid. Penampilan mereka ketika bermusik berhasil meyakinkan penontonnya. Jokes-jokes yang dikeluarkan juga efektif, dan persahabatannya apa adanya dan terasa hangat.