Kekuatannya juga masih menimbulkan tanda tanya, mengapa ketika menyentuh benda maka langsung terbakar, sedangkan ketika menyentuh orang menggunakan kekuatannya orang tersebut tidak terbakar?
Bisa saja hal tersebut memang sengaja menjadi tanda tanya agar dapat menjadi jawaban di film selanjutnya. Hanya saja, sebagai film pertama, seharusnya pondasi yang membangun karakternya tersebut minimal dijelaskan dalam dialog singkat, sehingga tidak menimbulkan plot hole dalam ceritanya.
Begitu pula dengan karakter Carmine. Sayang sekali karakternya yang ikonik tidak dibarengi dengan motivasi dan background karakter yang kuat. Porsi screentime-nya terlalu sedikit, yang mungkin diniatkan agar menjadi daya kejut, tapi justru malah mengurangi esensi dari karakternya sendiri.
Alhasil, beberapa ambisi Carmine akan dianggap terlalu "berlebihan" dan mengada-ada oleh para penontonnya. Padahal bisa jadi ia memang mempunyai motivasi yang kuat untuk mewujudkan ambisi tersebut.
Seandainya film ini mampu mengeksplorasi karakter Carmine dengan lebih dalam, isu yang disampaikan pasti akan lebih mengena ke penonton.Â
Musik yang berwarna dan membangkitkan semangat
Untungnya, unsur musik yang menjadi nilai jual utama film ini berhasil hadir dengan meriah dan spektakuler. Ada "Sahabat Angin" dan "Salah". Lagu-lagunya yang bernuansa ceria bak lagu karya JKT-48 seakan-akan mengajak penontonnya untuk menyanyi bersama di dalam bioskop, dan saya sendiri merasakan nuansa menonton konser.
Pilihan lagunya memorable, dan penampilan band musik yang ditampilkan oleh Riani dan kawan-kawannya terlihat meyakinkan. Entah bagaimana jika pemusik yang menonton film ini, mungkin bisa saja mempunyai pendapat lain. Hanya saja, bagi penonton awam, performa band The Virgo's sudah sangat terlihat meyakinkan ketika tampil di atas panggung.Â
Isu yang relate dengan remaja
Hal lain yang juga menjadi daya tarik utama dalam Virgo and The Sparklings adalah isu parenting yang menjadi pondasi dari fenomena kesurupan tadi. Eksplorasinya memang belum sempurna, hanya saja sudah cukup mampu menggambarkan bagaimana dampak parenting terhadap perilaku anak.
Villain di Jagat Sinema Bumi Langit lahir dari dampak dari kegagalan sistem. Seperti Gundala maupun Sri Asih yang kerap menyindir tentang bobroknya sistem pemerintahan.Â
Namun Virgo and The Sparklings tampil lebih personal, dengan menunjukkan bagaimana kegagalan sistem dari lingkungan terdekat, yakni keluarga, atau lebih spesifiknya orang-tua, mampu menunjukkan bahwa metode parenting dapat menentukan baik/buruknya seorang anak.Â