Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review "Posesif", Ketika Hubungan Romantis Berubah Jadi Toxic Relationship

16 Februari 2023   11:08 Diperbarui: 16 Februari 2023   11:23 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Babak terakhir film ini ditutup dengan baik. Lala yang masih ingin melanjutkan hubungannya dengan Yudhis karena menganggap "Cuma gue yang bisa ngubah dia", akhirnya sadar bahwa semakin lama ia bersama Yudhis, justru dirinya akan semakin terpuruk, dan Yudhis pun juga tak akan berubah.

Maka keputusan yang tepat, ketika film ini mengajak penontonnya untuk memahami lebih dalam tentang hubungan romansa yang sesungguhnya. Bagaimana hubungan 'posesif' dan toxic relationship bisa berdampak buruk bagi hidup kita.

Sumber foto : Palari Films
Sumber foto : Palari Films

Naskah yang kuat ini juga didukung oleh akting pemainnya yang solid. Adipati Dolken mampu hadir sebagai Yudhis yang memiliki pesona yang membuat Lala jatuh cinta, namun disisi lain ia adalah pasangan yang posesif dan menebar kengerian lewat sorot matanya yang penuh dengan kebencian.

Putri Marino tampil piawai sebagai Lala, yang menunjukkan kelabilan remaja dan kegelisahan terhadap hidupnya yang mulai dewasa. Ia tampil totalitas, dan menjadi daya tarik utama, terutama ketika melihat pesonanya melakukan loncat Indah. 

Yayu Unru menempatkan karakternya dengan tepat, dimana ia bukanlah orangtua yang otoriter, melainkan hanyalah orang-tua yang kurang lancar dalam menunjukkan kasih sayang.

Pemain pendukung lainnya, seperti Chicco Kurniawan sebagai Rino, dan Gritte Agatha sebagai Ega mampu hadir menjadi sahabat yang suportif bagi dua karakter utamanya. 

Jangan lupakan lagu-lagu soundtrack yang easy listening. Beberapa lagu populer, seperti "Dan" karya Sheila On-7, juga "No One Can Stop Us" karya Dipha Barus mampu diletakkan secara tepat dan proporsional. Kehadirannya tak hanya menjadi sekedar lagu untuk didengar, melainkan juga membantu membangun nuansa filmnya.

Sumber foto : Palari Films
Sumber foto : Palari Films

Itulah ulasan saya mengenai film "Posesif". Apakah kamu tertarik untuk menontonnya?

Overall, film ini sangat direkomendasikan untuk ditonton bersama teman ataupun keluarga. Dengan konfliknya yang relate, mengenai hubungan posesif dan toxic relationship, juga ceritanya yang kompleks dan fokus membuat pesan-pesan yang ada dalam film ini berhasil tersampaikan dengan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun