Drama Korea seringkali dianggap sebagai cara Korea Selatan untuk menutupi banyak kasus yang terjadi dalam negara mereka. Seperti bullying, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, dan kasus berat lainnya.Â
Padahal, drama Korea tidak selalu membahas tentang romansa manis belaka. Banyak sekali drama Korea yang menunjukkan sisi gelap Korea Selatan, mulai dari "Through The Darkness", "Juveline Justice", dan banyak drama lainnya.
Salah satunya adalah drama Korea terbaru berjudul "The Glory". Drama Korea produksi Netflix ini tengah ramai dibicarakan, dikarenakan temanya yang mengangkat soal pembalasan dendam dari korban bullying.Â
Bullying atau perundungan yang diperlihatkan dalam drama tersebut cukup kejam, bahkan sebagian orang akan menganggapnya tak masuk akal.
Namun siapa sangka, ternyata bullying dalam "The Glory" juga berdasarkan kejadian nyata?Â
Bullying dalam drama "The Glory"
"The Glory" bercerita tentang Moon Dong-Eun, siswi SMA yang dirundung secara kejam oleh teman-temannya. Salah satu metode bullying yang dilakukan perundungnya adalah dengan menempelkan alat catok rambut yang sudah dipanaskan ke seluruh kulit Moon Dong-Eun.Â
Tak hanya itu, ia juga dirundung oleh Jae Joon dan Myeong-Oh, rekan sekelasnya. Ia dipaksa melakukan hal-hal yang tidak logis dan bersifat melecehkan. Seperti menciumnya secara paksa, membiarkannya terbasahi oleh air hujan agar seragamnya jadi transparan.
Perundungnya adalah Park Yeon-Jin, Lee Sara, Myeong-Oh, Jae Joon, dan Hye-Jong. Mereka berlima memiliki persahabatan yang erat, namun sayangnya gemar merundung siswa.
Moon Dong-Eun telah melaporkan perundungan tersebut kepada pihak kepolisian. Namun berkat 'koneksi' yang dimiliki keluarga Park Yeon-Jin, membuat kasusnya dianggap sepele dan wajar. Polisi tak menanggapinya, dan malah membiarkan para perundungnya bebas.