Siapa yang tak kenal dengan Puss In Boots? Ya, ia adalah salah satu karakter yang cukup ikonik dalam franchise Shrek.Â
Kucing berwarna oranye yang menggemaskan sekaligus mematikan tersebut disukai karena karakternya yang khas dan unik.
Puss in Boots hadir dalam ketiga seri Shrek, juga dalam film solonya Puss in Boots (2011) dan Puss in Boots : The Tree Diablos (2012). Ia juga hadir dalam film interaktif original Netflix yang berjudul "Puss in Book : Trapped in an Epic Tale".
Kali ini Puss In Boots kembali hadir dalam film terbarunya berjudul "Puss In Boots : The Last Wish". Film ini memiliki cerita yang berbeda dari film pertamanya, dengan konflik yang lebih serius namun dikemas menyenangkan.
"Puss in Boots : The Last Wish" bercerita tentang Puss yang baru sadar bahwa nyawanya hanya tersisa satu. Ia disadarkan oleh sang dokter hewan, bahwa ini adalah nyawa terakhirnya. Puss yang tadinya menertawakan kematian, kini merasa takut.
Ia juga dikejar oleh serigala bermata merah, yang terus mengikutinya diam-diam kemanapun ia berada. Ia akhirnya memutuskan untuk pensiun dan tinggal di tempat penyimpanan kucing.
Di sana ia bertemu dengan Perrito (Harvey Gullen), anjing kecil yang berdandan bak kucing. Namun tak disangka, Goldi and Three Bears sedang mencarinya dan menghancurkan tempat tinggalnya tersebut.
Puss juga mendengar kabar bahwasannya Goldi and Three Bears sedang mencari peta untuk menuju bintang pengabul harapan. Ia akhirnya pergi, mencuri peta itu dari Big Jack Horner. Ia ingin sembilan nyawanya bisa kembali, agar ia tetap menjadi legenda.
Namun ternyata tak semudah itu. Ia bertemu dengan Kitty, mantan kekasihnya. Ia mungkin berhasil mengambil petanya, tapi Big Jack Horner dan Goldi and Three Bears terus mengejarnya. Jangan lupakan serigala bermata merah yang menerornya.