Ketika ketiga villain itu dipertemukan dan melawan Puss in Boots, seketika suasana langsung pecah. Ketegangan dan keseruan saya rasakan, berhasil membuat saya terkagum dengan kualitas animasinya yang berhasil menghadirkan adegan laga yang terasa nyata.
Konklusi yang menyentuh
Dengan keseluruhan konflik yang dialami oleh karakter-karakternya, berhasil menimbulkan kesadaran batin dan jawaban dari keinginan masing-masing karakternya. Ketika karakternya sadar, terlihat bobot emosi yang kuat disana.
Saya dapat melihat development yang jelas di tiap karakternya, yang membuat penonton ikut merasakan apa yang dialami oleh karakternya.Â
Perrito menjadi contoh bagaimana kita seharusnya menjalani hidup. Walau ia ditinggalkan, dan kisah hidupnya menyedihkan, ia tetap menerima apa yang ada, dan memaksimalkan apa yang bisa dilakukan dalam membantu temannya, yang membuat hidupnya bahagia.Â
Goldilocks akhirnya sadar bahwa ia memiliki keluarga yang sempurna, berkat Perrito yang menyadarkannya bahwa pertengkarannya dengan bayi beruang justru menunjukkan letak 'kekeluargaan' yang sesungguhnya.Â
Puss sama seperti kita, takut dengan kematian. Namun akhirnya ia sadar, dengan hidupnya yang sementara, justru membuat hidupnya lebih berharga dan layak diperjuangkan dengan sebaik-baiknya.
Puss in Boots : The Last Wish, menyenangkan anak-anak, dekat dengan kehidupan dewasa
"Puss in Boots : The Last Wish" berhasil menempatkan porsi komedi khas anak-anak, adegan laga, dan unsur lainnya secara pas.Â
Penonton akan merasakan emosi bak rollercoaster. Senang melihat tingkah lucu Puss dan kawannya, takut dengan serigala bermata merah, dan tegang dengan battle scene-nya yang meriah.
Bagi anak-anak, film ini akan sangat menghibur. Apalagi animasinya begitu colourful dan ada banyak karakter dongeng lain yang muncul.Â