Sebagaimana tujuan utama ceritanya adalah untuk menemukan bintang pengabul harapan, motivasi yang mendasari tiap karakter untuk menemukan bintang tersebut dibangun dengan kuat, disokong oleh naskah buatan Paul Fisher dan Tommy Swerdlow.Â
Mereka berdua berhasil menjadikan film ini tak hanya cantik, melainkan juga menghadirkan cerita yang berbobot.
Puss ingin kesembilan nyawanya kembali, dan bisa kembali berpetualang dan menjadi legenda yang tak perlu takut akan kematian. Sedangkan Kitty hanya ingin bertemu dengan orang yang dapat dipercaya, setelah ia ditinggalkan oleh Puss menjelang pernikahannya.Â
Goldi ingin keluarga yang sempurna, ia menganggap dirinya tak layak berada dalam keluarga beruang karena dirinya berbeda. Keluarga beruang sedih dan kecewa, namun demi kebahagiaan Goldi, keluarga beruang rela berjuang untuknya.
Perrito tak punya banyak keinginan. Ia hidup apa adanya, menerima dan bersyukur atas segala yang telah ia dapatkan. Maka ketika ia bersama Puss dan Kitty menemukan bintang tersebut, ia tak berniat untuk mengajukan keinginan, apalagi mencuri peta tersebut.
Sedangkan Big Jack Horner yang tak lagi memiliki hati, keinginannya hanya ingin menguasai dunia. Ia ingin seluruh benda magis yang ada menjadi miliknya, dan menjadikannya satu-satunya orang terhebat di muka bumi.
Sejatinya, film ini menggambarkan keinginan-keinginan manusia. Ingin kesempurnaan, takut akan kematian, hingga ingin menjadi yang terhebat, seringkali membuat manusia lupa bahwa keinginannya sebetulnya sudah dikabulkan dan ada di depan matanya, hanya saja ia tak menyadarinya.
Battle scene yang megah dan memuaskan
Selain naskahnya yang kuat, "Puss in Boots : The Last Wish" juga berhasil menghasilkan battle scene yang epik dan megah.Â
Pengambilan angle yang variatif dan efek animasinya yang unik membuatnya terlihat semakin nyata.Â
Apalagi ketiga villainnya memiliki ciri khas masing-masing dalam bertarung. Goldi and Three Bears dengan penciuman serta kekompakannya, Big Jack Horner dengan segala macam benda magis yang ia curi, dan serigala 'maut' yang mengintimidasi dengan pisau khas miliknya.