Premis Decision To Leave sejatinya sederhana, hanya menceritakan tentang bagaimana jadinya jika detektif menyukai tersangkanya sendiri. Namun, dengan unsur misteri pembunuhan yang intens serta menumpuk membuat film ini terasa rumit.Â
Apalagi kasusnya sendiri menghadirkan begitu banyak nama karakter yang sejujurnya sedikit membuat saya bingung. Namun setelah menontonnya sampai habis, saya semakin yakin bahwa memang seperti inilah gaya bercerita Park Chan-Wook, yang membuat bingung di awal hingga menjadi kejutan di akhir.
Script dalam film ini mungkin akan terasa lompat-lompat di awal hingga pertengahan film. Apalagi ketika adegan transisi yang seringkali membuat saya bingung apakah adegan tersebut nyata atau hanya gambaran pikiran sang detektif saja. Namun setelah menelaah lebih dalam, sejatinya film ini memiliki script yang rapih dan detail.
Park Chan Wook sengaja membuat penonton kebingungan dan sedikit berpikir di awal film, hingga akhirnya penonton dapat memahami alasan dari kejadian-kejadian yang dialami oleh karakter utama.
Namun rasanya film ini akan kurang cocok bagi kamu yang hanya mencari hiburan saja. Kamu perlu fokus ketika menonton film ini, agar kamu dapat memahami alurnya dengan baik.
Puitis dan penuh makna
Buang ponsel itu ke laut
Buang ke laut dalam
Jangan sampai ada yang menemukannya
Siapa sangka kalimat yang terkesan sederhana tersebut memiliki makna yang begitu dalam. Hanya dengan kalimat itu, saya sebagai penonton merasakan sesaknya. Haru, sedih, dan ikut merasakan apa yang dialami oleh kedua tokoh utama.Â
Ya! Decision To Leave adalah film yang puitis. Setiap adegan, kata, serta benda-benda yang disorot memiliki makna yang dalam. Namun, tak lantas membuat film detektif itu kehilangan unsur misterinya.Â