Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Glitch", Penuh Konspirasi dan Jadi Drama Korea Terunik Tahun Ini

10 Oktober 2022   22:06 Diperbarui: 20 Oktober 2022   15:03 2558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kamu mendengar fenomena UFO terbang yang membuat geger dunia maya? Apakah kamu percaya dengan adanya alien?

Sejujurnya, saya mulai bosan dengan drama Korea belakangan ini yang temanya tak jauh dari pengacara dan pembunuhan. Terutama drama tentang pengacara, entah mengapa sepertinya Korea Selatan sedang asyik-asyiknya memproduksi banyak drama mengenai profesi ini.

Untungnya, hal ini terselamatkan dengan drama Korea baru yang tayang di bulan Oktober ini. Ya, drakor memang tak pernah kehabisan ide cerita. 

Layaknya "Squid Game" yang ramai dibicarakan tahun lalu, drama yang baru ini juga memiliki potensi besar untuk mendapat banyak perhatian penontonnya.

"Glitch" adalah jawabannya. Bercerita tentang seorang wanita bernama Hong-Jihyo (Jeon Yeo Been) yang sering melihat alien dalam kesehariannya. Ia juga terkadang mengalami peristiwa aneh berupa kesalahan perangkat elektronik. 

Sejak kecil, Jihyo lebih tertarik pada hal-hal berkaitan dengan konspirasi alien dan UFO. Karena hal tersebut, hubungannya dengan pacarnya, Siguk (Lee Dong-Hwi), terganggu.

Siguk yang ingin mengajak Jihyo menikah, berulang kali berusaha untuk membujuk Jihyo agar segera menikah dengannya. Namun, Jihyo selalu berfokus pada hal lain. Alhasil, Jihyo memutuskan Siguk. 

Siguk yang merasa dirinya diputuskan secara sepihak, kemudian pergi berjalan-jalan mengelilingi kota. Ketika ia berhenti di bawah flyover untuk beristirahat, Siguk melihat adanya cahaya yang amat terang, dan seakan-akan mengangkat dirinya menuju langit. Siguk menghilang.

Jihyo yang tengah mencari tahu fakta mengenai alien dan UFO yang ia lihat bertambah kaget ketika menemukan fakta bahwa Siguk menghilang. 

Jihyo mencari tahu lebih lanjut mengenai alien, dan bertemu dengan klub yang menggemari hal-hal berbau konspirasi. Disana, ia bertemu dengan teman lamanya, Bora (Nana).

Akankah Jihyo menemukan pacarnya yang hilang? Apakah alien dan UFO benar-benar ada, atau hanya khayalannya? Apakah ada masalah lain yang akan mengganggunya? Temukan jawabannya di serial ini.

Lantas, apa yang membuat serial ini menarik untuk ditonton? Yuk simak, ini ulasannya!

Berbagai Konspirasi ada dalam drama ini

Sumber foto : Netflix
Sumber foto : Netflix

Pertama kali mendengar dan membaca sinopsis "Glitch" beberapa bulan lalu, saya mengira serial ini akan menjadi petualangan mencari seseorang yang hilang hingga ke luar planet. Namun ternyata berbeda jauh dari apa yang saya ekspektasikan.

"Glitch" hadir lebih realistis, dengan membawa berbagai teori konspirasi, mulai dari alien, UFO, hingga kultus. 

Uniknya, berbagai konspirasi tersebut juga dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa dan berita di masa lampau, sehingga membuat penontonnya ikut bertanya-tanya mengenai keabsahan keberadaan alien tersebut.

Keberadaan UFO yang ada di serial ini semata-mata tak hanya hadir dan bersumber murni dari fiksi belaka. Melainkan, dalam dunia nyata, penampakan UFO pun pernah ada di Korea Selatan. 


Di tahun 2017, kota Busan dihebohkan dengan penampakan pilar cahaya berwarna kuning yang melayang di langit. Tahun 2019, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menemukan jejak-jejak penerbangan objek tak dikenal yang terdeteksi di atas DMZ. Juga di tahun 2022, seorang pengendara merekam video penampakan UFO yang tengah terbang di atas langit Seoul.

Tak hanya berbicara soal teori UFO, "Glitch" juga banyak membahas kultus yang menyesatkan umat. Kultus yang ada dalam drama ini juga khas, karena ritual yang mereka lakukan cenderung modern. Menggunakan VR sebagai sarana beribadah, dan menggunakan lampu-lampu yang mengeluarkan cahaya bintang-bintang yang indah.

Bagaimana seseorang yang fanatik terhadap kultus, dan tipuan-tipuan kultus yang dihadirkan sukses membuat saya menggeleng-gelengkan kepala. Begitu banyak kejutan yang tidak akan disangka-sangka oleh penontonnya.

Drama ini juga menunjukkan gambaran seseorang yang menyukai teori konspirasi. Bagaimana ia terobsesi dengan hal tersebut. Bagaimana orang tersebut lebih mempercayai hal-hal aneh daripada hal yang lebih nyata.

Hal inilah yang akan membuat para penontonnya, khususnya yang suka membahas teori konspirasi berupa adanya alien, UFO, dan lainnya, semakin senang dan merasa relate ketika menonton drama ini. Bahkan, bagi mereka yang menolak teori konspirasi juga akan ikut tertarik melihat konspirasi yang ada dalam drama ini. 

Plot yang penuh kejutan walau masih banyak lubang

Sumber foto : Hancinema
Sumber foto : Hancinema

Plot dalam serial "Glitch" memang belum sempurna. Dapat terlihat beberapa lubang yang ada, seperti adanya plot twist yang muncul mendadak, tanpa ada penjelasan dari kejadian sebelumnya. 

Lalu beberapa kejadian terasa tak logis, dimana Jihyo dan Bora sembunyi-sembunyi masuk ke dalam area rumah sakit yang menjadi tempat ritual, dan tidak ketahuan, padahal gerak-gerik mereka terlihat jelas. 

Mungkin maksud penulis dan sutradaranya adalah untuk menampilkan kesan komedi, namun bagi saya hal tersebut terasa terlalu memaksa.

Pada 2 episode pertamanya juga berjalan lambat dan sedikit bertele-tele. Untungnya, di menit-menit terakhir episode selalu diberikan kejutan yang membuat penonton penasaran akan kelanjutannya.

Namun, dibalik semua kekurangan yang saya sebutkan tadi, sejatinya hal tersebut dapat ditutupi dengan plot ceritanya yang mulai menarik di episode 3 hingga akhir episode. Banyak kejutan-kejutan yang diberikan, dan banyak hal menarik yang dibahas lebih dalam.

Alur ceritanya tak tertebak, dan hal tersebut membuat saya berhasil menamatkan serial ini hanya dalam 2 hari. Sebuah rekor bagi saya yang biasanya butuh waktu seminggu untuk menyelesaikan 10 episode serial.

Setiap episodenya berhasil membuat saya penasaran, teori konspirasinya membuat penontonnya bertanya-tanya mengenai kebenaran yang sesungguhnya.

"Glitch" tak hanya mengambil ceritanya dalam satu sudut pandang karakter utama. Melainkan juga diambil dari sudut pandang polisi yang membantunya, sudut pandang sang psikolog, dan sudut pandang teman-temannya. Sehingga, penonton dapat memahami apa landasan motivasi masing-masing karakternya dalam drama ini.

Serial ini juga berhasil menggabungkan genre sci-fi, komedi, dan sedikit bumbu thriller di dalamnya. Sehingga ketika saya menonton, ada saja yang membuat saya tertawa, terutama dengan tingkah 2 karakter utama (Jihyo dan Bora) di serial ini. Banyak juga adegan yang mengandung jumpscare, yang berhasil membuat kaget saya sebagai penonton.

Bagaimana fanatiknya jamaah kultus membuat elemen thriller dalam drama ini cukup terasa. Rasa miris, takut, dan heran akan dirasakan para penonton.

Akting dan chemistry pemain yang totalitas

Sumber foto : HanCinema
Sumber foto : HanCinema

Karakter utama, Hong-Jihyo sukses diperankan dengan amat baik oleh Jeon Yeo-Been. Dalam drama ini, kita dapat melihat gabungan karakter yang pernah dimainkan Jeon Yeo-Been di Vincenzo, Be Melodramatic, hingga Night In Paradise. Ia dapat membagi porsi humor, depresif, dan sifat lainnya dengan baik dan totalitas.

Sehingga penontonnya akan melihat level akting yang berbeda dari seorang Jeon Yeo-Been. 

Heo Bora yang diperankan Nana juga menarik perhatian. Sifatnya yang bad girl, ketika dipasangkan dengan karakter Hong Jihyo yang aneh dan tak banyak membuat masalah, membuat chemistry mereka terasa unik. Bagaimana development karakternya ketika bersama dengan Hong-Jihyo dapat membuat penonton merasakan kedekatan yang ada pada mereka berdua.

Pemain-pemain lainnya, seperti orang-tua Hong-Jihyo yang diperankan oleh Jeon Bae Soo, sukses menunjukkan gambaran reaksi kebanyakan orang tua terhadap anak yang menyukai hal yang aneh, dan bagaimana ia menangani anaknya tersebut.

Jung Da-Bin hadir menjadi sorotan di tengah situasi yang tegang, teman-teman Hong Jihyo dalam klub penggemar alien juga sukses membuat drama ini lebih humoris dan menyenangkan. Ryu Kyung-Soo yang berperan sebagai polisi juga mampu hadir sebagai polisi yang berusaha berpihak pada kebenaran.

Chemistry antar pemain yang apik membuat drama ini semakin menarik. Tegang, emosional, humoris, nan unik akan dirasakan para penonton melalui akting pemainnya yang memukau.

Sinematografi dan CGI yang cukup baik

Sumber foto : Hancinema.net
Sumber foto : Hancinema.net

Drama ini cukup banyak mengandalkan CGI dalam adegan-adegannya, terutama di episode awal. Bagaimana gambaran seseorang yang diculik oleh UFO, cukup mampu digambarkan dengan baik dan menarik. Hanya saja, CGI-nya masih terasa kaku dan kurang realistis. 

Alien yang ada juga lebih menimbulkan kesan lucu nan menggemaskan, alih-alih menyeramkan.  Untungnya, drama ini tahu kapan ia harus menampilkan CGI, kapan drama ini tak perlu menggunakan hal tersebut. 

Pengambilan gambar dalam serial ini diambil dengan sinematografi yang indah. Kita akan melihat shoot dimana Hong-Jihyo berada di alang-alang, dan diangkat oleh UFO. Cahaya UFO yang terang dan berwarna khas juga menimbulkan kesan indah di mata para penontonnya.

Bagaimana sinematografi ketika adegan yang berada di ruangan ritual kultus juga sukses menghadirkan sesuatu yang unik dan berbeda.

Skoring Musik yang asyik

Sumber foto : Hancinema.net
Sumber foto : Hancinema.net

Skoring musik di serial ini benar-benar khas dengan instrumen khas konspirasi, yang membuat segala konspirasi yang ada dalam drama ini lebih terasa misterius. 

Juga beberapa instrumen lain yang khas dan berkelas, membuat "Glitch" menjadi lebih hidup dan mampu memainkan emosi penontonnya. Hal ini juga yang membedakannya dari drama korea produksi Netflix lainnya.

Pesan tersembunyi dalam drama "Glitch"

Sumber foto : HanCinema
Sumber foto : HanCinema

Tak dapat dipungkiri, dibalik piawainya drama ini dalam membawa ceritanya dengan menyenangkan, tetap ada pesan secara tak langsung yang mungkin bisa saja tak disadari oleh sebagian penonton.

Pertanyaan "Apakah Glitch merupakan drama tentang kisah cinta lesbian dalam menemukan kembali keanehannya?" seringkali muncul ketika saya menonton drama ini. Seakan-akan, alien dan UFO menjadi sebuah metafora dari menyukai sesuatu yang dianggap aneh.

Apalagi jika kamu sudah melihat episode terakhirnya, maka dapat terlihat dengan jelas, konklusinya mengarah kemana. Namun, sebagian penonton mungkin akan merasa Jihyo dan Bora hanyalah sahabat dekat belaka, tak ada hubungan yang spesial.

Penulis drama ini sepertinya memang sengaja tak membuatnya menjadi terang-terangan. Bisa jadi agar menghindari konflik dan protes dari banyak orang, maka cara amannya adalah dengan membuatnya secara tersembunyi. 

Lewat dialog-dialog sederhana dan simbol visual yang mungkin tak disadari penontonnya. Ya, kembali lagi, jawaban tersebut kembali pada kebijakan masing-masing penonton. Penonton bebas menafsirkan seperti apa hubungan yang ada dalam drama "Glitch" ini.

Glitch jadi drama Korea terunik tahun ini

Sumber foto : Hancinema.net
Sumber foto : Hancinema.net

Walau sebagian penonton merasa ada 'pesan tersembunyi' dalam drama ini, "Glitch" sejatinya tetap dapat menjadi hiburan yang menyenangkan dan memberikan hal yang baru dalam industri drama Korea.

Bagi saya, "Glitch" berhasil menjadi drama paling unik tahun ini. Perasaan roller coaster, naik turun emosi, tegang, serta tertawa karena humornya berhasil mengembalikan feel menonton drakor yang selama ini hilang. Ya, sudah lama saya tak merasakan perasaan semenyenangkan ini ketika menonton drama Korea.


"Glitch" dapat kamu saksikan di Netflix. Berjumlah 10 episode, temanya yang menarik dan penuh konspirasi, yang dibalut dengan menyenangkan dan menegangkan, akan membuatmu betah duduk berlama-lama dalam menghabiskan serial ini hingga episode terakhir. 

Skor pribadi : 8/10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun