Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Perjalanan, Cerita, dan Harapan Bersama Komunitas KOMIK Kompasiana

22 Agustus 2022   21:56 Diperbarui: 22 Agustus 2022   21:59 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Screenshot/Ko-Magz vol 8

Menulis ulasan film memang menjadi topik utama saya sejak awal menulis blog. Waktu itu saya menganggap, bahwa ulasan film lebih mudah dibuat dibanding dengan artikel bertema lain, seperti humaniora, pendidikan, lyfe, dan lain-lain. 

Mengapa? Karena menulis ulasan film hanya butuh menonton, lalu memberikan tanggapan, itu pikir saya dulu. Jadilah waktu itu saya memberanikan diri untuk mencoba menulis ulasan film di Kompasiana.

Semakin sering menulis, semakin pandangan saya terhadap menulis ulasan film berubah. 

Ternyata menulis ulasan film tak semudah itu, ada beberapa aspek yang perlu kita ketahui, istilah-istilah perfilman yang perlu dipahami, bagaimana menilai sebuah cerita dalam film tersebut. Tak bisa hanya dari menonton saja, saya harus melihat banyak konten review film sebagai bahan referensi.

Salah satu cara saya dalam mengembangkan skill menulis ulasan film ini adalah dengan rajin mengikuti lomba-lomba blog, khususnya seputar film. Juga penting sekali memiliki komunitas yang memiliki hobi yang sama dengan saya, yakni menonton film.

Untungnya, saya menemukan komunitas KOMIK (Kompasianers Only Movie Enthus(i)ast Klub) di Kompasiana. Dengannya, saya belajar banyak. Mulai dari lomba blog, hingga berdiskusi dengan Lembaga Sensor Film, pengalaman-pengalaman baru saya temukan.

Inilah kisah, saran, serta harapan saya terhadap KOMIK Kompasiana.

Awal mula mengenal KOMIK

Sumber foto : Screenshot/Ko-Magz vol 8
Sumber foto : Screenshot/Ko-Magz vol 8

Awal mengenal KOMIK adalah ketika akhir tahun 2020. Saya tak sengaja menemukan artikel Ko-Magz vol 8 yang merupakan majalah seputar film. Karena penasaran, saya akhirnya membacanya, dan terkaget-kaget karena;

"Kok bisa ada artikel saya?"

Ya! artikel berjudul "'Enola Holmes', Lebih Menyenangkan dari film Sherlock Holmes?" menjadi awal artikel saya dimuat dalam majalah Ko-Magz. 

Saya yang merasa belum pernah bergabung dengan komunitas KOMIK jadi bingung, mengapa ada artikel saya disana. Hal tersebut membuat saya semakin bertanya-tanya mengenai apa itu komunitas KOMIK. Ternyata oh ternyata, KOMIK merupakan komunitas pecinta film di Kompasiana.

Kemudian, saya mencari-cari bagaimana caranya bergabung dengan komunitas KOMIK. Pada tanggal 29 Desember 2020, saya pun langsung menanyakan hal ini kepada mimin KOMIK di Instagram.

Saya yang penasaran akhirnya langsung mengirim DM kepada mimin Instagram KOMIK. Sumber : Screenshoot pribadi
Saya yang penasaran akhirnya langsung mengirim DM kepada mimin Instagram KOMIK. Sumber : Screenshoot pribadi

Hari itu juga, saya langsung bergabung dengan grupnya di Facebook. Namun bingungnya, mengapa dalam grupnya hanya ada postingan artikel-artikel, serta lomba blog. Saya kira grup ini akan banyak mengobrol soal film. Mungkin karena saya baru bergabung, saya belum tahu bagaimana komunitas ini berjalan.

Saya yang penasaran memutuskan untuk mencari-cari tahu di media sosial KOMIK mengenai perjalanan komunitas ini. 

Ternyata, komunitas KOMIK sering mengadakan event-event offline dan online, hanya saja karena waktu itu masih pandemi, seluruh kegiatannya berfokus pada event online. Saya yang baru bergabung juga akhirnya memberanikan diri untuk mengikuti event-event yang diadakan KOMIK, salah satunya lomba blog.

Beberapa kali saya kalah, beberapa kali juga saya menang. Tapi di sanalah keseruannya. Saya jadi tahu dan bisa mengevaluasi mengenai artikel yang saya buat.

Semakin bertambah usia, juga dengan pandemi yang semakin mereda, KOMIK semakin berkembang menjadi lebih baik. Kini, sudah ada grup WA yang menjadi tempat diskusi, dan sharing informasi seputar film. Event-event offline juga sudah kembali berjalan.

Keseruan Event Offline bersama komunitas KOMIK

Pertemuan pertama saya dengan mimin dan anggota Komiker adalah ketika KOMIK mengadakan screening nobar film "Fast and Feel Love", sebuah film komedi Thailand.

Waktu itu saya sempat ragu-ragu, apalagi setelah stalking Instagram KOMIK dan melihat bahwa tak ada teman yang seumuran dengan saya. Takut tidak nyambung obrolannya, takut dianggap masih anak-anak, itu yang sempat ada di benak saya.

Namun akhirnya saya memutuskan untuk memberanikan diri, sekaligus menjadi pengalaman pertama saya untuk berkomunitas di luar sekolah.

Nobar pertama saya bersama KOMIK, sumber : Instagram/@komik_kompasiana
Nobar pertama saya bersama KOMIK, sumber : Instagram/@komik_kompasiana

Dengan berangkat sendiri menggunakan transportasi umum ke Grand Indonesia, akhirnya saya bertemu dengan Mas Humaidy, salah satu pengelola KOMIK. Kami mengobrol banyak, dan saya juga belajar banyak dari Mas Humaidy mengenai bagaimana caranya menjadi seorang blogger.

Peserta nobar ini terbatas, hanya ada 4 orang, diantaranya saya, Mas Ahmad Humaidy, Pak Taufiq, dan Mbak Balqis. 

Walau hanya sedikit Komiker yang datang, rasanya tetap seru, karena di dalam studionya juga banyak hadir dari komunitas film lain, apalagi ini adalah pertama kalinya saya diajak ke screening film. Senang rasanya bisa tertawa bersama menonton film komedi Thailand ini.

Event Offline kedua yang saya ikuti bersama KOMIK, sumber foto : Group Whatsapp KOMIK
Event Offline kedua yang saya ikuti bersama KOMIK, sumber foto : Group Whatsapp KOMIK

Pertemuan kedua saya dengan para Komiker lebih seru lagi. Mengapa? Karena kali ini saya bertemu dengan lebih banyak Komiker. Ya! pertemuan kedua saya adalah ketika mengikuti event Anjangsana ke Lembaga Sensor Film.

Ketika sampai di gedung LSF, saya sempat kaget dan gugup karena hampir Komiker yang hadir umurnya sangat jauh dari saya, hampir seluruhnya sudah bekerja, hanya saya yang masih pelajar. 

Walau begitu, ternyata mereka menyambut saya dengan baik. Beberapa, seperti Pak Andri, Pak Reno, mengajak saya untuk mengobrol, dan ikut mengajak saya dalam diskusi mereka. 

Ternyata menyenangkan juga berteman dengan yang lebih tua, karena saya bisa belajar lebih banyak tentang pengalaman mereka, khususnya dalam hal menulis.

Acara bincang-bincang dalam LSF juga menjadi pengalaman pertama saya datang ke gedung pemerintahan dan ikut berdiskusi dengan ketuanya. Lagi-lagi, ternyata memang acara seperti ini mengasyikkan, banyak ilmu yang saya dapatkan.

Saya dan para Komiker lain, sumber foto : Whatsapp Group KOMIK
Saya dan para Komiker lain, sumber foto : Whatsapp Group KOMIK

Setelah berbincang di LSF, kami pun pergi ke mall FX Sudirman dan makan disana. Kami berbincang lama, rasanya seperti dengan teman sendiri. Walau berbeda usia, kami bisa saling menyampaikan opini kami, dan berdiskusi tentang pengalaman menulis masing-masing, juga tentang fenomena yang ada di Kompasiana.

Seru rasanya, walau saya tak banyak bicara, tetap saja pengalaman ini baru saya dapatkan. Bertemu dan berteman dengan orang yang lebih tua ternyata juga menyenangkan. 

Event-event offline dari KOMIK memberikan saya banyak hal baru, dan pengalaman baru. Senang rasanya bisa bergabung dalam komunitas ini.

Harapan saya terhadap KOMIK

KOMIK annviversary yang ke 8, sumber foto : KOMIK Kompasiana
KOMIK annviversary yang ke 8, sumber foto : KOMIK Kompasiana

Banyak sekali kegiatan yang telah KOMIK lakukan. Mulai dari lomba blog, anjangsana, nobar virtual, hingga kolaborasi buku telah KOMIK adakan. Saya amat senang dengan adanya kegiatan ini. Namun ada beberapa kegiatan yang menurut saya akan lebih baik jika diadakan oleh KOMIK.

Beberapa saran saya mengenai event yang sebaiknya diadakan KOMIK

1. Bincang dengan sutradara film

Event ini sebetulnya sudah pernah dilaksanakan beberapa minggu yang lalu, yakni ketika Nobar Virtual Film "How Are You, Really?" yang juga diikuti dengan bincang-bincang bersama dengan sutradaranya.

Saya berharap, kegiatan ini rutin komik lakukan, dikarenakan kegiatan ini akan membuat wawasan penonton mengenai sebuah film bertambah. Kita jadi tahu alasan mengapa film tersebut dibuat, lalu bagaimana caranya memproses ide menjadi sebuah skrip, atau mengaplikasikan skrip ketika melakukan syuting.

2. Berkunjung ke rumah produksi film

Selain berbincang dengan sutradara, rasanya kurang lengkap jika KOMIK belum pernah ke rumah produksi film. Misalnya, ke Visinema, atau ke Rapi Film, atau ke rumah produksi film lainnya. 

Pasti banyak sekali Komiker yang penasaran mengenai bagaimana industri perfilman itu bekerja. Bagaimana proses memproduksi sebuah film, dan berbagai hal seputar produksi film. Dengan mengetahuinya, setidaknya dapat membuat kita lebih menghargai sebuah karya film, karena kita tahu betapa sulitnya film itu diproduksi.

3. Membuat konten Youtube

Hal ini nampaknya penting untuk dibuat agar komunitas KOMIK semakin dikenal oleh banyak orang, tak hanya oleh para Kompasianer saja. 

Konten Youtube yang dibuat bisa berupa review film, atau dokumentasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh komik, bisa dalam bentuk vlog ataupun yang lainnya. Bisa juga, berbincang dengan sutradara film juga dapat dimasukkan ke dalam konten Youtube tersebut. 

Nantinya, jika semakin banyak orang yang mengenal KOMIK, maka jangkauan KOMIK akan semakin meluas. Serta membuat para sineas tertarik untuk bekerja sama dengan KOMIK.

4. Adakan workshop penulisan naskah film

Sebagai Movie Enthusiast, komunitas KOMIK seharusnya tak hanya menerbitkan artikel-artikel mengenai ulasan film, melainkan juga bisa membuat sebuah naskah film.

Pelatihan membuat naskah film ini akan membuat para Komiker yang memiliki bakat menulis naskah akan semakin berkembang, serta nantinya akan memudahkan KOMIK jika ingin membuat film sendiri. 

5. Kerjasama dengan rumah produksi film untuk membuat film

Sebagai komunitas pecinta film, rasanya akan keren jika komunitas KOMIK juga mampu membuat sebuah film. Dengan bekerja sama bersama rumah produksi, atau mungkin bisa dimulai dari produksi pribadi, siapa tahu saja filmnya bisa masuk festival film, atau bahkan ditonton oleh banyak masyarakat.

Bukan hal yang mustahil, KOMIK yang awalnya hanya sebuah komunitas film, akhirnya bisa memproduksi filmnya sendiri. 

Itulah beberapa saran saya mengenai kegiatan-kegiatan yang sebaiknya dibuat oleh KOMIK.

Saya berharap, semoga di anniversary atau ulang tahun KOMIK ke-8 ini, KOMIK bisa semakin berkembang, dan mampu menghadirkan banyak event-event yang menarik. Semoga semakin banyak acara nobar, juga anjangsana ke tempat-tempat yang berkaitan dengan film.

Saya juga berharap semoga ada teman-teman seumuran saya yang tertarik untuk bergabung dengan komunitas ini. Saya pikir akan seru jika banyak anak muda yang juga ikut meramaikan event-event yang diadakan KOMIK.

Dan terakhir, ucapan terima kasih saya yang sebesar-besarnya pada komunitas KOMIK yang membuat saya merasakan rasanya berkomunitas yang sesungguhnya. Berada bersama dengan teman-teman yang sefrekuensi dan paham soal film, membuat saya benar-benar merasa nyaman. 

Walau akhir-akhir ini saya sedang malas untuk menulis review film, namun dengan adanya event perlombaan ulasan film yang diadakan KOMIK, membuat saya termotivasi untuk kembali menulis. 

Tentu, motivasi utamanya bukanlah hadiah uang (Walau hal tersebut juga jadi motivasi sih, hehe), motivasi utamanya tentu adalah untuk menjadi pengalaman serta untuk mengevaluasi kualitas tulisan saya. Dengan adanya lomba blog film ini, saya jadi mampu menulis sesuai dengan tema yang ditentukan.

Happy Anniversary untuk KOMIK, dan untuk kamu yang belum bergabung dan ingin bergabung, yuk segera bergabung dengan komunitas ini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun