Ya! artikel berjudul "'Enola Holmes', Lebih Menyenangkan dari film Sherlock Holmes?" menjadi awal artikel saya dimuat dalam majalah Ko-Magz.Â
Saya yang merasa belum pernah bergabung dengan komunitas KOMIK jadi bingung, mengapa ada artikel saya disana. Hal tersebut membuat saya semakin bertanya-tanya mengenai apa itu komunitas KOMIK. Ternyata oh ternyata, KOMIK merupakan komunitas pecinta film di Kompasiana.
Kemudian, saya mencari-cari bagaimana caranya bergabung dengan komunitas KOMIK. Pada tanggal 29 Desember 2020, saya pun langsung menanyakan hal ini kepada mimin KOMIK di Instagram.
Hari itu juga, saya langsung bergabung dengan grupnya di Facebook. Namun bingungnya, mengapa dalam grupnya hanya ada postingan artikel-artikel, serta lomba blog. Saya kira grup ini akan banyak mengobrol soal film. Mungkin karena saya baru bergabung, saya belum tahu bagaimana komunitas ini berjalan.
Saya yang penasaran memutuskan untuk mencari-cari tahu di media sosial KOMIK mengenai perjalanan komunitas ini.Â
Ternyata, komunitas KOMIK sering mengadakan event-event offline dan online, hanya saja karena waktu itu masih pandemi, seluruh kegiatannya berfokus pada event online. Saya yang baru bergabung juga akhirnya memberanikan diri untuk mengikuti event-event yang diadakan KOMIK, salah satunya lomba blog.
Beberapa kali saya kalah, beberapa kali juga saya menang. Tapi di sanalah keseruannya. Saya jadi tahu dan bisa mengevaluasi mengenai artikel yang saya buat.
Semakin bertambah usia, juga dengan pandemi yang semakin mereda, KOMIK semakin berkembang menjadi lebih baik. Kini, sudah ada grup WA yang menjadi tempat diskusi, dan sharing informasi seputar film. Event-event offline juga sudah kembali berjalan.
Keseruan Event Offline bersama komunitas KOMIK
Pertemuan pertama saya dengan mimin dan anggota Komiker adalah ketika KOMIK mengadakan screening nobar film "Fast and Feel Love", sebuah film komedi Thailand.
Waktu itu saya sempat ragu-ragu, apalagi setelah stalking Instagram KOMIK dan melihat bahwa tak ada teman yang seumuran dengan saya. Takut tidak nyambung obrolannya, takut dianggap masih anak-anak, itu yang sempat ada di benak saya.