Kamu tidak boleh lagi menjual rokok secara eceran. Kamu juga harus berusaha untuk meminimalisir akses anak-anak dalam melihat produk rokok tersebut.
Selain dukungan dari orang-orang terdekatnya, pemerintah juga perlu ikut andil dalam mengatasi darurat rokok anak. Salah satunya adalah dengan merevisi Peraturan Pemerintah 109 tahun 2012, mengenai Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan.
#RevisiPP109 kini menjadi solusi yang penting untuk mencegah naiknya angka perokok anak di Indonesia.Â
Mengapa harus direvisi? Karena ada beberapa poin penting yang belum termaktub dalam peraturan pemerintah tersebut. Ada beberapa peraturan yang mesti diperketat dan ditambahkan, seperti :
- Penjualan rokok/vape pada marketplace online diperketat aturannya
- Penggunaan dan penjualan vape juga diatur
- Iklan rokok ditiadakan
- Peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok diperbesar
- Larangan penjualan rokok batangan
Jika PP 109 tersebut sudah direvisi, maka orangtua dan para pendidik akan dengan lebih mudah mengontrol anak-anak mereka agar tidak mencoba rokok. Juga bagi anak-anak dan remaja, mereka akan kesulitan dalam mengaksesnya hingga akhirnya dapat berhenti total dari merokok.
Maka apabila kita semua sudah bekerja sama dalam menurunkan prevalensi perokok anak, niscaya perubahan akan segera terjadi. Jika masyarakat dan pemerintah saling membantu, darurat perokok anak akan lebih mudah diatasi.Â
Mulai sekarang, yuk saling berkolaborasi! Lakukan apa yang kamu bisa demi mengatasi darurat perokok anak, karena masalah ini adalah tanggung jawab kita bersama.
__________________________
Sumber :
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2021 "Konsumsi Rokok Pelajar Masih Tinggi", https://www.umy.ac.id/konsumsi-rokok-pelajar-masih-tinggi, diakses pada 7 Agustus 2022 pukul 16:12 WIB