Seperti yang telah saya sebutkan, bahwa media sosial benar-benar memberi pengaruh yang besar terhadap pandangan anak terhadap rokok.Â
Dengan beredarnya isu bahwa rokok sebenarnya tidak berbahaya, anak-anak dan remaja akan semakin menghiraukan larangan yang ada.
Saya ingin menjawab beberapa statement keliru mengenai rokok, karena hal ini penting sekali untuk kita jawab bersama-sama
"Merokok nggak merokok ujung-ujungnya meninggal juga. Banyak orangtua umur 70 tahun masih merokok dan sehat-sehat saja."
Argumen di atas pasti sering kita dengar, terutama ketika kita menyampaikan bahaya rokok kepada seseorang.Â
Maka saya akan dengan mudah menjawab, "Kematian itu memang sudah ditakdirkan. Namun, bukankah kita sebagai manusia punya kewajiban untuk menjaga tubuh yang telah diamanahkan Tuhan terhadap kita?"
Mungkin banyak orang dewasa yang merokok dan terlihat baik-baik saja. Namun, dari mana kamu dapat menyimpulkan hal tersebut? Bukankah yang kamu lihat hanyalah tampilan luar orang tersebut yang terlihat sehat. Sehingga membuatmu langsung menyimpulkan, padahal bisa saja orang tersebut memiliki penyakit yang ia tak beri tahu kepada orang sekitarnya.
Jangan jadikan orang lain sebagai patokan untuk menentukan sehat atau tidaknya merokok, tapi lihatlah bukti ilmiahnya.Â
Dokter lebih tahu mengenai dampak yang ditimbulkan akibat merokok, karena mereka sudah melakukan riset terhadap hal tersebut.
"Lalu, bagaimana dengan vape? Bukankah Vape lebih baik daripada merokok? Buktinya biaya vape lebih hemat dibanding rokok. Dampaknya juga lebih ringan dibanding rokok."