Ada banyak cara yang dapat kamu lakukan untuk belajar mengenai kehidupan. Bisa melalui aktivitas membaca buku, mendengarkan kisah orang lain, ataupun dengan menonton sesuatu. Ya! Menonton drama Korea juga bisa menjadi salah satu cara untuk belajar mengenai kehidupan, mulai dari bagaimana berinteraksi hingga bagaimana mencintai diri sendiri.
Drama Korea selalu berhasil menyampaikan pesan-pesan kehidupan dengan baik dalam ceritanya. Jika kamu ingin belajar tentang bisnis, kamu bisa menonton "Itaewon Class". Jika kamu ingin tahu kehidupan pengacara dan rasanya sekolah hukum, kamu bisa menonton "Law School". Hampir seluruh genre dan berbagai tema ada di dalam drama Korea.Â
Salah satu pesan yang paling sering disampaikan dalam Drama Korea adalah pesan mengenai cinta dan kekeluargaan. Hampir di setiap dramanya selalu ada pesan mengenai hal tersebut. Ada begitu banyak Drama Korea yang menyorot kisah keluarga, salah satunya adalah drama "Reply 1988" yang tayang sejak 2015.
"Reply 1988" sendiri bercerita tentang kehidupan persahabatan 5 orang sahabat, yakni Duksun (Hyeri), Sunwoo (Ko Gyung Pyo), dan Hunghwan (Ryu Joon Yeol), serta Dongryong (Lee Dong Hwi) serta Taek yang diperankan oleh Park Bo Gum. Juga mengisahkan bagaimana kehidupan bertetangga di lingkungan Ssamundong.
Saya baru saja menyelesaikan drama Korea ini. Memang, "Reply 1988" memiliki cerita yang sangat relate dengan kehidupan, juga membawakan suasana nostalgia tentang bagaimana hubungan keluarga dan pertemanan di tahun 90-an, di mana belum ada sosial media. Ada begitu banyak pesan yang disampaikan dalam drama ini.
Berikut beberapa quote atau kata-kata bijak tentang keluarga dan cinta dari drama Korea "Reply 1988" :
Tentang Keluarga
Anak Tengah
Sama seperti anak-anak tengah pada umumnya, karena kakak anak sulung dan adik anak bungsu, aku harus selalu mengalah pada mereka. Meski begitu, kupikir ibu dan ayahku sadar betapa besar pengorbananku. Tapi ternyata tak seperti itu. Dalam beberapa hal, keluarga justru yang paling tak sadar.
Pentingnya keluarga
Dalam beberapa hal, keluarga memang paling tak sadar. Tapi apa pentingnya untuk tahu?Â
Pada akhirnya, yang membantu mengatasi rintangan bukanlah otak, tapi seseorang yang akan memegang tanganmu dan tak akan membiarkanmu pergi. Itu adalah keluarga. Bahkan bagi pahlawan atau pahlawan yang lebih hebat pun, pada akhirnya, mereka juga akan kembali pada keluarganya. Goresan luka yang kita terima, goresan luka dari pengalaman hidup, bahkan goresan dari keluarga. Orang-orang yang akan memelukmu dan berada di sisimu hingga saat terakhir. Pada akhirnya, itu adalah keluarga.
Anak yang dewasa
Anak yang dewasa tak menyuarakan keluhannya. Dia hanya terbiasa pada situasi dimana dia harus tampak dewasa. Dia hanya terbiasa pada tatapan penuh harap dari orang lain. Anak yang dewasa tetap saja anak-anak.
Mencintai keluarga
Tak ada yang lebih membosankan dan menyedihkan dari barang-barang lamaku. Tapi kata "membosankan" dan "menyedihkan" sama dengan "akrab" dan "nyaman." Semua kenyamanan yang ada untukku seiring berjalannya waktu dan hanya orang-orang yang membuatku nyaman yang bisa sungguh mengenalku, memelukku, dan menghiburku.Â
Kadang kita tak mau lihat mereka karena mereka menyedihkan dan membosankan. Tapi mereka yang bisa melindungiku adalah keluargaku. Orang-orang yang membuatku nyaman dan merupakan keluargaku sejak lama. Karena itu yang bisa kita lakukan adalah mencintai mereka.
Hebatnya seorang ayah
Dia adalah pahlawan yang entah datang dari mana untuk membantu orang dan memperbaiki semua masalah. Dan dia pahlawan sejati yang tak pernah menunjukkan kelemahan apapun. Namun, aku jadi tahu kebenarannya setelah tumbuh besar. Mereka semua orang normal yang jati dirinya masih tersembunyi. Tak ada yang tahu hal kotor, tak adil, sedih, seram, sulit yang harus dihadapi seorang ayah sepanjang hidup mereka.Â
Kini aku menyadarinya. Alasan mereka bertahan melalui masa-masa kotor, tak adil, sedih, seram, dan sulit, adalah karena ada orang-orang yang harus dilindungi. Itu karena mereka punya keluarga dan aku. Mereka harus hidup sebagai ayah.
Cara membahagiakan ibu
Saat orang sudah cukup usia untuk menghibur ibunya, itulah saat dia telah dewasa untuk berkata "terima kasih" dan "aku cinta pada ibu". Jika dia ingin membuat ibunya bahagia, kata-kata, "Ibu, aku butuh ibu," sudah lebih dari cukup.
Tentang Cinta
Bersabar terhadap cinta
Semoga yang menyatakan perasaan hari ini cintanya akan terwujud. Dan jika kebetulan ada yang belum mendapat pernyataan dari orang yang dicintai atau jika kau merasa kepedihan karena cinta, jangan terlalu sedih. Ada orang lain yang mungkin mencintaimu saat ini.
Ucapan yang hangat
Di dunia yang dingin dan kejam ini, hal yang membuat hidup tetap hangat agar terasa layak dijalani bukanlah perkataan bijak atau ucapan yang halus dan penuh arti. Tapi satu ucapan hangat dari perasaan yang asli dan apa adanya.
Melewati garis
Garis menandakan batas. Menjaga batas itu berarti menjaga kedekatan beserta jangkauan, aturan, dan ikatan dalam kedekatan itu. Bisa juga diartikan, jika kita tak pernah melewati garis itu, kita tak akan pernah merasakan jangkauan, aturan, dan ikatan di luar batas itu.Â
Jika kita ingin hubungan baru dan cinta baru, kita harus melewati garis. Jika tak melewati garisnya, kita dan orang lain akan tetap berjauhan.
Arti mencintai
Mencintai seseorang berarti tak peduli sebanyak apa orang itu menyakitimu hingga kau sangat ingin membenci mereka, kau tak pernah bisa membenci mereka. Mencintai seseorang bukan berarti kau tak membenci mereka. Artinya kau tak bisa membenci mereka.
Siapa yang kau suka?
Daripada kau sibuk memikirkan soal siapa yang suka kau, siapa yang kau suka? Kau tahu seleramu soal makanan, tapi tidak soal orang yang kau suka? Hei, kau bisa menyukai seseorang daripada disukai oleh seseorang.
Itulah beberapa quote atau kata-kata bijak yang penulis dapatkan dari drama Korea "Reply 1988". Semoga pesan-pesan yang ada dalam drama ini bisa kamu aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa quote tadi bisa kamu jadikan tulisan di buku atau tempelan di dinding kamarmu. Juga, kamu bisa membagikannya kepada orang-orang yang kamu sayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H