Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Orangtua Harus Tahu, Ini 5 Cara Jitu Mengajarkan Anak Beribadah di Bulan Ramadan

2 Mei 2021   23:10 Diperbarui: 2 Mei 2021   23:30 2362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengajak anak melakukan ibadah, sumber : iStockPhoto

Mengajarkan anak untuk beribadah sejak dini merupakan satu keharusan yang diwajibkan bagi orang-tua. Ketika kamu sudah membiasakan anakmu beribadah sejak dini, maka hal tersebut akan ia pertahankan hingga dewasa. 

Ibaratnya, ketika kita menanam sebuah pohon, jika kita rawat dengan air dan pupuk yang cukup, maka ia akan tumbuh dengan baik. Sebaliknya, ketika kita menanam sebuah pohon, dan malah memberikannya zat-zat berbahaya ataupun kita malas dalam merawatnya, maka pohon itu tak akan tumbuh dan malah membuat rusak pohon itu sendiri.

Sama halnya dalam mendidik anak. Jika kita biasakan melakukan kebaikan sejak dini, maka ia akan tumbuh dengan nilai-nilai kebaikan tersebut. Namun sebaliknya, jika kita lalai dan malah membiasakannya dengan hal yang buruk, maka ia akan tumbuh dengan nilai-nilai buruk yang bisa menjerumuskan dirinya sendiri kepada hal yang salah.

Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mengajarkan anak beribadah sejak dini. Kondisi yang ada juga mendukung, dimana semangat anak-anak di bulan Ramadan ini biasanya akan lebih besar daripada bulan-bulan lainnya. Mereka punya teman dalam melakukan ibadah, keluarga yang juga melakukan ibadah di rumah, membuat antusiasme anak dalam belajar ibadah semakin besar.

Problematikanya seringkali terjadi pada orangtua. Ketika anak sudah memiliki antusiasme yang tinggi dalam belajar, orangtua malah bingung ingin melakukan apa. Bisa juga sebaliknya, ketika anak malas untuk belajar ibadah, orang-tua malah memaksanya dan membuatnya melakukan ibadah secara "terpaksa" dan bukan karena keinginannya tersendiri.

Lantas, bagaimana cara agar mengajarkan anak beribadah di bulan Ramadan? Bagaimana cara agar anak-anak bisa melakukan ibadah tersebut berdasarkan kemauannya sendiri, bukan karena perintah orang-tua?

Dari pengalaman orang-orang di sekitar saya, dan orang-tua saya, saya jadi dapat menyimpulkan cara mengajarkan anak agar terbiasa melakukan ibadah, khususnya di bulan Ramadan. Yuk simak, ini 5 cara jitu dalam mengajarkan anak beribadah di bulan Ramadan!

1. Beri alasan mengapa anak harus beribadah

Ilustrasi mengedukasi anak, sumber : PureWow
Ilustrasi mengedukasi anak, sumber : PureWow

"Bu, kenapa ya aku harus puasa? kan haus dan lapar."

"Bu, kenapa ya Allah menyuruh aku sholat?"

"Yah, kenapa sih kita harus bersedekah? lebih baik uangnya buat dipakai aku jajan saja."

Pernahkah kamu menerima pertanyaan tadi dari anak-anak? Semua orang-tua pasti pernah merasakannya. Banyak orang-tua yang bingung bagaimana cara menjawab pertanyaan tersebut. Sehingga ketika ditanya, biasanya orang-tua akan menjawab, "Coba tanya sama guru ngaji kamu" atau "Ya karena itu perintah Allah, apapun perintahnya, kamu harus melaksanakannya, gak boleh banyak nanya."

Ketika orang-tua memberi jawaban tersebut, anak justru akan kehilangan semangat dalam beribadah. Anak akan menganggap bahwa ibadah adalah hal yang membosankan dan anak menganggap bahwa ibadah itu hanya sekedar perintah dari orang-tuanya.

Oleh karena itu, penting untuk orang-tua agar banyak membaca dan belajar bagaimana cara menjawab pertanyaan anak mengenai ibadah. Berikan alasan yang dapat diterima oleh anak-anak. Bisa juga dengan menjadikannya sebuah cerita agar anak-anak dapat mengerti dengan mudah. Di zaman ini, ada berbagai media yang bisa kita manfaatkan untuk menjadi edukasi bagi anak kita. 

2. Jangan biasakan anak berpuasa setengah hari

Ilustrasi anak berpuasa, sumber foto : Hello sehat
Ilustrasi anak berpuasa, sumber foto : Hello sehat

Kebiasaan ini seringkali diterapkan ketika bulan Ramadan. Biasanya, orang-tua akan berkata "Kamu kan masih belajar, gak papa buka setengah hari." Padahal, perkataan tersebut adalah suatu kesalahan fatal. Karena, ketika orang-tua mengajarkan hal tersebut, maka anak akan menganggap bahwa puasa setengah hari adalah hal yang wajar. Padahal, tak pernah ada anjuran untuk berpuka puasa setengah hari.

Biasakan anak untuk berpuasa sampai maghrib. Selama ia sudah sahur, maka dukunglah anakmu agar bisa berbuka puasa hingga maghrib. Jika ia tidak kuat, maka tak apa untuk menyuruhnya berbuka. Yang penting, kamu tidak memaksanya, namun tetap menyemangatinya, "Kamu besok harus bisa ya puasa sampai maghrib, nanti ayah belikan ayam goreng kesukaanmu deh."

Kalau kamu membiasakan "Yaudah, buka setengah hari saja." maka seterusnya mindset dan pemikirannya akan terus begitu. Akibatnya, anak akan menganggap bahwa dirinya hanya perlu berpuasa sampai siang, dan tak ada semangat untuk berbuka sampai maghrib.

3. Buatlah reward agar anak lebih semangat

Ilustrasi memberi reward agar anak lebih semangat, sumber foto : KITS
Ilustrasi memberi reward agar anak lebih semangat, sumber foto : KITS

Salah satu cara agar anak bisa konsisten dalam melakukan ibadah adalah dengan membuat reward. Berikanlah hadiah jika anakmu telah menyelesaikan target atau ibadahnya rajin. Jika anak bermalas-malasan, maka bujuklah ia dengan berkata, "Ayo, nanti kalau kamu bisa tarawih sampai full mamah akan ajak jalan-jalan.".

Namun sebaiknya jangan lakukan hal ini secara terus menerus. Buat reward dengan secukupnya saja. Atau, tak perlu bilang ke anak jika ingin memberikan hadiah. Jadikan hadiah tersebut sebagai suprise karena ia berhasil belajar dengan baik.

Jangan sampai, tujuan anakmu ketika beribadah hanyalah untuk mendapatkan hadiah. Beri tahu bahwa ada hadiah yang lebih besar dari hadiah yang orang-tua berikan, yakni pahala dan kemudahan yang diberikan Allah kepada kita. 

Misalnya, "Tahu gak kak? kalau kamu rajin shalat tarawih, Allah bakal ngasih kamu banyak pahala dan doa-doamu juga bisa terkabul. Kalau kamu mau sesuatu, minta ke Allah sehabis sholat, kalau kamu serius berdoanya, insyaallah Allah akan mengabulkan apa yang kamu mau." 

4. Buat metode yang asyik dalam belajar

Ilustrasi membuat metode yang asyik dalam mengajar, sumber : freepik/master1305
Ilustrasi membuat metode yang asyik dalam mengajar, sumber : freepik/master1305

Jangan mengajarkan anak beribadah hanya dengan nasihat-nasihat dan ceramah saja. Buatlah cara yang lebih menyenangkan. Terutama jika anakmu termasuk anak yang aktif, maka akan sulit jika kamu hanya mengajarkannya lewat perkataan saja.

Ada banyak metode yang dapat kamu lakukan dalam mengajarkan anak beribadah. Bisa lewat permainan, seperti tebak-tebakan surah, bermain challenge, misal siapa yang bisa membaca doa setelah makan maka ia akan dapat satu poin. Siapa yang paling banyak poinnya, maka ia akan mendapatkan hadiah atau diperbolehkan bermain seharian.

Kamu juga bisa mengajarkannya lewat buku cerita, ataupun video animasi seperti Nussa dan Riko The Series. Dengan itu, anak-anak akan lebih mudah faham dan mengerti. 

5. Ajaklah anak dalam aktivitas beribadah yang kita lakukan

Ilustrasi mengajak anak melakukan ibadah, sumber : iStockPhoto
Ilustrasi mengajak anak melakukan ibadah, sumber : iStockPhoto

Anak-anak tak bisa belajar hanya dari teorinya saja. Orang-tua juga harus bisa mencontohkan, bukan hanya mengajarkan. Ajaklah dan selalu sertakan anakmu ketika kamu melakukan ibadah. Ajak ia untuk beribadah bersama, kalau ia tak mau, maka biarkanlah ia hanya duduk menemanimu atau tidur di sebelahmu.

Misal, ketika kamu ingin mengajarkan anak laki-laki untuk sholat di masjid. Maka jangan memaksanya untuk ikut sholat jika ia tak mau. Kamu cukup mengajaknya, walau dia tidak ikut beribadah, setidaknya ia sudah dibiasakan pergi ke masjid untuk sholat. Ketika sudah terbiasa dan ia lupa melakukannya, anak akan merasa ada yang mengganjal sehingga ia merasa tak nyaman jika meninggalkan ibadah tersebut.

Itulah 5 cara jitu mengajarkan anak beribadah di bulan Ramadan. Yuk, coba dari sekarang!

Membiasakan anak beribadah sejak dini akan memberikan dampak yang besar ketika ia dewasa. Setidaknya, ia jadi tahu bahwa beribadah adalah sebuah keharusan dalam agama dan ia tak boleh meninggalkannya. 

Ajarkanlah anakmu beribadah dengan cara dan metode belajar yang asyik, serta beri alasan mengapa ia harus melakukan ibadah tersebut. Selalu sertakan anak dalam aktivitas beribadah kita, agar mereka bisa terbiasa dan bisa belajar dengan apa yang mereka lihat sendiri. Jangan memaksanya, biarkan mereka memahami bahwa ibadah bukanlah perintah dari orang-tua, melainkan kewajiban yang diberikan Allah kepada para hambanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun