Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Yes Day", Ketika Kamu Dibolehkan Melakukan Apa Saja dalam Satu Hari

21 Maret 2021   07:41 Diperbarui: 21 Maret 2021   15:49 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluarga di film "Yes Day", sumber : netflix.com

Awalnya Allison dan Carlos tak setuju, hingga akhirnya ketika Katie, anak sulung mereka berkata "Ibu tak akan pernah bisa menjadi ibu yang seru", maka Allison memutuskan untuk mengadakan "Yes Day".

Apakah "Yes Day" berhasil menjadi film keluarga yang hangat dan menyenangkan? Yuk simak, ini ulasannya.

Keluarga Allison dan Carlos di film
Keluarga Allison dan Carlos di film "Yes Day", sumber : Netflix.com

Film ini mengambil tema yang cukup relate dengan keluarga di masa kini. Di mana keluarga yang tadinya penuh petualangan, pergi ke sini-sana, tapi karena sudah lama punya anak, lama-lama semakin sibuk. 

Seperti keluarga pada umumnya, ibu selalu dianggap sebagai "monster" yang mengatur segala kegiatan anaknya. Mungkin karena ayah yang lebih sering di kantor, maka ibu di film ini berperan sebagai ibu yang mengurus segalanya, sehingga anak-anaknya pun merasa bosan dan menganggap ibunya tidak seru.

Akhirnya, ibunya juga bisa membuktikan bahwa ia bisa menjadi ibu yang seru. Setelah melalui berbagai tantangan di "Yes Day", ibunya akhirnya mampu menunjukkan bahwa ia juga bisa menjadi teman yang seru untuk anaknya.

Sumber : Netflix.com
Sumber : Netflix.com

Masing-masing tokoh di film ini digambarkan dengan sangat baik. Allison yang memiliki 3 orang anak digambarkan sebagai ibu yang asyik dan seru namun tetap tegas serta amat sayang kepada anaknya. 

Kita bisa memahami mengapa Allison sering berkata tidak kepada anaknya, dikarenakan ia memiliki kekhawatiran yang besar terhadap anak-anaknya.

Anak sulung, Katie digambarkan sebagai remaja umur 16 tahun yang mulai mengalami konflik masa remaja. Seperti, ingin bebas bermain bersama teman, ingin bisa lepas tangan dari orangtua, menganggap bahwa dirinya bisa baik-baik saja tanpa bantuan orang-tua sekalipun. 

Anak kedua, Evan digambarkan sebagai anak berumur sekitar 9-10 tahun yang suka dengan sains. Ia punya rasa ingin tahu yang besar sehingga ia suka membuat eksperimen, namun karena ibunya sering tidak membolehkannya, ia menjadi anak yang suka membantah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun