Kemarin pagi saya iseng melihat trending topic twitter. #Nussa menjadi trending nomor 1. Saya memang sudah tahu beberapa permasalahannya, hanya saja saya tidak menyangka jika permasalah tersebut bisa sampai trending di twitter.
Saya tidak menyangka ketika ada yang memberi tuduhan dan komentar kebencian terhadap animasi pertama Indonesia yang akan dijadikan film ini. Siapa yang memulai semua ini? Tanya saya dalam hati.
Ternyata, siapa lagi kalau bukan Denny Siregar, salah satu orang yang seringkali nyinyir dan menyindir segala hal yang tidak sependapat dengannya. Salah satu yang disindirnya adalah animasi Nussa, ia berasumsi bahwa Nussa itu tidak nusantara juga punya pesan terselubung dari HTI.Â
Mas @anggasasongko apa gak paham ya, kalau pilem Nusa ini yg bidani Felix Siaw ?
Liat aja bajunya si Nusa, emang anak muslim Indonesia bajunya model gurun pasir gitu ? Setau saya, dr dulu kita sarungan deh.
Hati2 mas, jangan jd jembatan propaganda mrk..https://t.co/yTiVCj8fTS— Denny siregar (@Dennysiregar7) January 11, 2021
Ingin rasanya berkata kasar, namun apalah daya, percuma jika opini dibalas dengan kata-kata kasar. Lebih baik kita bahas satu persatu permasalahannya, balas tuduhan dengan fakta juga data, bukan dengan sekedar kata-kata. Maka dari itu, saya ingin menuliskan keresahan saya dalam artikel ini, agar nantinya semoga saja bisa mencerahkan dan menyudahi masalah ini.
Ada beberapa poin utama yang menjadi permasalahan yang dibahas oleh Denny Siregar. Daripada kita sibuk saling berdebat, yuk kita diskusi Bersama-sama.
Kenapa Nussa harus memakai gamis? Bukan Sarung?
"Kalau memang Nussa ini animasi buatan Indonesia, seharusnya angkat budaya Indonesia dong. Bukan malah pakai gamis kayak kadrun. Seharusnya pakai sarung biar terlihat lebih Indonesia." Itulah kesimpulan komentar-komentar yang mempermasalahkan animasi Nussa.
Baik, saya akan sedikit menjawab pertanyaan tersebut.