Awalnya saya menyangka bahwa film horror ini akan seperti film horror komedi pada umumnya. Namun kenyataannya, saya salah.
Film ini dengan berani menyampaikan isu-isu sosial yang terjadi di masa lalu seperti tragedi 98, dampak buruk dari tragedi tersebut digambarkan dengan amat sangat baik oleh sang sutradara, Arie Kriting.Â
Film ini juga mengangkat isu tentang kebohongan acara TV. Acara-acara horror yang kebanyakan adalah settingan di gambarkan dengan baik di film ini. Sekaligus menjadi sindiran untuk dunia pertelevisian dan masyarakat yang lebih menyukai tontonan horror settingan. Film ini dengan berani mengangkat isu tersebut dengan sindiran halus dan lucu.
Juga mengangkat isu keluarga, salah satu tokoh di film ini ada yang menjadi anak broken home. Kakaknya meninggal dan orangtuanya saling menyalahkan satu sama lain, membuat sang gadis menjadi depresi dan ingin bunuh diri, untungnya Tutur bisa mengajak gadis tersebut ke arah yang lebih baik.
2. Porsi komedi, horror, dan drama yang pas
Film ini berhasil membawa jalan ceritanya dengan baik. Adegan horror, komedi, dan drama disajikan dengan pas dan tidak berat sebelah. Film ini berhasil membuat adegan seram bertambah seram, adegan komedi membuat gelak tawa, dan adegan drama yang membuat jatuh air mata.
Saya menyukai film ini karena film ini tidak menggabungkan adegan horror dengan unsur komedi, film ini mampu fokus dengan tujuan ceritanya dan membuat penonton teraduk-aduk emosinya.
3. Komedinya sukses mengocok perut
Karena film ini disutradarai oleh Arie Kriting, sudah pasti film ini akan membuat penontonnya tertawa lepas. Walau ada beberapa penonton yang mengeluhkan bahwa komedinya kurang dan garing, saya rasa itu disebabkan karena selera humor setiap orang berbeda, dan itu merupakan hal yang wajar.
4. Penggambaran Hantunya yang menyeramkan
Biasanya, film horror komedi hantunya tidak seram-seram amat. Namun, hantu yang digambarkan sebagai kuntilanak disini digambarkan dengan menyeramkan. Make-Up horrornya sukses membuat penonton takut ketika melihat wajah sang kuntilanak.