Review "Unknown Origins", Ketika Kriminalitas Terinspirasi dari Buku Komik

Selama Pandemi ini, banyak film-film yang tadinya harus tayang di bioskop kemudian di undur dikarenakan pandemi. Terutama film-film superhero seperti halnya film Black Widow dari Marvel, atau Wonder Woman dari DC yang jadwal tayangnya terus diundur sejak pandemi. 

Apakah kamu rindu dengan film-film bergenre superhero? Mungkin film ini bisa mengobati rasa rindu kamu.

Ya! Uknown Origins. Film ini memang tidak bercerita tentang seseorang yang ditakdirkan dengan kekuatan super. Film ini mempunyai ciri khas lain yang nantinya akan membuat kita bernostalgia dengan komik-komik superhero dari zaman ke zaman. 

Uknown Origins bercerita tentang Para polisi (Javier Rey, Antonio Resines) bersatu dengan penggila komik dan cosplay (Brays Efe, Vernica Echegui) demi membekuk pembunuh yang meniru kisah pahlawan super. 

Di Madrid, Spanyol, seorang pembunuh berantai misterius dengan kejam membunuh para korbannya dengan menciptakan kembali penampilan pertama dari beberapa pahlawan super buku komik. Cosme, seorang inspektur polisi veteran yang akan pensiun, menangani kasus ini bersama dengan inspektur yang tersiksa David Valentn dan putranya sendiri Jorge Elas, seorang pemuda kutu buku yang memiliki toko buku komik.

Film yang diadaptasi dari novel yang berjudul sama, disutradarai oleh David Galn Galindo yang sudah menyutradarai beberapa film seperti Hostiable, Pixel Theory, dan Push Up. Dibintangi oleh Vernica Echegui, Leonardo Sbaraglia dan Javier Rey. Film ini dirilis pada 28 Agustus 2020 di Netflix. 

Banyak pengalaman baru yang saya dapatkan ketika menonton film ini. Penasaran? Yuk simak, 5 kelebihan dan kekurangan film "Uknown Origins" versi saya.

1. Punya Tema yang Unik

netflix.com

Jangan menganggap bahwa ini adalah film superhero seperti buatan Marvel atau DC. Film ini mempunyai karakter-karakter yang unik dan mereka adalah manusia biasa pada umumnya, terkecuali sang penjahat. 

Mulai dari pemimpin kepolisian yang memakai kostum cosplay khas pecinta anime, lalu tokoh polisi yang tadinya membenci buku komik lalu ikut suka, dan tokoh-tokoh lainnya yang membuat film ini semakin menarik untuk ditonton.

2. Dialognya yang terlalu cepat