Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review "Rentang Kisah", Lebih Bagus Buku atau Filmnya?

17 September 2020   09:03 Diperbarui: 21 September 2020   10:22 2692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan seorang perempuan Indonesia yang kuliah di Jerman dan sering membuat konten berupa opini-opini di youtube. Ya! dia adalah Gita Savitri Devi.

Dikenal melalui tulisan-tulisannya di blog juga kontennya di Youtube, dia juga telah menerbitkan dua buku yang bercerita tentang dirinya dan juga opini-opininya.

Rentang Kisah adalah buku pertama yang dia terbitkan. Berisi tentang bagaimana perjalanan seorang Gita Savitri Devi dari mulai SMA hingga akhirnya memutuskan untuk kuliah di luar negeri. Dari segi penulisannya, mirip seperti gaya penulisan seorang blogger, bukan dengan gaya tulisan yang novelis. 

Banyak pendapat dan opini yang dimasukkan ke dalam buku itu. Mulai dari opini tentang kuliah di luar negeri, menentukan passion, isu agama, dan lain-lain yang dikemas layaknya konten-konten opini pada umumnya. 

Belum lama, buku Rentang Kisah ini sudah dibuat filmnya. Disutradarai oleh Danial Rifki, dan diperankan oleh Cut Beby Tsabina sebagai Gita, Bio One sebagai Paul, dan lainnya.

Yap! filmnya juga masih mengangkat tema yang sama. Tentu kita akan merasakan pengalaman yang berbeda ketika menonton filmnya atau membaca bukunya.


Yuk, simak 4 kelebihan dan kekurangan film dan buku "Rentang Kisah" versi saya.

1. Bukunya lebih santai dan pelan, sedangkan filmnya terkesan buru-buru

Jujur, saya merasa enjoy dan lebih menikmati ketika membaca buku "Rentang Kisah" ketimbang menonton filmnya. Kenapa? Karena filmnya terlalu terburu-buru dan durasinya yang terlalu singkat untuk adaptasi sebuah buku autobiografi.

Ketika nonton filmnya, kita akan merasa "Kok cepet banget?" karena adegan yang ditampilkan tidak selengkap di bukunya.

Contoh, di babak pertama film tidak diceritakan bagaimana Gita bisa kuliah di Jerman, lalu tidak diceritakan secara detail bagaimana awal kuliah Gita di Jerman. Tentu, ini cukup mengecewakan saya yang berharap filmnya bisa sebagus bukunya.

2. Tidak ada subtitle ketika scene bahasa Jerman

Untuk kalian yang sudah menonton film ini, pasti juga merasakan hal yang sama. Dialog dengan bahasa Jerman, walau porsinya tidak banyak, tetap akan terasa mengganggu jika tidak ada subtitle-nya.

Mungkin kalau bahasa inggris masih oke, tapi kalau bahasa Jerman, kebanyakan penonton kan tidak paham bahasa Jerman. Semoga saja nanti pihak platform streaming bisa memperbaikinya.

3. Emosinya lebih terasa di film

Walau ceritanya terkesan buru-buru, tapi sang sutradara Danial Rifki berhasil membuat scene-scene penting yang ada di bukunya menjadi lebih emosional. Beby Tsabina amat sukses membawa karakter Gita, mulai dari scene ketika Gita tidak kuat kuliah di Jerman, rasa-rasanya sudah cukup membuat penonton terbawa emosinya.

4. Film dan bukunya memiliki pesan dakwah yang tidak menggurui

Buku dan film Rentang Kisah sama-sama memiliki pesan dakwah yang relate dan tidak menggurui. Jika di bukunya dikemas dengan bentuk opini dan cerita, di filmnya dikemas dengan dialog-dialog juga didukung dengan peran Paul (Bio One). Danial Rifki memang selalu sukses dalam memasukkan pesan religi di setiap film yang dia buat dengan apik dan tidak menggurui.

Itulah 4 kelebihan dan kekurangan dari film dan buku "Rentang Kisah"

Overall, menurut saya, film dan bukunya sama-sama layak dinikmati. Terutama untuk kalian yang ingin pergi kuliah di luar negeri, rasanya wajib menonton film dan membaca bukunya. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Yang jelas, film ini berhasil menyampaikan pesan-pesannya dengan apik, mengharukan, dan tidak menggurui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun