Untuk kalian yang sudah menonton film ini, pasti juga merasakan hal yang sama. Dialog dengan bahasa Jerman, walau porsinya tidak banyak, tetap akan terasa mengganggu jika tidak ada subtitle-nya.
Mungkin kalau bahasa inggris masih oke, tapi kalau bahasa Jerman, kebanyakan penonton kan tidak paham bahasa Jerman. Semoga saja nanti pihak platform streaming bisa memperbaikinya.
3. Emosinya lebih terasa di film
Walau ceritanya terkesan buru-buru, tapi sang sutradara Danial Rifki berhasil membuat scene-scene penting yang ada di bukunya menjadi lebih emosional. Beby Tsabina amat sukses membawa karakter Gita, mulai dari scene ketika Gita tidak kuat kuliah di Jerman, rasa-rasanya sudah cukup membuat penonton terbawa emosinya.
4. Film dan bukunya memiliki pesan dakwah yang tidak menggurui
Buku dan film Rentang Kisah sama-sama memiliki pesan dakwah yang relate dan tidak menggurui. Jika di bukunya dikemas dengan bentuk opini dan cerita, di filmnya dikemas dengan dialog-dialog juga didukung dengan peran Paul (Bio One). Danial Rifki memang selalu sukses dalam memasukkan pesan religi di setiap film yang dia buat dengan apik dan tidak menggurui.
Itulah 4 kelebihan dan kekurangan dari film dan buku "Rentang Kisah"
Overall, menurut saya, film dan bukunya sama-sama layak dinikmati. Terutama untuk kalian yang ingin pergi kuliah di luar negeri, rasanya wajib menonton film dan membaca bukunya. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Yang jelas, film ini berhasil menyampaikan pesan-pesannya dengan apik, mengharukan, dan tidak menggurui.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H