2. Porsi drama yang nanggung
Siapa yang dulu nangis ketika nonton film train to busan yang pertama? Mungkin di film keduanya ini, kamu tidak akan terlalu terbawa emosinya, karena porsi drama di film keduanya ini tidak sebanyak di film pertamanya. Film keduanya ini lebih fokus ke action dan kejar-kejaran dengan para gangster dan zombie.
3. Zombienya kurang 'greget'
Zombie di film keduanya ini tidak semenarik film yang pertama. Lebih tepatnya, kurang menyeramkan dan biasa saja. Cara zombie menyerang manusianya pun bisa dibilang biasa saja, seperti film zombie pada umumnya. Banyak penonton yang kecewa karena porsi fighting dengan zombienya yang lebih sedikit dibanding kejar-kejarang dengan gangster. Tidak seperti di film pertama.
4. Pemainnya kurang tampan
Lucunya, ketika kebanyakan orang mengkritik film ini dari segi alur dan konfliknya, ada beberapa K-Movie lover khususnya para wanita yang kecewa karena pemain atau aktor di film keduanya ini kurang tampan, tidak seperti di film pertamanya.
5. Ending yang terkesan dipaksakan
Banyak kritikus film yang mengkritik ending dari film ini, yang menurut mereka terlihat seperti dipaksakan. Penulis tidak akan menulis bagaimana endingnya, karena kalian pasti tidak mau terkena spoiler kan?
Itulah alasan mengapa film train to busan 2 Peninsula tidak terlalu disukai penonton. Overall, bagi penulis sendiri film ini cukup menghibur untuk ditonton bagi penggemar film dengan tema kejar-kejaran. Actionnya yang cukup menegangkan, dan banyak kejutan di film ini, cukup bisa menjadi tontonan dan hiburan dikala pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H