Saat masih berstatus mahasiswa baru dulu, saya pernah diminta oleh dosen saya untuk mengerjakan quiz secara online. Ada batasan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan quiz tersebut. Ada pula batasan jumlah percobaan yang diperbolehkan untuk tiap orang, tiga kali. Hasil quiz tersebut juga benar-benar mempengaruhi nilai yang akan oleh si Pak Dosen terhadap mahasiswanya.
Pendapat saya mengenai quiz seperti ini? jelas lebih menguntungkan. Saya bisa mengerjakannya kapan dan dimana saya mau selama batas waktu yang diberikan oleh dosen saya. Saya bisa mencoba 3 kali quiz tersebut. Mudah? hapal dengan soal?? Jangan harap. Dosen saya memiliki stok soal dalam jumlah besar. Sedangkan soal yang dimunculkan semua di acak baik kemunculan, urutan, maupun posisi pilihan jawaban yang selalu berubah. Jadi jangan harap anda bisa memakai kunci jawaban dari percobaan pertama untuk dipakai di percobaan kedua.
Setelah beberapa semester kuliah, akhirnya saya tahu bahwa e-learning tersebut menggunakan engine Moodle. Ya, engine e-leaning yang cukup banyak dipakai baik di Indonesia maupun di dunia. Sayapun akhirnya tahu bahwa ada banyak hal yang disa dilakukan dengan Moodle. Mulai dari chat, membuat quiz untuk guru, mengikuti suatu kursus, hingga mendapatkan nilai dari quiz dan mendapatkan predikat lulus atau tidak. Hm.. Sudah seperti kampus online saja, pikir saya saat itu.
Mulai beberapa bulan yang lalu, saya bergabung dengan research group Learning Management System (LMS) yang ada di Lab. Jaringan Telekomunikasi, Bidang studi Telekomunikasi Multi Media, Elektro ITS. Semenjak bergabung dengan tim LMS, saya semakin tahu mengenai Moodle. Saya juga belajar mengenai singkronisasi 2 server Moodle.
Oleh dosen pembimbing, saya diarahkan untuk mempelajari mengenai Mobile Learning. Apakah itu?? Ya, cara gampangnya bagaimana membuat supaya Moodle ini bisa dibuka di ponsel. Wah, menarik juga. Kebetulan engine yang saya gunakan untuk membangun sistem ini adalah MoMo (Mobile Moodle).
Kenalkan, Namanya MoMO
Momo (mobile moodle) adalah sebuah adds-on yang bisa ditambahkan ke Moodle agar moodle dapat menjadi penyedia layanan elearning via ponsel. Ya, momo adalah nama resmi yang diberikan oleh developernya. Jadi bukan saya yang asal sebut momo.. hehehhe..
MoMo terdiri dari 2 bagian penting. Yakni server side dan client side. Seorang admin situs elearning harus menginstall modul tambahan MoMo ini agar situsnya dapat diakses melalui ponsel. Semua tampilan mobile learning ini bisa diatur melalui moodle yang berbasis web. Bagian kedua dari MoMo adalah client side. Bagian ini berupa Aplikasi .jar (layaknya opera mini atau ebuddy yang biasa anda pakai pada ponsel anda). Cukup install, konfigurasi sedikit.. Dan,, ponsel anda siap untuk membuka situs mobile learning.
Untuk siswa, mereka harus terlebih dahulu menginstall Momo yang client side di ponsel mereka (tentunya ponsel yang dimaksud harus mendukung JAVA). Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk melakukan beberapa hal diantaranya: Memilih dan mengikuti suatu course, Berdiskusi di forum, saling berkirim pesan dengan siswa lain atau dengan guru, mengikuti kuis, menyimpan materi belajar, dll.
Guru juga harus menginstall momo di ponsel mereka. Guru dapat menambahkan materi belajar melalui ponsel, membuat quiz, berdiskusi melalui forum, maupun melihat nilai quiz siswa-siswanya.
Baik guru maupun siswa juga dapat menikmati fasilitas mobile blogging dengan aplikasi ini. Tentunya blog mereka dibawah situs elearning tersebut.
Online dan Offline
Karena aplikasi ini berdiri sendiri (bukan sekedar dibuka dari browser wap atau web), maka MoMo memungkinkan siswa untuk menyimpan kursus yang ia ikuti saat ia Online dan membacanya kembali saat mereka offline. Hal ini tentunya untuk mengurangi biaya online yang harus dikeluarkan jika siswa harus terus menerus online hanya untuk membaca materi.
Saat mengerjakan tugas pun demikian. Siswa dapat mengerjakan tugasnya secara offline. Dan ketika si siswa online, ia dapat mengirim tugasnya. Hal ini tentunya sangat cocok untuk siswa yang suka memanfaatkan koneksi internet gratisan semisal dari hotspot di sekolah atau kampus.
Intinya, saat ada kesempatan Online, mereka melakukan proses sinkronisasi atara materi yang telah di download di ponsel mereka dengan materi yang ada di server. Jika ada materi baru, MoMo secara otomatis akan mendownloadnya dan menyimpannya di ponsel. Demikian juga dengan tugas-tugas yang telah dikerjakan saat offline akan dikirim saat ada kesempatan Online. Entah itu dengan GPRS, HSDPA, ataupun WiFi.
Ketika tidak dapat melakukan koneksi dengan server moodle, siswa tetap dapat belajar dari materi yang telah di donwload. Siswa juga dapat mengerjakan tugas-tugas seara offline dan menyimpannya di ponsel. Seolah ponsel mereka adalah buku bacaan sekaligus buku catatan dan buku tugas virtual mereka.
Mobile Kampus
Saya cukup kagum dengan RSW University milik pak Romi Satria Wahono. Situs Universitas Online ini juga dibuat menggunakan engine Moodle. Suatu saat saya juga ingin membangun situs elearning sekaligus mobile learning.. Ya, mungkin berisi materi untuk SD, SMP, atau SMA, hehehe.. Tapi mungkin belum berani memberi nama university.. hehehe.. Tunggu ya.. masih dalam development.. hehehe
Alangkah senangnya jika dapat membangun sebuah mobile learning yang memungkinkan para siswanya belajar melalui ponsel mereka. Alangkah senangnya jika suatu saat akan ada banyak kampus yang mendukung mobile learning, sehingga Akan ada banyak mobile campus.
Mungkin saat itu kuliah cukup hanya membutuhkan jempol untuk membuka Momo. Hanya perlu menggunakan jempol untuk dapat belajar kapan dan dimanapun. Maka, era dimana kuliah cukup dengan jempol bukanlah sesuatu yang mustahil. Tinggal bagaimana kita mau mengembangkan teknologi ini.
Mengutip perkataan Martin Cooper (yg saya kutip juga dari Slidenya pak RSW, hehehe):
Everyone is talking about technology, when what’s important is what people do with technology
Jadi, bukan masalah teknologinya, tetapi apa yang dapat kita lakukan dengan teknologi itu. Teknologi untuk pendidikan dan kehidupan yang lebih baik.
Tags: Mobile Moodle, Microsoft Bloggership 2010, moodle, mobile learning, pendidikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H