Entah berapa nilai pahala  puasaku hari ini ya? Kala sekejap diriku berhasil membayangkan sosok Mochi, yang membalut es krim lembut di dalamnya? Lantas, membayangkan lagi kenyal kulit Mochinya mudah menggumpal di lidah. Dan akhirnya  Lava es krim aneka rasa Aice yang sejuk, berguguran di atas lidah, menghantarkan kulit Mochi yang terkoyak oleh gigi tertelan ke dalam perut. Batal gak sih puasaku?
"Pak dicoba dong varian Aice barunya pak," sapa sales Aice yang tetiba hadir dihadapanku, di sebuah swalayan modern di Samarinda, Selasa, Â (26/04) lalu.
Satria, anakku lantas manja membuka-tutup box freezer Aice, memilihkan ragam produk es krim Aice tadi tepat dihadapku, meski sudah lama jua aku mengintainya.
"Yah, ini kan kayak iklan di teve-teve itu, es krim baru pake Mochi-mochi," jelas Satria kepadaku berulang-ulang untuk meyakinkan.
Satria lantas mengeluarkan box-box Aice Mochi Dessert, bukan hanya dua box tapi empat box langsung. Empat box Aice Mochi Dessert terlihat serupa,  namun rasa ice krim di dalam balutan kulitnya Mochinya  berbeda.
"Ada empat rasa es krim Mochinya pak, ada isi krim Strawberry, Vanilla, Durian dan juga coklat," Sambung mbak Sales Aice yang terus merayuku untuk lekas membelinya.
Aku harus menjawab apa  ya? Aku juga belum tahu Mochi jenis mana yang terlezat. Namun sepertinya aku yakin, semuanya pasti enak-enak.
Dan tidak mungkin aku membelinya semua, karena ya memang di keranjang belanjaan sudah terdapat kudapan lain sebagai Takjil di perjalanan pulang  nanti.Â
Tapi hal yang berat untuk menghiraukannya adalah aku sudah terlanjur membayangkan yang enak-enak tentang Mochi-mochi di pikiranku barusan.
Aku lantas mendekat ke arah freezer Aice dan mengambil satu box Aice Mochi dessert dengan kombinasi keempat rasa sekaligus. Dua mochi rasa es krim durian, dua mochi rasa es krim coklat, dua Mochi rasa es krim strawbery dan empat mochi rasa vanilla. Semuanya berkumpul jadi satu, dalam satu Box Aice Mochi Dessert.
"Nah Box Mochi yang ini bakal dapet semua rasa, isinya sepuluh Mochi ya?" Tanya ku ke mbak salesnya.
"O iya, ini dapet semua, harganya juga lebih hemat, ketimbang beli yang satu-satu rasa tadi" jawabnya cepat, sambil menyiapkan sebuah kantong kertas, sepertinya yakin aku akan membelinya.
"Tapi ntar meleleh gak isian es krimnya di dalam mochinya, karena lama berada di luar ruangan" tanyaku lagi cemas.
"Aman saja, 45menitan di dalam kantongan khusus es krim ini, akan masih seger dinikmati kok," sambungnya sambil menunjukkan kantongan kertas yang khusus menjaga suhu agar tidak lekas mencair.
Satria lantas mengambil dua box Aiche Mochi Dessert dengan kombinasi 4 rasa es krim tadi, dan memberikannya ke mbak sales Aice, untuk segera dikemas.
Akhirnya bayangan mengenai rasa es krim Mochi dari awal pandangan pertama melihatnya, sepertinya sudah menjadi restu untuk segera mencobanya, di penghujung sore ini.
Duh aku rasanya tidak bisa menolak merasakan sensasi baru itu, iya menjajal  kulit mochi paling kenyal berselimut es krim Aice untuk berbuka puasa nanti.
Aice Mochi Dessert, Menu Takjil spesial, dengan kulit Mochi terkenyal
Sepertinya sore yang cerah itu berlalu sangat cepat, baru saja keluar dari pintu Mall, lantas melihat arah jam tangan, sudah menunjukkan pukul 17.35 WITA. Setengah jaman lagi waktunya berbuka puasa. Hatiku bertanya, apakah sempat menyantap Mochi-mochi manja yang berbalut es krim lembut itu ya?
Dalam perjalanan, Satria terus memandangi tas kertas yang berisi dua box Aice Mochi Dessert. Dia merasakan dan melihat butiran embun jatuh berguguran, Â menerobos kantongan kertas, yang berasal dari arah inti Mochinya.
"Yah ini, bakalan  meleleh ntar lho, kalau gak cepet dimakan," sebutnya cemas.
Berjalan sekitar 25menitan,  kami menemukan sebuah Masjid, dan berniat untuk berbuka puasa saja di sana. Karena susana jalan juga macet, dan kebetulan harus mengantre  BBM di SPBU setelah berbuka nanti.
Tiba di Masjid, masuk perlahan ke dalam Masjid, belasan anak kecil sedang menyusun menu takjil, aneka gorengan dan kue manis. Sebagian lagi, memukul es batu menjadi kecil-kecil untuk dijadikan es teh, yang biasa mampu  mencairkan dahaga sebentar lagi.
Spontan saja, aku berfikir untuk menawarakan Aice Mochi Dessert tadi bersama, yang dihidangkan bersama aneka Takjil.
"Satria, bagi Mochi dengan teman di sana ya," pintaku
Satria lantas membuka kan box Mochi Dessert dari bungkusannya, dan menunjukkan dengan jelas bentukan mochi yang terlihat dari plastik pembungkusnya.
Aku juga  sempat merabanya satu demi satu Mochi-mochi tadi, sekaligus membuktikan ternyata Aice Mochi ini cukup tahan lama juga di dalam perjalanan, meski berada di luar Freezer.
Nah, karena memang hanya membeli dua box Aice Mochi dessert saja, jumlahnya hanya dua puluh Mochi yang bisa disebar ke dalam piring-piring yang sudah terisi aneka gorangan takjil.Â
Lantas, kulihat ketika disandingkan benar-benar kontras berbeda, menarik dari segi rupa dan selera untuk lekas menjamahnya.
Pelak, rupa plastik yang membungkus Aice Mochi Dessert tadi menarik perhatian anak-anak untuk melihatnya dari dekat. Sepertinya perhatiannya sama penasarannya sepertiku, ingin tahu tentang bagaimana Mochi-mochi ini akan mampu membalaskan dendam berpuasa hari itu, seperti gorengan lainnya.
Nah, beduk tiba, beberapa anak-anak yang beruntung sudah mendapatkan Mochi itu di genggamannya, lekas membuka plastiknya perlahan, berlomba mengeluarkan Mochi-mochi itu, untuk segera dilahapnya bulat-bulat ke dalam mulutnya.
Karena mungkin es krim di dalamnya sudah lama di luar Freezer, dan Mochi terlanjur terjepit kuat dan cepat di gigi-gigi mereka, lelehan es krim melesat ke luar, menempel ke bibir mereka.Â
Sambil tertawa, lidah mereka sengaja dijulurkan keluar bibirnya menyapunya agar lelehannya masuk lagi ke dalam mulutnya, membantu menelan kulit mochinya yang sudah lama menggumpal dan menunggu di lidah.
"Ah namanya anak-anak, mungkin mereka juga baru tahu Mochi ada  es krim di dalamnya, mungkin dikira kue klepon gitu" candaku dalam hati, sambil terus tersenyum menyaksikannya tingkah polos anak-anak itu.
Nah sekarang giliranku, aku memilih Aice Mochi dessert coklat saja. Kutarik perlahan, dan kumasukan Mochi itu ke dalam mulut, kujepit dengan gigi depanku  pelan saja, dan benar kenyalnya mochi itu tertahan lama di lidahku. Dan memaksaku untuk memamahnya lebih giat.
Eh tak lama kemudian lava es krim dengan rasa coklat meluncur turun, menemani kulit mochi yang terkoyak turun ke kerongkonganku, lantas bersama tertelan masuk ke lambungku yang sudah kosong, seharian berpuasa.Â
Duh nikmat dan segar mana lagi yang kudustakan!
Beberapa saat kemudian, rasanya lambungku sudah cukup terisi, dan cukuplah  membalaskan dendam menahan lapar seharian. Ini baru melahap satu mochi saja lho! Bagaimana jika aku melahap satu box Aice Mochi dessert itu ya?
Intinya, tekstur kenyal Aice Mochi dan juga segarnya es krim Aice memberikan takaran yang pas, pada porsi berbuka  puasa.
Dan momen berbuka puasa, dengan takjil Aice Mochi Dessert layaknya sudah memberikan pengalaman menu takjil baru yang pantas, praktis nan lezat, yang dipersembahkan oleh produk Aice es krim berkualitas untuk kita semua berbagi kebahagiaan.
Unboxing Aice Mochi, mensesapi kepantasannya menjadi pilihan TakjilÂ
Mochi, bagi diriku pribadi sudah tidak asing lagi sih. Mochi yang kukenal merupakan kue dari olahan tepung beras/tepung ketan, bahan itu memang merupakan rahasia yang membuat kekenyalan kulit-kulit Mochi-nya.
Namun untuk menghasilkan kekanyalan yang prima, dibutuhkan keterampilan menggiling dan menumbuk adonan tepungnya hingga menghasilkan kulit mochi paling kenyal.
Dan lagi Kue mochi mudah dinikmati sebagai buah tangan daerah, seperti di daerah  Sukabumi dan Semarang, dengan kreasi rasa daging mochi yang berbeda, ada yang berasa strawberry, keju dan oreo. Terdapat pula Mochi yang kita temukan dengan isi kacang merah dan kecang hijau.
Nah mengetahui bahan dasar Mochi berupa tepung beras/ketan, pastilah kita bisa menebak jika Mochi mudah mengeyangkan karena sarat Karbohidrat. Ditambah lagi dengan rasanya yang lembut nan manis, yang membuat takarannya mudah segera dinikmati. Terlebih variasi isinya yang bermacam-macam kreasinya.
Lantas dengan bahan-bahan yang sederhana dan umum diketahui itulah, tentu meyakinkan kita akan nilai kehalalan jajanan ini  yang selalu menjadi sebuah parameter penting sebagai seorang Muslim menikmatinya. Â
Karena dua bahan produknya, yakni kulit mochi dari bahan tepung beras  dan juga isian es krim lembut aneka rasa, menjadi elemen kuat produknya.
Kreasi Aice Mochi Dessert, bagi saya juga sudah menggambarkan sebuah upaya, mau dan mampu melestarikan kembali kue-kue Mochi  agar  terus dapat menjadi pilihan dan tradisi lintas generasi di Indonesia  mendatang?Â
Lantas mensesapi produk-produk ala Aice lebih dalam, bisa menggenapkan sebuah inspirasi jika ide-ide kreatif akan menjadi sebuah kunci pengembangan dan kesuksesan usaha apa saja di kehidupan kita.
Dan filosofi itu, nampaknya selaras dengan misi sosial Aice Group Holdings Pte Ltd, dalam menciptakan produk es krim berkualitas yang memiliki misi sosial untuk membantu masyarakat mendapatkan hidup lebih indah dalam konteks luas, Â yang tergambarkan dari slogan Aice," Have an nice day'
Aku lantas  membayangkan, bagaimana wujud teknologi yang digunakan Aice untuk membentuk/menumbuk guna  menghasilkan kekenyalan kulit mochi itu ya? Â
Dari situ saja,  sudah menjadikan sebuah langkah out-the-box yang mampu  mengefektifkan sisi-sisi sosial lebih luas, yang akan menggerakkan sektor wisata atas kreasi kuliner indonesia bagi reseller Aice, dan inovasi pertama selalu dari Aice.
Lantas, diriku mendapatkan dua hal penting itu!
Pertama, penerapan sistem HACCP, yang menghindarkan konsumen dari produk berbahaya, mengurangi resiko kesehatan, hingga meningkatkan kepercayaan konsumen akan tingkat kemananan makanan olahan.
Kedua, Serifikasi halal Aice yang sudah didapatkan pada 2017 dari LPPOMMUI menjadi kunci setiap muslim menikmatinya.
Nah kedua hal itu, rasanya meyakinkan kepantasan Aice Mochi Dessert menjadi alternatif  makanan olahan yang pantas tersaji di setiap menu takjil kita, bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H