Nah, karena memang hanya membeli dua box Aice Mochi dessert saja, jumlahnya hanya dua puluh Mochi yang bisa disebar ke dalam piring-piring yang sudah terisi aneka gorangan takjil.Â
Lantas, kulihat ketika disandingkan benar-benar kontras berbeda, menarik dari segi rupa dan selera untuk lekas menjamahnya.
Pelak, rupa plastik yang membungkus Aice Mochi Dessert tadi menarik perhatian anak-anak untuk melihatnya dari dekat. Sepertinya perhatiannya sama penasarannya sepertiku, ingin tahu tentang bagaimana Mochi-mochi ini akan mampu membalaskan dendam berpuasa hari itu, seperti gorengan lainnya.
Nah, beduk tiba, beberapa anak-anak yang beruntung sudah mendapatkan Mochi itu di genggamannya, lekas membuka plastiknya perlahan, berlomba mengeluarkan Mochi-mochi itu, untuk segera dilahapnya bulat-bulat ke dalam mulutnya.
Karena mungkin es krim di dalamnya sudah lama di luar Freezer, dan Mochi terlanjur terjepit kuat dan cepat di gigi-gigi mereka, lelehan es krim melesat ke luar, menempel ke bibir mereka.Â
Sambil tertawa, lidah mereka sengaja dijulurkan keluar bibirnya menyapunya agar lelehannya masuk lagi ke dalam mulutnya, membantu menelan kulit mochinya yang sudah lama menggumpal dan menunggu di lidah.
"Ah namanya anak-anak, mungkin mereka juga baru tahu Mochi ada  es krim di dalamnya, mungkin dikira kue klepon gitu" candaku dalam hati, sambil terus tersenyum menyaksikannya tingkah polos anak-anak itu.
Nah sekarang giliranku, aku memilih Aice Mochi dessert coklat saja. Kutarik perlahan, dan kumasukan Mochi itu ke dalam mulut, kujepit dengan gigi depanku  pelan saja, dan benar kenyalnya mochi itu tertahan lama di lidahku. Dan memaksaku untuk memamahnya lebih giat.
Eh tak lama kemudian lava es krim dengan rasa coklat meluncur turun, menemani kulit mochi yang terkoyak turun ke kerongkonganku, lantas bersama tertelan masuk ke lambungku yang sudah kosong, seharian berpuasa.Â
Duh nikmat dan segar mana lagi yang kudustakan!