Covid-19 sebuah jalan menuju kebaikan itu?Â
Ramadhan bisa terasa hambar sekali ya kali ini? Dimana ibadah yang biasa hingar-bingar di Masjid menjadi kurang. Namun tentu saja jangan sampai menghilangkan esensi ibadah kita selama di rumah saja.
Pandemik global, sudah memaksa kita tinggal di rumah untuk hal yang baik. Baik? Iya, bagi saya di rumah saja bisa memberikan jaminan kesehatan dari Pandemik ini, terutama juga berimbas orang lain, dan bisa sebaliknya.
Mungkin akan banyak presepsi soal pemulihan pandemik ini jika didekatkan dengan konteks-konteks agama, seperti menggelar saja kebiasaan ibadah Ramdhan yang biasa kita lakukan di Masjid dengan ramai. Biar doa-doa bisa lekas dijawab oleh Tuhan di bulan ini.
Namun ya tadi, saya kira pedoman atau niat Hablum Minnallah sekaligus Hablum Minnas yang kita asah di bulan suci ini, ternyata bisa jua kita lakukan kok bersama-sama, meski  di rumah saja.
Dan saya yakin tidak akan mengurangi sedikitpun amalan yang dijanjikan Tuhan dalam bentuk pahala, kelak! Ini soal presepsi saja sih!
Jika kita yakin sampai titik ini, tentu kita bisa memulainya, iya mencoba menjadi Better-man, dengan mudah!
Ramadhan kali ini berbeda, iya dan tentu akan menjadi suatu pengalaman asik beserta tantangan yang tidak biasa-biasa saja kan! Â Dan harapan-harapan itu bisa lekas akan terwujud kok. Ini bisa menjadi fakta sementara, akan harapan Ramadahan kali ini akan berhasil untuk menjadi Betterman!
Pertama, Bisa menjadi suami dan ayah lebih baik! Aamin
Sebelum Pandemi menyeruak, kita --saya- memang selalu saja ditutunt untuk mobile, yang tujuannya tentu jelas, mencari nafkah.
Setelah berada di rumah saja bisa membuat kita merasakan suatu kebosanan, tentu semuanya akan berujung pada kondisi pendapatan kerja beserta problematika pekerjaan atas dampak Pandemi ini.