Hadirnya momen Hari Belanja Nasional (Harbelnas) di setiap penghujung tahun yang digagas E-commerce top, macam Lazada, Zalora, Blanja, PinkEmma, Berrybenka dan Bukalapak tentu sudah menggoda kita-kan? Momen itu nampaknya sudah bisa menjadi wadah wisata belanja murah meriah di dunia maya deh.
Jika dulu, ada saja diantara kita yang suka berjalan-jalan ke luar kota -ke luar negeri bahkan- hanya untuk berburu komoditas harian apa saja di akhir tahun. Tapi kini, bisa jadi hanya duduk santai saja di rumah, menatap, memilih dan segera mengklik untuk say iyes membeli item produk pilihan yang dipajang di layar Smartphone.
Harga barang yang miring, bisa saja jadi candu rindu Harbelnas yang pasti kita ingin teguk ramai-ramai sampai hingga puas. Lumayan-kan bisa berhemat!Â
Buktinya, menurut hasil riset Nielsen Indonesia pada tanggal 11-12 Desember 2019, Harbelnas mencatatkan nilai transaksi Rp 9 Triliun lho. Artinya Harbelnas 2019 dengan tren nilai transaksi tercatat lebih tinggi dari Harbelnas 2018 lalu yang hanya Rp 6.8 Triliun saja.
Kabar gembiranya lagi, Produk lokal juga mengalami kenaikan penjualan sebesar Rp 4.6 Triliun, naik Rp 1.5 Triliun dari Harbelnas 2018.
Otomatis, nilai transaksi online yang melejit itu, juga akan berimbas pada meningkatnya permintaan jasa pengiriman logistik ke rumah pelanggan E-commerse-kan?
Nah, lihat saja J&T Express pada 12 Desember, mendapatkan 10 juta permintaan pengiriman barang lho ke konsumen Harbelnas lalu. Sedangkan pada momen diskon 1111, J&T Express mencatat ada 6 juta pengiriman dalam 3 hari saja.
Ini menjadi pencapaian yang di luar biasa untuk J&T Express yang masih dikatakan 'belia' hadir di Indonesia, untuk mampu bersaing dengan banyak agen bisnis logistik di tanah air.
Dan pastinya lagi, jika ditanya, saya pribadi sudah paham betul alasan mengapa harus mempercayakan J&T Express sebagai jasa pengantaran logisitk yang mudah, cepat dan aman tadi.
Ya utamanya untuk  dapat mengantar barang online impian saya dari dunia maya menuju dunia nyata itu. Kamu mau tahu gak? Atau mau tahu banget? Terus baca dong!
Kemudahan dan kenyamanan layanan Industri 4.0 adalah kunci?
Pernah dengar Hotel FlyZoo di Cina? Jasa pelayanan hotel itu bisa saja memberikan kita gambaran soal tehnolgy masa depan yang membuat kemudahan dan kenyamanan itu berasa banget, sehingga ujungnya bisa disenangi banyak pelanggannya. Dimana dengan tehnolgy kecerdasan buatan (AL) itu, kita bisa saja diajak melayani diri kita sendiri ketika berada di dalam hotel itu.
Bagi warga China yang telah terbiasa dan telah menanamkan identitas mereka pada setiap aktivitas berbelanja online berbagai E-commerce Alibaba, bisa saja dengan mudah memerintah robot dan sistem AL tadi di dalam hotel itu untuk melayani diri mereka.
Dan sinilah saya bisa sebut, jika kita tengah masuk di zaman maha data dimana perilaku dan identitas sudah terdata dengan baik dan bisa dimanfaatkan Perusahaan untuk melengkapi pelayanananya.
 Sistem pengenalan muka konsumen misalnya, bisa dengan mudah mengantarkan kita ke kemar hotel yang dituju dengan panduan sebuah tehnology AL tadi dalam lift.
Di depan pintu kamar hotelpun demikian, tidak perlu kunci-kuncian, cukup pasang saja wajah kita di depan pintu, pintu akan terbuka sendiri. Di luar kamar hotel bagaimana? Fasilitas dengan sisitem AL melayani  dengan robot untuk menyajikan jenis minuman yang kita ingini, dengan suara dan gerakan kita untuk memesannya.
Nah, berbicara soal era-industri 4.0 tentu bisa saja, saya bisa menyebut ada empat  faktor untuk bisa mendefiniskan basis industri 4.0 bagi Perusaan apa saja. Apa itu?
Pertama adalah ketersediaan Internet. Ini pasti menjadi hal yang paling terasa, dimana komputer akan selalu tersambung ke sebuah jaringan bersama. Komputer itu, yang kini kita bisa namai sebagai Smartphone.
Kedua, adanya sensor-sensor, keperluanya tentu sangta penting untuk merekam segalanya, baik perilaku dan data yang bisa dilakukan 24 jam sehari.
Ketiga, adanya sistem Cloud Computing, maksudnya setiap layanan perusahaan yang berada dimana saja sudah dengan mudah tersambung oleh sebuah super-komputer saja dalam mengolah data yang diperlukan. Tidak berjalan sendiri-sendiri, akibat letak Perusahaan satu dan lainnya yang terpisah.
Keempat, Machine Learning, ini juga penting dimana adanya sebuah sistem untuk bisa menjadi alat koreksi dalam memperbaiki hasil berikutnya. Kita bisa saja menyebutkannya, sebagai kecerdasan buatan (AL) dimana perintah manusia dalam bentuk suara bisa menggerakkan siistem dengan mudahnya.
Nah keempat ramuan ini bisa saja meracik sebuah sistem yang memulai aktivitas di era-Industri 4.0 dalam menyajikan kemudahan dan kenyaman itu, kepada konsumen. Dan nampaknya itulah yang kini sangat digemari para pengguna online seperi kita ini, di dunia maya.
Ya termasuk menggunakan jasa pengiriman logistik secara online itu, dalam upaya mengecek pergerakan barang kiriman dan mencari tahu estimasi biaya pengiriman, serta waktu pengantaran barang yang dimaksud dengan aman.
Menantang J&T Express dalam tantangan memasuki era-Industri 4.0 tadi!
Nah lantas, bisa saja sekarang kita membuktikan apakah benar, konsep tantangan era-industri 4.0 menjadi keharusan diterapkan oleh setiap perusahaan, termasuk agen logistik J&T Express? Jika iya, bisa saja itulah yang sudah  menjadi rahasia sukses Perusahaan dalam mendulang kesuksesan ya?
Nah kebetulan saya adalah pecandu belanja online juga, yang jua menitipkan pengantaran barang logistik lewat J&T Express! Nah tentu, menjadi sangat gampang nih membuktikan pertanyaan di atas.
Namun fitur Retur, bisa menjadi obat penawar ketidakpuasan tadi. Tapi ya tentu butuh waktu untuk memulai proses Retur. Dan PR-nya lantas saya harus mengembalikan, barang cacat tadi ke gudang agen E-commerse, secepatnya!
 Dalam hati saya, jika pelayanan pengirimannya lamban atau malah gagal, tentu saja permasalahannya menjadi ganda kan? -nambah kesalnya-
Akhirnya, menggunakan paket J&T untuk memulai proses retur barang tadi. Dan hasilnya dalam waktu 4 hari barang telah sampai ke Gudang E-Comerse, dan selanjutnya menantikan proses retur uang aja dari E-Commersenya.
Memulai pengiriman barang dari drop-poin barang J&T yang sudah tersebar banyak di setiap kota. Kemudian kita akan diberikan AirwayBill. Itu adalah nomer resi bukti pengiriman yang berasal dari jasa logistik.
- Menggunakan Website Online!
Website J&TÂ dengan tampilannya sangat sederhana bisa saja membantu memberikan informasi pergerakan barang yang sudah dikirim. Di sana terdapat letak sekitar kita drop-poin yang bisa dijelajah dengan tampilan peta.
Nah untuk pengecekan barang, ketikan saja nomer resi tadi, pada kolom penegecekan barang dan kita bisa lihat progres barang kita saat itu. Dan lagi bahasanya juga sudah menggunakan bahasa Indonesia, sehingga mudah sekali dimengerti.
- Aplikasi Mobile
Pengecekan melalui aplikasi mobile J&T ini sebenarnya fungsinya sama dengan Website-di atas. Namun lebih simple, karena aplikasinya tersemat bisa langsung di Smartphone kita. Sehingga lebih mudah mengeceknya setiap saat ketika membuka layar Smartphone.
Nah dari dua cara tadi, tentu saja memberikan kita kemudahan dan rasa aman untuk mengirimkan barang yang kita maksud kemana saja. Dan jika boleh berhitung dan membandingkan, terdapat beberapa keuntungan dan kekurangan dalam layanan J&T yang saya catat.
Keuntungannya yakni, tampilan lembaran resi sangat baik dan informatif, terutama adanya nama kurir yang mengantar barang. Soal waktu pengantaran juga cepat. Ada gratis pick-up oleh kurir di alamat tanpa minimum pengiriman.
Menelaah pengalaman saya tadi cukuplah buat J&T untuk memajakan pelanggannya, dimana fasilitas website dan aplikasi J&T telah memasukkan 4 faktor yang menjadi basis era-industri 4.0 yang saya sudah singgung di atas.
Menggunakan Smartphone kita yang tersambung dengan internet untuk menggali informasi dari satu server komputer besar J&T dengan begitu banyak data dari ribuan drop-point yang tersebar di Indonesia.
Hemm, kalau menurut saya sih iyes, entah dengan kamu?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H