Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Yuk, Bersama Menjadi Mampu untuk Segera Beribadah Haji!

18 Desember 2019   08:51 Diperbarui: 18 Desember 2019   09:05 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tren antrian jemaah haji di Sumatera i danamon.co.id

"Andai ah, ah, ah, ah  kujadi orang kayaa.. andai ah, ah, ah ,ah ga usah pake kerjaa.."

Namanya juga lirik lagu ya semaunya saja. Masih ingat, potongan lirik lagu milik Oppie Andaresta dengan judul 'Cuma khayalan' tadi? Lagu itu bisa jadi membius diri kita, untuk meresapi sejenak betapa enaknya sih jadi orang kaya kan?

Coba bayangin, menjadi orang kaya mah mau apa saja urusannya bisa gampang! Tapi yang pasti konyol dari lagu tadi, mau kaya tapi ga mau kerja? Apa iya bisa ya? Terus kapan nabungnya? Ya mungkin saja, dia kaya karena takdir Tuhan?

Nah, istilah kaya juga identik dengan istilah mampu, ya mampu membiayai dan membeli apa saja tanpa mikir keras. Terlebih --misalnya- mampu untuk membiayai ongkos naik haji yang melangit saat ini. Tapi buat orang kaya seperti yang diceritakan dalam lagunya Oppie tadi, itu mah kecil! Jadi pengen ah, jadi orang kaya alias mampu itu!

Berbicara naik haji? Tua dan muda, kaum Muslimin pasti merindukan hal tadi kan? Jika ditanya  nih kapan naik haji? "Bilang saja, tunggu mampu deh! "

Jika maksa masih tetap ditanya, untuk segera dijawab, karena kita nampak terlihat mampu oleh orang lain, bilang saja dengan jawaban yang pasti aman, "Tunggu mampu lahir batin deh!" --yah kapankapan, dong-

Melaksanakan niat ibadah haji, kita bisa saja terlihat berjoget maju mundur cantik ala Teh Syahrini. Dimana kitanya ingin segera naik haji tapi ongkosnya belum ada, terus pas ada ongkosnya, eh momennya sudah hilang alias harus menunggu anteran berhaji yang lama, bahkan malah bisa sakit. Jadi serba salah kan?

Jadi merencanakan naik haji ya idealnya ya memang harus sedini mungkin, semuda mungkin! Tapi itu mah teori saja sih, langsung ke prakteknya aja gih!

Ilustrasi I pixabay.com
Ilustrasi I pixabay.com
To the poin aja, kalau begitu! Nah, Berdasar Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2018 tentang Biaya penyelengaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2018, ditetapkan biaya haji reguler adalah, yang terendah Rp 31.090.010 di Aceh dan yang tertinggi Rp 38.798.305 di Lombok.

Ya sudah! Dengan range-angka itu pastilah kita langsung bisa menghitung-hitung berapa celengan ayam kita, yang sudah terkumpul, saat ini? Sudah cukup belum? Kalau belum, ya  nyanyi aja lagi yuk!

Kenapa sih, kita harus mampu? 

Perintah haji bagi seluruh Muslim, sudah tertuang dalam ayat QS Ali Imran : 97. Dalam ayat itu mengatakan, jika mengerjakan haji adalah kewajiban terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Ada istilah kata sanggup atau mampu dalam perintah berhaji itu kan? Ini menjadi pertanda jika mampu dalam hal finansial dan juga kemampuan pelaksanaannya menjadi satu paket dan mutlak dipenuhi!

Peribahasa 'waktu adalah uang' menjadi berlaku dalam hal ini. Dimana untuk melaksanakan ibadah haji reguler saja, ada waktu tunggu yang harus kita lalu, mengingat ya kuota ibadah haji yang diberikan, tidak sebanding dengan membludaknya jumlah orang 'mampu' yang ingin berangkat berhaji.

Setidaknya jika umur kita 30-an tahun saat ini, dan berhasil mengumpulkan dan menyetor ongkos naik hajinya, ya tunggu saja 10-15 tahun mendatang, untuk bisa saja melaksanakan ibadah haji reguler itu! Jadi ya bisa saja di umur 40-tahunan kita baru bisa berangkat haji. Nah mampu secara finansial sudah, pertanyaan selanjutnya, kemampuan phisik dan kesehatan di umur segitu, apakah kita mampu?

Tren antrian jemaah haji di Sumatera i danamon.co.id
Tren antrian jemaah haji di Sumatera i danamon.co.id
Nah, terpenting lagi, mengupas istilah mampu dalam hal finansial, akan benyak memberikan kita pilihan dalam beribadah haji sih! Jika tidak mau menunggu antrean berhaji selama belasan tahun tadi, kita bisa saja gunakan paket ongkos naik haji plus yang diselenggarakan pihak swasta. Biayanya lumayan ya sekitar Rp 115 juta hingga Rp 173 juta rupiah!

Dengan menggunaakan fasilitas ONH plus tadi masa tunggu untuk langsung beribadah haji menjadi lebih cepat, rata-rata 8 tahunan saja.

Jika ingin cepat lagi, karena biasanya orang kaya atau mampu secara finansial, juga bisa saja satu paket dengen kesohoran namanya dan juga koleksi link sana-sini, bisalah menggunakan Haji plus non kuota. Tentu saja fasilitas haji ini bukan main-main, karena menggunakan visa Furoda atau Visa undangan khusus kerajaan Saudi. Mau berangkat kapan saja, yuk!

Hah, namanya orang kaya nan terkenal, kemampuan tadi itulah yang membuat kita menjadi senang terus dan dapat mewujudkan impian kita untuk berhaji segera. Ah sekali-kali berhayal menjadi orang kaya dan mampu tak mengapalah! Tuh kan, kita bisa saja sudah meraba enaknya jadi orang kaya kan!

Saatnya memampukan diri yuk?

Mengupas terminologi mampu inipun sebenarnya bisa kemana-mana, bisa saja kita masuk kedalam golongan mampu --finansial- yang sudah menjadi takdir karena limpahan harta dari orang tua turun temurun. Tanpa bekerja ya tetep saja mampu!

Namun adapula golongan, dimana kita yang menjadi 'mampu' berkat proses memampukan diri dengan bekerja keras memacu waktu yang tidak sebentar. Nah, kita berada di golongan mana ya?

Masuk ke salah satu golongan mampu dari dua tadi pun tidak mengapa! Semua kembali kepada keyakinan kita untuk menfasirkan jika 'mampu' kita untuk berhaji benar-benar masuk dalam penafisiran perintah agama tadi atau tidak? Yakni terminologi mampu tadi.

Tren antrian jemaah haji di Jawa I danamon.co.id
Tren antrian jemaah haji di Jawa I danamon.co.id
Nah dalam konteks itu, lumrah saja kita mendapati, alasan saat ini betapa animo besar Berhaji umat Muslim di dunia. Buktinya, membludaknya jumlah anteran untuk berhaji selama bertahun tahun tak jua menyurutkan animo tadi kan?

Nah berproses menjadi 'mampu' dengan 'berbagai macam cara' bisa saja dilakukan oleh semua umat Muslim buat berhaji! Entah mampu karena takdir, mampu 'memaksan diri'  -berhutang-, atau proses memampukan diri dengan bekerja keras, semuanya ya hanya diri kita yang tahu kan, baik atau tidaknya?

Dan tentu, itulah nanti yang akan menjadi pra-syarat yang Allah lihat untuk menyiramkan keberkahan dari ibadah haji dan dan kehidupan kita selanjutnya! Ya untuk Menjadi Haji Mabrur tentunya!

Yuk luruskan niat berhaji sekarang dengan cara benar!

Saya jadi ingat, kasus temuan 46 calon haji ilegal melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar oleh Kementrian Agama, beberapa waktu lalu. Terungkap, agen travel yang mengirimkan calon haji tidak memiliki izin meyelenggarakan haji khusus namun hanya ijin umroh saja. Dari Makassar, rencananya  calon haji itu hendak diberangkatakan ke Singapura, lalu ke Srilanka dan selanjutnya ke Jeddah, Arab Saudi.

Dan kasus pemberangkatan haji ini model begini makin marak dengan jalan illegal sampai sakarang ini-kan via Travel haji atau umroh. Itu tentu saja, mematahkan anggapan jika 'mampu' tidak serta merta memudahkan kita beribadah haji, jika dilakukan dengan cara yang salah.

Salahnya, ya menggunakan agen travel pemberangkatan haji yang tidak terdaftar di kementrian agama.

Tren antrian jemaah haji di Kalimantan I danamon.co.id
Tren antrian jemaah haji di Kalimantan I danamon.co.id
Dan klimak dari peristiwa itu, tentu akan membuat kekecewaan karena ketidakmampuan kita untuk mengerti informasi pelaksanaan berhaji sesuai dengan aturan yang benar. Iya informasi, jika semua urusan berhaji selalu berkordinasi dengan pihak Kementrian Agama dari segala urusan keberangkatan dan perizinannnya. 

Bank Danamon bisa menjadi solusi berhaji?

Mengenal kata Bank bisa saja kita risih, apalagi kita mengaitkannya dengan niat berhaji, menabrakannya dengan istilah riba misalnya. Membahasnya memang rumit dan menuai Pro dan kontra.


Namun pada intinya, semua proses perbankan Syariah yang telah direkomendasikan oleh MUI untuk dijadikan pilihan Umat Islam menjalankan sistem ekonomi bisa menjadi referensinya kan?

Bank Danamon Syariah misalnya, sudah menggulirkan kemudahan untuk kita menancapkan pondasi berhaji sedini mungkin, lewat Tabungan Haji Danamon. Salah satunya, dengan produk Rekening Tabungan Jemaah Haji (RTJH) yang mengunakan sistem syariah Mudaharobah, dalam mengelola dana kita buat berhaji.

Kita bisa saja mulai mendaftarakan haji tadi sedini mungkin, dengan minimal umur 12 tahun, untuk mengimbangi antrean berhaji yang menelan waktu antrian belasan tahun tadi. Cukup setoran awal Rp 25 juta saja, selanjutnya kita bisa memulai menabung setoran berhaji setiap bulannya.

Tren antrian jemaah haji di Sulawesi I danamon.co.id
Tren antrian jemaah haji di Sulawesi I danamon.co.id
Ada juga produk Tabungan Rencana Haji Ib, dimana dengan sistem bagi-hasil dalam pengelolaan tabungan akan memberikan kemudahan dalam pelaksaan haji. Dana berhaji dalam tabungan tadi nanti bisa didebet secara otomatis dari rekening sumber kita, dengan jangka waktu 6-72 bulan hingga cukup untuk berangkat berhaji.

Sehingga, dengan jeda waktu tadi bisa memampukan kita dari sisi finansial dan juga kemampuan phisik yang prima di usia muda dalam melaksanakan haji.

Nah ketika membuka rekening tabungan ini, jangan khawatir tentu saja nasabah akan langsung mendapatkan nomor porsi haji yang tersambung dari sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementrian Agama RI.

Tren antrian jemaah haji di Papua I danamon.co.id
Tren antrian jemaah haji di Papua I danamon.co.id
Dengan hadirnya perbankan syariah Danamon, bisa memberikan kemudahan seluruh umat Muslim, jika ada lho cara mudah dan berkah untuk melaksanakan ibadah haji dengan berproses menabung dan terpenting juga memastikan jika pemberangkatan hajinya di tempat yang benar.  

Wah hadirnya Danamon Syariah dengan fitur Tabungan Haji ini tentu saja, bisa mewujudkan kemampuan dari dalam diri kita ya, utamanya pelaksanaan ibadah haji. Dan bisa saja membuktikan jika lagu Oppie Andaresta dengan judulnya Cuma khayalan bahkan bisa menjadi nyata kan? Tentunya dengan kerja keras dan menabung di Danamon Syariah dengan niat yang benar.

Ilustrasi I Freepic.com
Ilustrasi I Freepic.com
Nah dengan berproses berhaji yang benar tentu saja titel haji Mabrur akan mudah kita gapai deh, dan meyakinkan kita untuk menemukan keberkahan dalam setiap langkah kita selanjutnya menjalani keseharian kita, setelah menunaikan ibadah Haji, nanti. Aamiin ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun