Kenapa sih, kita harus mampu?Â
Perintah haji bagi seluruh Muslim, sudah tertuang dalam ayat QS Ali Imran : 97. Dalam ayat itu mengatakan, jika mengerjakan haji adalah kewajiban terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
Ada istilah kata sanggup atau mampu dalam perintah berhaji itu kan? Ini menjadi pertanda jika mampu dalam hal finansial dan juga kemampuan pelaksanaannya menjadi satu paket dan mutlak dipenuhi!
Peribahasa 'waktu adalah uang' menjadi berlaku dalam hal ini. Dimana untuk melaksanakan ibadah haji reguler saja, ada waktu tunggu yang harus kita lalu, mengingat ya kuota ibadah haji yang diberikan, tidak sebanding dengan membludaknya jumlah orang 'mampu' yang ingin berangkat berhaji.
Setidaknya jika umur kita 30-an tahun saat ini, dan berhasil mengumpulkan dan menyetor ongkos naik hajinya, ya tunggu saja 10-15 tahun mendatang, untuk bisa saja melaksanakan ibadah haji reguler itu! Jadi ya bisa saja di umur 40-tahunan kita baru bisa berangkat haji. Nah mampu secara finansial sudah, pertanyaan selanjutnya, kemampuan phisik dan kesehatan di umur segitu, apakah kita mampu?
Dengan menggunaakan fasilitas ONH plus tadi masa tunggu untuk langsung beribadah haji menjadi lebih cepat, rata-rata 8 tahunan saja.
Jika ingin cepat lagi, karena biasanya orang kaya atau mampu secara finansial, juga bisa saja satu paket dengen kesohoran namanya dan juga koleksi link sana-sini, bisalah menggunakan Haji plus non kuota. Tentu saja fasilitas haji ini bukan main-main, karena menggunakan visa Furoda atau Visa undangan khusus kerajaan Saudi. Mau berangkat kapan saja, yuk!
Hah, namanya orang kaya nan terkenal, kemampuan tadi itulah yang membuat kita menjadi senang terus dan dapat mewujudkan impian kita untuk berhaji segera. Ah sekali-kali berhayal menjadi orang kaya dan mampu tak mengapalah! Tuh kan, kita bisa saja sudah meraba enaknya jadi orang kaya kan!
Saatnya memampukan diri yuk?
Mengupas terminologi mampu inipun sebenarnya bisa kemana-mana, bisa saja kita masuk kedalam golongan mampu --finansial- yang sudah menjadi takdir karena limpahan harta dari orang tua turun temurun. Tanpa bekerja ya tetep saja mampu!