"Andai ah, ah, ah, ah  kujadi orang kayaa.. andai ah, ah, ah ,ah ga usah pake kerjaa.."
Namanya juga lirik lagu ya semaunya saja. Masih ingat, potongan lirik lagu milik Oppie Andaresta dengan judul 'Cuma khayalan' tadi? Lagu itu bisa jadi membius diri kita, untuk meresapi sejenak betapa enaknya sih jadi orang kaya kan?
Coba bayangin, menjadi orang kaya mah mau apa saja urusannya bisa gampang! Tapi yang pasti konyol dari lagu tadi, mau kaya tapi ga mau kerja? Apa iya bisa ya? Terus kapan nabungnya? Ya mungkin saja, dia kaya karena takdir Tuhan?
Nah, istilah kaya juga identik dengan istilah mampu, ya mampu membiayai dan membeli apa saja tanpa mikir keras. Terlebih --misalnya- mampu untuk membiayai ongkos naik haji yang melangit saat ini. Tapi buat orang kaya seperti yang diceritakan dalam lagunya Oppie tadi, itu mah kecil! Jadi pengen ah, jadi orang kaya alias mampu itu!
Berbicara naik haji? Tua dan muda, kaum Muslimin pasti merindukan hal tadi kan? Jika ditanya  nih kapan naik haji? "Bilang saja, tunggu mampu deh! "
Jika maksa masih tetap ditanya, untuk segera dijawab, karena kita nampak terlihat mampu oleh orang lain, bilang saja dengan jawaban yang pasti aman, "Tunggu mampu lahir batin deh!" --yah kapankapan, dong-
Melaksanakan niat ibadah haji, kita bisa saja terlihat berjoget maju mundur cantik ala Teh Syahrini. Dimana kitanya ingin segera naik haji tapi ongkosnya belum ada, terus pas ada ongkosnya, eh momennya sudah hilang alias harus menunggu anteran berhaji yang lama, bahkan malah bisa sakit. Jadi serba salah kan?
Jadi merencanakan naik haji ya idealnya ya memang harus sedini mungkin, semuda mungkin! Tapi itu mah teori saja sih, langsung ke prakteknya aja gih!
Ya sudah! Dengan range-angka itu pastilah kita langsung bisa menghitung-hitung berapa celengan ayam kita, yang sudah terkumpul, saat ini? Sudah cukup belum? Kalau belum, ya  nyanyi aja lagi yuk!