Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pak Andi Arif, Iniloh Bahayanya Sabu!

4 Maret 2019   21:39 Diperbarui: 5 Maret 2019   04:12 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politikus Andi Arif, akhirnya ditahan polisi. Bukanperkara isu hoax 7 kontainer surat suara yang ramai pada saat itu. Dia tertangkap mengkonsumsi jenis sabu di Hotel Peninsula, Jakarta Barat (3/3/2019). Hal itu dipertegas oleh Kepala Divis Humas Polri Inspektur Jnedral M Iqbal pada jumpa pers di Mabel Polri, Senin (4/3/2019) sore.

Kasus ini tentu mengagetkan banyak pihak, karena tokoh politik yang satu ini memang dikenal pemberani terlebih bersuara vokal.

Lihat saja, dia berani mengatakan Prabowo Subianto sebagai Jendral kardus dalam cuitan di akun Twiter miliknya yang menghebohkan itu, meski ya berakhir damai, namanya masih satu koalisi.

Lalu yang terakhir yang cukup heboh, dugaan penyebaran hoax 7 kontainer suara tercoblos untuk Paslon Capres 01. Meski kasus ini sulit untuk dipidanankan. Banyak orang pasti bertanya sejak kapan Politikus Andi Arif memakai Narkoba terlarang itu ya? Meski Polisi juga sudah mengindikasikannya sebagai korban yang juga harus direhabilitasi.

Pertimbangan tentang status korban pastilah bisa saja dipertanyakan publik, karena bisa saja berbau politis. Tapi, hal tersebut harus kita tunggu dahulu deh, keputusan resminya yang memang menjadi domain polisi  untuk menjawabanya.

Banyak hal menarik sih yang bisa dikupas dari penangkapan Andi Arif ini. Terutama apa sih jenis Narkoba jenis sabu itu, yang menjadi pilihan Andi Arif kok berani mengambil resiko akan bahayanya bagi tubuh.

Dilansir dari hellosehat, Narkoba sabu, dikenal pula sebagai Methamphetamine atau crystal putih. Hal itu dapat kita lihat dari bentuk fisiknya saja, yang berwarna putih, tidak bau, pahit dan seperti kristal. Jenis Narkoba ini sangat adiktif lho. Narkoba Sabu menduduki peringkat kedua yang disukai oleh korban Narkoba di Indonesia

Jenis Sabu sangat merusak tubuh, Narkoba ini dapat meyebabkan penyakit jantung, termasuk detak jantung cepat, denyut jantung tak teratur dan penigkatan tekanan darah. Parahnya lagi Jika overdosis, bisa sebabkan korban kejang-kejang, peningkatan suhu bahkan kematian..

Dan parahnya, jika korban memutuskan untuk berhenti mengkonsumsi, korban harus merasakan satu fase yang sangat sulit dilalui yang dinamakan kondisi sakau.

Sakau itu, kondisi tubuh akibat penghentian konsumsi sabu secara mendadak atau penurunan dosis sabu secara drastis. Jika kita melihat di film-film itu, kondisi sakau, biasanya korban juga sering merasakan gejala umum sering marah-marah emosional dan gejala-gejala fisik.

Gejala sakau yang menyebabkan emosi tinggi diantaranya. korban memiliki nafsu makan yang tinggi, depresi, sering emosi.Kesulitan konsentrasi, dan ngidam sabu. Paranoid, cemas, gelisah, Miskin wawasan dan penilaian buruk.

Sedangkan gejala fisiknya, bisa dilihat kulit pucat, penampilan fiski berantakan, pergerakan lambat, kontak mata yang buruk, berbicara halus, sakit kepala, kelelahan ekstreem dan badan ngilu.

Umumnya, gejala sakaw narkoba jenis shabu dimulai dalam 1-2 hari setelah dosis terakhir, dan bertahan hingga tiga bulan. Lamanya proses gejala putus obat akan bervariasi tergantung seberapa banyak dan sering mereka menggunakan obat.

Orang yang sakau narkoba sabu tak mampu merasa senang

Saat pecandu shabu berhenti menggunakan, kadar dopamin dan reseptor dopamin yang tersedia dalam otak akan menurun drastis. Artinya, pecandu shabu yang mengalami gejala putus obat akan terjebak dalam keadaan anhedonia, alias ketidakmampuan untuk merasakan kenikmatan.

Anhedonia akan membuat individu tersebut hidup layaknya zombie. Hal-hal umum yang bisa membuat seseorang merasa bahagia tidak akan berdampak apapun pada pengguna shabu yang sakau dan baru menjalani rehabilitasi. Ditambah lagi, dibutuhkan waktu setidaknya dua tahun untuk tetap bersih sampai fungsi dopamine yang telah rusak akibat shabu bisa kembali bekerja seperti sedia kala.

Kondisi anhedonia ini dapat menyebabkan mantan pengguna narkoba sabu yang masih bergelut dengan depresi untuk kembali kambuh. Kandungan kimia dalam shabu akan menyebabkan kembalinya lonjakan dopamin dalam otak yang bisa membantunya pulih dari hidup seperti mayat hidup.

ilustrasi pexels.com
ilustrasi pexels.com

Cara mengatasi sakau sabu

Walaupun gejala bisa menghilang beberapa minggu setelah gejala sakau terakhir, pasien bisa mengalami kesulitan serius mencoba mengatasi gejala psikosis tanpa bantuan orang lain.

Kecanduan dan gejala sakau sabu tergolong sangat sulit untuk ditanggulangi, terutama melalui terapi mandiri. Satu-satunya cara terbaik untuk mencapai pemulihan sepenuhnya adalah dengan melaporkan diri ke rumah sakit atau tempat rehabilitasi untuk detoksifikasi shabu, di mana ia akan melalui rencana perawatan komprehensif.

Terapi rehab akan berbeda tergantung dari masing-masing individu. Namun, jika gejala sakau sabu dianggap cukup parah, mungkin akan ada tindakan penanganan lanjutan, seperti:

Pengobatan psikosis menggunakan obat-obatan antipsikotik, Pengobatan depresi yang berjalan lebih dari dua minggu dengan antidepresan, Pengobatan gangguan kecemasan dengan obat penenang non-benzodiazepine. Pengobatan mania yang berlangsung lebih dari dua minggu dengan obat antimanik (lithium). Obat tidur selama 1-2 minggu. Pengawasan penuh terhadap kecenderungan bunuh diri. Semua proses rehabilitasi harus dipantau oleh seorang medis profesional.

ilustrasi pexels.com
ilustrasi pexels.com
Ah, semoga di pusat rehabilitasi nanti, om Andi Arif bisa segera lekas sembuh, dan sehat kembali. Agar dapat menyumbangkan pikiran dan tenaganya untuk Indonesia tercinta dan utamanya mengajarkan kebebasan ber-demokrasi yang lebih sehat lagi. Amiin..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun