Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Melepas Candu Ketergantungan Harga Bahan Pokok Bersama KITA

1 Juni 2018   14:35 Diperbarui: 2 Juni 2018   10:39 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemasan Beras Sudah Banyak Dilakukan Pada Bisnis Komoditas Bahan Pokok Yang Dijaja Di Swalayan I Dokpri
Kemasan Beras Sudah Banyak Dilakukan Pada Bisnis Komoditas Bahan Pokok Yang Dijaja Di Swalayan I Dokpri
Karena jika dibiarkan, candu tersebut bisa saja melahirkan sosok mafia pangan? Menyandingkannya dengan mafia bandar Narkotika, pastinya keduanya sama jahatnya dan menjadi musuh besar bagi kita semua.

Eh atau mungkin saja kita adalah bagian dari mafia tadi? Dan bisakah kita melepasakan diri dari candu itu? Hitung-hitung sebagai upaya me-revolusi mental bangsa ini kedepan!

Tantangan Penyediaan Bahan Pokok Dengan Harga Ke-ekonomiannya!

Mencari akar penyebab terjadinya fluktuasi Sembako di tengah masyarakat menjelang hari Raya dan momen penting lainnya, selalu tersandung dalam dua hal besar yakni hal masalah distribusi dan juga tataniaga produk pangan yang dibutuhkan ya?

Yuk, kita  bayangkan luasnya negeri kita. Stok pangan yang tersedia sebagian besar di daerah produksi harus disitribusikan ke penjuru pulau yang tersebar di Nusantara yang hampir 17 ribu pulau ini.

Sebaran Produsen Beras Nasional Masih Terfokus di Jawa I katadata.com
Sebaran Produsen Beras Nasional Masih Terfokus di Jawa I katadata.com
Lagi-lagi tantangannya adalah sarana dan prasarana yang terbatas. Hal ini yang menyebabkan harga bahan pokok menjadi mahal. Dimana ongkos distribusi dalam negeri malah akan lebih mahal daripada distribusi ke luar negeri.

Misalkan biaya pengiriman beras dari Surabaya ke Medan lebih mahal daripada pengiriman barang pokok dari Vietnam ke Jakarta.

Lalu, yang kedua, kita juga telah paham saja tentang panjangnya rantai pasokan bahan pokok juga rentan mengakibatkan perbedaan harga tingkat produsen dan konsumen yang melebar. Hal itu malah sudah menjadi bancakan pada kelompok tertentu.

Apalagi di masa menjelang hari raya saat ini, keseimbangan hukum ekonomi antara permintaan, produksi dan penawaran bisa saja timpang, dengan marakanya  perilaku Monopoli, Kartel maupun Oligopoli tadi, yang dilakukan berbagai oknum tadi.

Memang sih, jumlah kebutuhan bahan pokok (Sembako) masyarakat cuma sembilan saja ya. Namun mencukupkan ketersediaan kesembilan-nya dengan harga yang selalu terjangkau tidak selalu mudah.

Masih ingat, kesembilan bahan pokok (Sembako) kita? Mereka adalah beras ( termasuk sagu dan jagung), gula pasir, sayur-sayuran termasuk buah-buahan, daging meliputi sapi, ayam dan ikan, minyak goreng, susu, telur, minyak tanah (gas elpiji) dan garam ber-iodium.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun