Eh atau mungkin saja kita adalah bagian dari mafia tadi? Dan bisakah kita melepasakan diri dari candu itu? Hitung-hitung sebagai upaya me-revolusi mental bangsa ini kedepan!
Tantangan Penyediaan Bahan Pokok Dengan Harga Ke-ekonomiannya!
Mencari akar penyebab terjadinya fluktuasi Sembako di tengah masyarakat menjelang hari Raya dan momen penting lainnya, selalu tersandung dalam dua hal besar yakni hal masalah distribusi dan juga tataniaga produk pangan yang dibutuhkan ya?
Yuk, kita  bayangkan luasnya negeri kita. Stok pangan yang tersedia sebagian besar di daerah produksi harus disitribusikan ke penjuru pulau yang tersebar di Nusantara yang hampir 17 ribu pulau ini.
Misalkan biaya pengiriman beras dari Surabaya ke Medan lebih mahal daripada pengiriman barang pokok dari Vietnam ke Jakarta.
Lalu, yang kedua, kita juga telah paham saja tentang panjangnya rantai pasokan bahan pokok juga rentan mengakibatkan perbedaan harga tingkat produsen dan konsumen yang melebar. Hal itu malah sudah menjadi bancakan pada kelompok tertentu.
Apalagi di masa menjelang hari raya saat ini, keseimbangan hukum ekonomi antara permintaan, produksi dan penawaran bisa saja timpang, dengan marakanya  perilaku Monopoli, Kartel maupun Oligopoli tadi, yang dilakukan berbagai oknum tadi.
Memang sih, jumlah kebutuhan bahan pokok (Sembako) masyarakat cuma sembilan saja ya. Namun mencukupkan ketersediaan kesembilan-nya dengan harga yang selalu terjangkau tidak selalu mudah.
Masih ingat, kesembilan bahan pokok (Sembako) kita? Mereka adalah beras ( termasuk sagu dan jagung), gula pasir, sayur-sayuran termasuk buah-buahan, daging meliputi sapi, ayam dan ikan, minyak goreng, susu, telur, minyak tanah (gas elpiji) dan garam ber-iodium.