Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Cak Imin Menyerahlah, Dua Wilayahmu Terkepung!

18 Maret 2018   21:40 Diperbarui: 18 Maret 2018   21:47 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rilis Hasil Survey Pilgub Jatim Poltracking I news.detik.com

Menanti hasil akhir Pilgub Jatim dan Pilgub Jateng semakin seru nan menegangkan? Sepertinya, jauh seru dari perhelatan liga Champion pekan depan!

Semua pasti karena Jokowi? Eh bukan, karena rilis dari hasil survei dua lembaga survei independent, baru-baru ini. Yakni Survei Litbang Kompas di Pilgub Jatim dan Jateng  (12/03) dan juga hasil survei Pilgub Jatim terbaru PoltrackingMinggu (18/03) ini.

Jika kita mau menarik benang merahnya, apa artinya ya?

Nah, tentu saja hasil survei di kedua daerah yakni Jatim dan Jateng terbaru itu akan menjadi early warning bagi PKB. Mengingat kedua daerah itu, yang dianggap sebagai daerah basis NU pendukung PKB, akan dianggap gagal medulang suara yang dijadikan nilai jual PKB ketingkat politik nasional.

Kisah ini akan seperti sambungan dari artikel saya sebelumnya yakni menebak Gerbong Kosong Koalisi Gus Ipul- Puti Guntur Di Pigub Jatim. .

Bisa jadi nilai tawar PKB yang menilai tinggi dirinya dalam kontestasi Pilpres mendatang akan jatuh menyaingi harga rupiah gegara hasil ini? itu jika memang kekalahan PKB terjadi. Haduh, bisa-bisa usaha Cak imin, gagal lagi menjual dirinya sebagai Cawapres, dan akan menjadi mimpi indah saja.

Ini hasil Survei Poltracking terbaru, Di Jatim!

Survei Poltracking memperkuat rilis hasil survei yang dikeluarkan Litbang Kompas yang mengunggulkan Khofifah-Emil, yang unggul tipis 0.5% atas Gus Ipul-Puti, pekan lalu. Dan rilis hasil survei Poltracking barusan (18/03), mencatat pasangan Khofifah --Emil lebih unggul jauh 42.4% sedangkan Gus Ipul --Puti pada angka 35.8 % saja.

Kita perlu Angka-angka itu saja deh, yang bisa membuat simbol tanda tanya besar di kepala kita. Ada apa dengan koalisi Gus Ipul-Puti di Pilgub Jatim itu? Apakah tebakan pada artikel saya sebelumnya bisa jadi benar?

Dimana kecenderungan faktor like dan dislike yang sengaja dimunculkan oleh partai oposan pemerintah yang menyelip dalam gerbong besar koalisi Gus Ipul-Puti.

Ya namanya politik bisa saja,  menggembosi kekuatan trah megawati di Jatim lewat Puti dan juga upaya cuci tangan dari imagepoliitk SARA yang melekatnya? Dan bisa jadi, sekarang mereka bertepuk tangan dengan hasil survey ini.

Atau bisa juga ada like dan dislike dari dua partai besar pengusung yakni PDIP dan PKB sendiri yang anti terhadap kemunculan Puti Guntur untuk mendampingi Gus-Ipul karena berbeda pandangan atas komitmennya membangun Jatim. Karena Puti Guntur dianggap banyak bermain di Jawa Barat,  sebagai wilayah dapilnya di DPR-RI? Dan dianggap tidak menahu urusan di Jatim?

Tentu rasa optimisme yang mantap saat mendeklarepasangan Gus Ipul-Putu pada saat pertama kali, harus lebih berhati-hati dalam mencecap sajian hasil survei ini kemudian.

Survei Jateng, Tetep PDI-P!

Tak salah jika kandang banteng itu adanya ya di Jateng. Hasil survey Litbang kompas di jateng mencatatkan pasangan Ganjar-Yasin di angka 79 % dan menyisakan Sudirman-Ida Fauziah 11.8%. angka-angka itu tentu akan memiliki nilai sendiri bagi PDIP.

Pertama, apa yang didapat PDIP pada hasil survei tersebut mencerminkan, loyalitas massa PDIP masih linear terhadap capaian PDIP dalam Pileg DPRD Jateng yang keluar sebagai juara, dengan 31 kursi.  Artinya, loyalitas massa PDIP yang melekat pada diri Ganjar bisa dikatakan lulus dengan nilai A.

infografis kompas.com
infografis kompas.com
Kedua, Survei Pilgub Jateng ini, ingin mengatakan jika Jateng adalah memang milik PDIP bukan PKB. Meskipun memang benar jika basis massanya didominasi warga NU, namun sayang nampaknya mereka belum menarik hati dalam memberikan dukungannya ke PKB lewat koalisinya bersama partai Oposan pemerintah, Gerindra-PKS-PAN.

Dalam kasus ini, jika terpaksa saya hubung-hubungkan, loyalitas massa PDIP secara umum dengan melihat apa yang terjadi di Jateng, semestinya tidak bisa diragukan lagi, loyalitas massa PDIP bagi semua pasangan calon yang diusung PDIP.

Terutama untuk mendukung kehadiran Puti Guntur yang menemani Gus Ipul-Puti di Jatim. Bisa saja, tebakan gerbong PDIP di koalisi Gus Ipul --Puti yang dianggap kosong, akan dipertanyakan kembali?

Pertanyaan yang dulu pernah terlintas, mengapa PKB bergabung dengan partai oposan pemerintah untuk membentuk poros baru Sudirman-Ida melawan Ganjar-Yasin? Apakah PKB terlalu percaya diri, jika Jateng juga akan takluk dalam genggamannya. Mengingat Jateng ya NU juga? Tapi-kan PKB bukan partai NU.

Bisa ditafsirkan, mungkin PKB memang memiliki tujuan besar di wilayah ini. Sekalian ingin pendekatan dengan kubu poros Gerindra-PAN-PKS untuk menawarkan posisi Cawapres ke poros mereka. Jika saja, PKB bisa merebut Jateng, dan otomastis melambungkan nilai jualnya kemudian. Dengan catatan Jatim juga bisa ditaklukan!

PKB menyerahlah!

Hah, dua survei di dua wilayah yakni Jatim dan Jateng, tentu akan membuat Cak Imin peeening. Dan tentu akan memberikan presure kuat terhadap kinerja mesin partai terutama PKB, kemudain. Dimana jelas daerah Jatim merupakan daerah yang menajdi simbol perjuangan partai ini.

Dimanakah hasil dari rasa optimisme yang tinggi mengusung Gus Ipul yang juga didukung ribuan kiyai se-Jatim yang dulu membara, dan mengibarkan nama Gus Ipul dan Puti lagi? Mengingat hari pencoblosan semakin dekat, cak!

news.detik.com
news.detik.com
Ah, saya tidak akan mengupas apa yang terjadi di Jatim secara rigid, seperti penjelasan pak Hanta Yudha. Bagi saya siapapun yang keluar sebagai pemenang di Jatim akan menajdi yang terbaik bagi Jokowi. Artinya apa? Bukan karena saya seorang cebong! Namun ada hal yang menarik lagi dari kekalahan PKB jika survey ini benar terjadi di hari pencoblosan yang akan datang.

Yakni Serial bersatunya Demokrat dengan PDIP dalam ajang Pilpres mendatang lewat kemenangan koalisi Khofifah-Emil, untuk mendukung Jokowi-jika menang-. Dimana Kemenangan Jatim memang akan membuat kue besar yang akan dinikmati bersama partai pro pemerintah nantinya.

Nah, apakah PKB mau menyerah dan segera bergabung dengan Jokowi. Menggenapkan partai pengusung Jokowi dalam Pilpres mendatang menjadi 6 partai utama? Yang memang dari dulu adalah keluarga besar koalisi Jokowi.

Atau malah masih bersemangat dalam membentuk poros baru di tengah realitas politik PKB saat ini yang mulai memudar. Terlebih bergabung dengan Gerindra-PKS? Dengan syarat Pilgub Jatim harus menang Cak! Keputusan itu juga akan penting bagi Jokowi.

Jawabannya sepertinya akan dipikirkan Cak Imin malam ini? Menyerah! atau tetap berjuang menjadi seksi dan genit untuk melanjutkan misi posisi Cawapres mendatang. Dengan realitas politik di dua wilayah ini, yakni Jatim dan Jateng saat ini. Apakah Jokowi atau yang satunya lagi---saya lupa namanya-- akan melirik, merayu dan meminang Cak imin?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun